Putri Diana (Kesehatan Mental Bagian 1)
Suatu hari kira-kira di tahun 2013, ketika saya sedang menemani teman pondok berbelanja buku di shopping Jogja, saya menemukan buku berjudul Diana: Her True Story. Sebuah buku tua berbahasa inggris yang diterbitkan tahun 1992. Si penjual di shopping pun menghargai buku itu...LIMA RIBU RUPIAH!!! Yah, saya membeli begitu saja karena murah dan karena Princess Diana hehehe. Saya membaca buku itu beberapa tahun setelah membeli, ketika saya benar-benar selo. Baru belakangan saya tahu bahwa buku karya Andrew Morton itu ternyata cukup kontroversial pada masanya. Konon, Princess Diana sendiri yang "memesan" buku itu kepada Pak Morton untuk ditulis. Pak Morton mengirimkan pertanyaan kepada Diana untuk modal dia menulis buku dan Sang Putri mengirimkan rekaman suara untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Tentu saja, isi buku itu membuat pihak istana berang karena mengungkapkan bagaimana Diana tertekan dengan kehidupan di istana. Ada beberapa hal yang mungkin mengejutkan diungkap dalam buku itu, dari sudut pandang Princess Diana.
Buku yang saya beli di shopping seharga Rp5.000,-. Iya, sudah serapuh itu. |
#1
Diana sempat ingin membatalkan pernikahan dengan Charles karena ia cemburu dengan kedekatan Charles dan Camilla yang konon "cuma teman". Dia mengungkapkan keinginannya itu pada kakak kandungnya, Sarah. Saat itu, Sarah mengunjungi Diana di istana tempat ia tinggal sebelum menikah dengan Charles. (Yaa, sepertinya calon mempelai harus terlebih dahulu tinggal di istana sebelum menikah, seperti yang dilakukan Meghan Merkle, calon istrinya Pangeran Harry saat ini). Tapi kakaknya Diana bilang, tidak mungkin membatalkan pernikahan karena segalanya telah dipersiapkan. Kedekatan Charles dengan Camilla ini membuat Diana terus menerus cemburu bahkan hingga bertahun-tahun pernikahan. Selain itu, menurut Diana, Charles tidak menunjukkan support kepada dirinya. Suatu hari sebelum menikah, ketika menghadiri acara resmi kerajaan, diana bingung mau pakai baju apa. Akhirnya ia memilih memakai dress hitam, terinspirasi dari Audrey Hepburn. Dia yang saat itu masih canggung untuk menghadiri acara kerajaan justru ditambah mendapat komentar dari Charles bahwa baju hitam hanya cocok untuk pemakaman. How saad.... Saat itulah Princess Grace Kelly of Monaco yang juga berada di acara tersebut datang menghiburnya.
#2
Ada pula tentang papparazi yang menguntitnya kemana-mana. Ini bisa dilihat sih di video-video betapa begitu banyak papprazi mengikuti Dian, bahkan sejak sebelum ia resmi menikah dengan Pangeran Charles. Nah ini ada kaitannya juga sama cemburunya dia sama Camilla, suatu ketika Charles berkata pada Diana kalau dia prihatin dengan Camilla karena ditunggui papparazi di depan rumah. Lalu Diana tanya ada berapa banyak papparazi? Charles menerangkan bahwa ada empat papparazi. Diana jadi sebel, soalnya dia dikelilingi begitu banyak papprazi dan dia nggak pernah mengeluh.
