Saya dan Drama Korea

by - December 09, 2017

Wanna write something that I like, at least for now. Something about Hallyu or Korean Wave that 'waving' me in this past few months. Sebenarnya saya terinspirasi buat nulis ini karena baca tulisannya Mas Arman Dhani di Tirto, kalau di artikel tersebut Mas Arman Dhani menuliskan tentang drama Korea secara umum, di sini saya akan menulis berdasar pengalaman emosional (halah) saya dan sebatas pada beberapa drama yang menurut saya menarik.

 Ilustrasi sebuah adegan di drama Reply 1988 (pic source)
K-Pop, K-Drama, maupun K-Movie sebenernya nggak asing dalam hidup saya. Boys Before Flower dan The Moon That Embraces The Sun adalah drama yang sejak dulu saya gemari. Saya bahkan memiliki sejumlah soundtrack drama seperti T-Max-Paradise, atau LYn-Back In Time. Beberapa film Korea juga pernah saya tonton, kayak Architecture 101, Always, Unforgettable, dll. Kakak sepupu saya pun adalah penggemar K-Pop, dimana tiap main ke rumahnya hampir bisa dipastikan bakal terdengar lagu-lagu BTS atau EXO plus poster-poster oppa boyband terpasang di dinding kamarnya. Teman sebangku saya waktu SMA juga penggemarnya Super Junior, khusunya Siwon Oppa. Tak jarang, buku catatan saya jadi sasaran coretan Hangul-nya dia. Terhadap mereka yaa saya memaklumi saja, mungkin karena saya juga menggemari Kate Middleton dan Princess Diana, jadi saya tau rasanya mengidolakan seseorang itu kayak apa heheh. 

Lalu, akhir-akhir ini, mungkin karena keseloan hidup dan kurang piknik, saya mencari hiburan dalam bentuk nontonin drama korea hasil minta dari kakak sepupu. Setelah sekian lama off dari dunia K-Drama, saya menonton Hwarang yang kemudian saya bikin ulasannya di blog juga. 

Reply 1988 cast. (pic source)
Nah disini saya akan bahas singkat beberapa drama korea yang pernah saya tonton. Menurut riset yang ditulis Mas Arman Dhani untuk Tirto itu, lima drama teratas yang digemari masyarakat Indonesia adalah Goblin, Reply 1988, Descendants of The Sun, Signal, dan It's Okay, That's Love. Kecuali Signal, semua drama yang paling digemari itu pernah saya tonton, tapi nggak semua saya suka. Reply 1988 yang dalam riset menempati urutan kedua terfavorit (14,83% suara) adalah yang terbaik menurut saya. Drama yang mengisahkan kehidupan sehari-hari di tahun 80-an ini sangatlah well, meski jujur awalnya sempet bosen karena alurnya lambat banget, mana durasi per episodenya 1,5 jam pula. Menurut saya, Reply 1988 ini digemari karena kisahnya dekat dengan masyarakat, cerita tentang keluarga sederhana, kehidupan bertetangga, dan persahabatan yang tidak digambarkan dengan berlebihan. Ke-menye-an juga masih dalam batas wajar, yaa meski saya akui Episode 18 bikin saya baper gilak hahahah. Di drama ini saya nemu Ryu Jun Yeol, pemeran Jung Hwan yang mantap banget aktingnya. Atau mungkin saya sebenarnya hanya jatuh cinta sama tokoh Jung Hwan yang diperankannya (?). Sejak itu, saya jadi nyari-nyari film-filmnya Jun Yeol Oppa, bahkan nonton variety show-nya dia yang tamasya ke Africa yang kemudian membuat saya ingin segera tamasya ke Baluran (loh?)