Informasi buku dan daftar isinya. |
#3
Diana mengidap bulimia, gangguan makan yang membuat penderita memiliki kebiasaan untuk menjaga berat badan dengan tidak makan sama sekali atau makan dalam jumlah kecil, kemudian makan dalam jumlah yang sangat banyak, lalu mengeluarkan makanan tersebut dari tubuh secara paksa dengan cara memuntahkannya atau menggunakan obat pencahar. Bulimia ini bermula ketika Charles menyentuh pinggangnya dan berkata "It's a little bit chubby here, aren't we?" Dan kalimat itu memicu Diana untuk diet. Menurut Diana, Bulimia ini adalah "gejala yang menunjukkan apa yang sebenarnya terjadi dengan kehidupan rumah tangganya". Komentar orang-orang di televisi ataupun majalah terkait penampilannya juga memicunya berdiet. Dia juga merasa punya low self esteem dan gak berarti. Sedihnya lagi, ketika dia meminta bantuan pada orang lain, orang lain cenderung menganggap bulimia itu karena Diana tidak stabil alis labil.
#4
Diana pernah melakukan percobaan bunuh diri, setidaknya lima kali di tahun 80-an. "I was in a very bad way. I was so depressed, and I was trying to cut my wrists with razor blades." Kasihan sekali bukan, di balik senyum menawan dan sikapnya yang hangat, ia menyimpan keinginan untuk bunuh diri karena tidak tahu harus bagaimana menghadapi masalah kehidupan yang dialaminya.
Behind that lovely smile, who knows? (pic source) |
Menyadari ada yang tidak membuatnya nyaman, Diana pun meminta bantuan ke psikiater hingga ia memperoleh penanganan khusus, termasuk diberi resep untuk mengkonsumsi valium dalam dosis tinggi. Ya, setelah segala hal yang membuatnya depresi, Diana memutuskan untuk meminta bantuan kepada ahlinya. Katanya “It took me six years to get comfortable in this skin, and now I’m ready to go forward.” Hal yang mungkin simple tapi ampuh adalah ketika Diana disarankan untuk memotong rambut. Ia pun menyetujui dan menurutnya ia sangat percaya diri setelah mendapat gaya rambut baru tersebut.
Setelah Diana mengakui kalau dia bulimia dan mencari bantuan untuk menanganinya, konon jumlah pengidap bulimia di Britania Raya yang memutuskan untuk berkonsultasi meningkat bahkan hingga lebih dari dua kali lipat. Pada zaman itu, bulimia lebih banyak disembunyikan pengidapnya, sehingga menjadi hal bagus ketika orang memutuskan untuk sembuh dengan berkonsultai terhadap ahli. "If the princess could be bulimic, so could they." Keberanian Diana mengakui penyakitnya dan meminta bantuan untuk sembuh, telah memicu penderita lain untuk melakukan hal yang sama, inilah kenapa disebut Diana's Effect.
Dua puluh tahun setelah Diana meninggal, tepatnya Agustus 2017 lalu, National Geographic membuat film dokumenter tentang Diana dengan memasukkan rekaman suara Diana saat diwawancara untuk buku Diana: Her True Story itu. Jika tertarik menyaksikan, kalian bias memutar video di bawah ini atau klik disini. Ini aku sengaja carikan video bukan resmi dari National Geographic (karena yang di NG dibuat banyak part) tapi aku kasih link yang sekalian versi lengkap.
SAMPAI JUMPA DI TULISAN BAGIAN SELANJUTNYAA!!! :D
SAMPAI JUMPA DI TULISAN BAGIAN SELANJUTNYAA!!! :D
28 Desember 2017
Sudah lama benget pengen nulis ini tapi selalu bingung mau disusun gimana
Semoga dengan rangkain seperti ini, tulisan ini bermanfaat dan tidak membosankan.
3 comments
Tidak membosankan,mbk. Justru menarik dan membuat sya pnasaran.
ReplyDeleteSy tertarik dg khidupn Lady Diana yg sbnarnya dn pnuh misteri, khudusnya dg kasus kematiannya.
Jadi, adanya buku ini sy rasa cukup memuaskn rasa penasaran publik tg apa yg sbenarnya trjadi dlm khidupan Sang Princess.
terimakasih mba.
ReplyDeletesama-sama, Mbak :)
Delete