Selanjutnya It's Okay That's Love yang menempati urutan kelima dalam riset dengan perolehan 7,98% suara juga menurut saya oke punya. Drama dengan enam belas episode ini mengangkat kehidupan psikiater dan beberapa pasien dengan masalah kejiwaan. Jadi disitu diliatin gimana seorang psikiater ketika konsultasi sama pasien, gimana memperlakukan pasien, dan diliatian juga gimana gangguan jiwa yang dihadapi si pasien. For me this is the great way to rise awareness that...it's okay not to be okay, it's okay seeking help to solve your problem. Punya gangguan kejiwaan itu nggak masalah, dan konsul ke psikiater itu bukan hal yang tabu. Begitu pula punya keluarga yang memiliki masalah kejiwaan itu juga bukan suatu hal yang harus diumpetin, tapi didukung untuk mengatasinya. 

The lovely second lead couple in Decendants of The Sun. (pic source)
Sementara untuk Goblin yang digemari oleh 30,04% suara (menempati urutan pertama) menceritakan manusia yang dikutuk jadi imortal dengan pedang tertusuk di dada, mmm bisa mati ding asalkan ada 'pengantin' yang ditakdirkan mencabut pedang tersebut, menurut saya nggak bagus. Tapi ada bonus wajah tampannya Lee Dong Wook Oppa sebelum reinkarnasi jadi Grim Reapper, alias pas doi jadi raja. Decendants of The Sun yang kayaknya banyak penggemarnya di seantero Asia itu juga menurut saya..."halah, drama banget, gak mungkin ono sing koyo ngene" haha. Meski demikian, saya akui, chemistry second lead couple-nya mantaapp jiwaaa hehehe. Kalo untuk pemeran utamanya, saya juga malah lebih antusias sama Song Jong Ki dan Song Hye Kyo di kehidupan nyata daripada di drama Descendants of The Sun hehe. 

Pangeran-pangeran Goryeo di Mon Lovers. (pic source)
Nah, selain drama-drama yang konon terpopuler di Indonesia itu, ada beberapa K-Drama yang udah saya tonton dan menurut saya menarik. Yang pertama ada Moon Lovers, sebuah drama sejarah yang mengambil latar di era Kerajaan Goryeo. You know-lah, saya suka drama era kerajaan hehe. Cerita tentang pangeran-pangeran yang berebut tahta gitu dan tentu saja dengan bumbu-bumbu roman. Yang menurut saya menarik adalah, untuk meraih tahta kerajaan para pangeran-pangeran ini melakukan cara-cara kotor bahkan saling membunuh yang mungkin 'agak lazim' di jaman dulu. Nah, si protagonis di sini bahkan tidak digambarkan benar-benar bersih, doi juga melakukan beberapa 'cara jahat' untuk melanggengkan tahtanya. Entah kenapa menurut saya itu justru terkesan lebih nyata. Jadi nggak ada orang yang bener-bener suci gitu, semua ada plus minusnya. Eh iya, bagi saya ending-nya Moon Lovers ini sungguh tak terduga hahaha.

Penyiar cuaca Pyo Na Ri dan Reporter Lee Hwa Sin dalam Jealousy Incarnate.
(pic source)
Kalau It's Okay, That's Love membuka mata pemirsanya tentang kesehatan jiwa, ada lagi drama yang menyadarkan kita tentang kemungkinan adanya penyakit yaitu kanker payudara. Bahkan, di drama yang berjudul Jealousy Incarnate ini, yang kena kanker payudara adalah laki-laki. Jujur, saya pun baru tahu kalau laki-laki bisa terserang breast cancer dari drama ini. Jealousy Incarnate juga seolah mengkampanyekan agar khususnya wanita untuk rutin memeriksa payudaranya agar apabila terjadi sesuatu dapat segera mendapatkan pertolongan medis. Drama yang diperankan dengan apik oleh Jo Jung Seok, Gong Hyo Jin, dan Go Kyung Pyo ini mengangkat cerita kehidupan pekerja di industri pertelevisian yang dijamin seru. Selebihnya adalah soal cinta-cintaan manusia di usia 30-an.

Potret persahabatan dalam Fight for My Way. (pic source)

Selanjutnya, ada Fight for My Way, drama komedi romantis yang sukses bikin saya ngakak oleh guyonannya yang super receh. Menurut saya, drama ini menggambarkan kondisi anak muda jaman sekarang haha, yaitu anak muda yang semangat menggapai impian sekaligus pejuang job seeker. Atau mungkin lebih tepatnya yang sedang galau: antara mewujudkan impian atau memenuhi kebutuhan hidup eheh. Saya nonton drama ini karena direkomendasikan oleh teman KKN, Ria Putri. Jadilah, entah kenapa setiap ada adegan lucu saya bakal terngiang tawa khas-nya Ria Putri berikut suara tawa gadis-gadis KKN Seliu di pondokan. Serius! Tiap ada adegan lucu yang bikin saya terbahak, saya jadi keinget mereka -_-

Oke, itu tadi deretan K-drama yang berhasil membuat saya jatuh hati hahaha. Semoga kalau kalian belum pernah nonton dan lagi pengen hiburan seru, bisa loh nontonin drama yang saya tulis ini hehehe. Atau, punya rekomendasi drama/film bagus buat saya? Boleh lho share sini. Selain drama sebenernya ada juga K-Movie menarik yang saya tonton. Kapan-kapan saya bakal nulis tentang K-Movie juga, tapi mungkin satu artikel bakal mengulas satu judul film-nya, nggak kayak artikel ini yang emang memuat banyak judul drama tapi dibahas singkat-singkat. Drama Korea memang sebagian meyuguhkan kemenyean dunia, tapi juga menawarkan jalan cerita unik dan pesan-pesan moral positif. Semoga saya tidak terjebak sisi-sisi menye K-drama ini ya, tapi tetep bisa ambil moral value dan sisi-sisi baiknya hehe. Annyeonghi gaseyo! Ddo bwayo!




Sabtu, 9 Desember 2017
Come back,
after more than two weeks vacuum from blogging

You May Also Like

5 comments

  1. aku baru nonton reply 1988 loh dan baper parah sama jung hwan, aku nggak rela dia digituin. kisah dia ini lebih pait dari kisahnya sam mek jong masa. sekenlid2 macam ini nih yang bikin hati para wanita sakit. :(
    sebelumnya drama paling berbekas buat ku itu ya goblin, setelah nonton ini aku langsung ganti jadi reply 1988. :')

    ReplyDelete
    Replies
    1. IYA KAN, IYA KAAN??? PEDIH BANGET KAAN JUNG HWAN :(( Ya Tuhan, suka sekali saya sama yang cuek-cuek tapi care kayak gitu -_- HAHA
      Ter-daebak laah itu Reply 1988, mainnya pada bagus-bagus gitu.

      Eee tapi di dunia nyata, Jun Yeol jadian sama Hyeri :*

      Delete
  2. Nice writing Ruls!! Reply 1988 aku juga suka! Kaya sehari-hari banget tapi sebenernya dalem.

    Yang aku suka dari drama Korea itu apa aja bisa dijadiin bahan cerita, dan ceritanya bisa jadi passionate banget. Terus soundtracknya juga bagus-bagus apalagi yang instrumental. Soundtrack paling favorit menurutku ost nya Princess Hours, bisa menggabungkan instrumen tradisional Korea sama modern.

    Yang nggak terlalu aku suka dari kdrama itu kalau ada bagian/ alur yang cheesy dan udah keulang-ulang di banyak drama tapi tetep dipakai terus jadi klise gitu hehe.

    Kalau drama paling berbekas buat aku selain tentunya Jewel In The Palace (legenda lah ini, favorit semua orang hahaha) aku suka I'm Sorry I Love You (2004) sama Thank You (2007). Thank you ini bagus bangeeet.

    Maaf jadi panjang, i got over excited haha.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sepakat. Kalau terlalu cheesy juga lama-lama jengah juga HAHAHA.
      Jewel in The Palace itu juga drama yang awal-awal aku tonton, tapi aku lupa cerita detailnya -_- tapi masih inget itu tentang koki-koki istana dan masih inget soundtrack-nya HAHAHAH.

      Delete
  3. Uwaaaaa.. Mmng selalu ada hal yang bisa dipelajari daei drama korea, wlpun sangat kecil, 😊 🙆 saranghae

    ReplyDelete