Pukul 20.58 waktu laptop dan saya baru mulai nulis. Hari ini saya bener-bener lupa kalau saya ada proyek nulis. Maafkan huhuhu. Padahal tema hari ini lumayan seru: favorite TV series. By TV series di sini tentu saja akan saya artikan sebagai TV series Korea alias drama korea yang sering dianggap menye-menye, tapi di sini saya akan coba menuliskan judul-judul drama yang menurut saya punya jalan cerita menarik dan nggak melulu bahas percintaan duniawi kalaupun ada juga bisa dibilang bukan fokus utamanya. Oiya, saya juga udah jarang banget nonton drakor, jadi mostly yang saya tulis di sini adalah drama jadul.
Saya rasa tidak lengkap rasanya kalau saya nggak nyebutin drama favorit sejuta umat, Reply 1988. Cerita di Reply 1988 tuh dekat dengan kehidupan sehari-hari, tentang keluarga, friendship, friendzone, dan pertetanggaan. Mungkin karena ceritanya relate sama kehidupan sehari-hari pemirsanya inilah, Reply jadi favorit banyak orang, termasuk abang kita semua, Nicholas Saputra hahaha.
Selanjutnya ada drama yang bertema perjuangan di dunia kerja berjudul Misaeng. Drama yang dibintangi Im Siwan ini bercerita tentang penyesuaiann diri di tempat kerja, 'sikut-sikutan' antar individu maupun tim buat dapet promosi, dan perjuangan tokoh utamanya menghadapi quarter life crisis. Misaeng juga menyinggung soal gender inequality di dunia kerja, Mbak Kang Sora yang diceritakan adalah wanita cerdas seringkali dianggap kurang punya kapasitas hanya karena dia wanita.
Masih tentang drama dunia kerja judulnya My Ahjussi dengan Mbak IU sebagai pemeran utamanya. Nonton drama ini karena banyak menang award, makanya penasaran. Berhubung judulnya My Ahjussi saya udah mikir jangan-jangan ini ceritanya Mbak IU jadi cewek ganjen yang ngerayu om-om buat dapetin duit, ternyata nggak sama sekali. Emang sih motifnya Mbak IU adalah buat cari duit karena dia diceritakan miskin banget di sini, tapi sama sekali bukan yang centil gitu. Sebagai pegawai nggak tetap di suatu perusahaan, Mbak IU pake cara cerdik buat bikin para ahjussi petinggi di perusahaan dia kalang kabut. Creepy sih cara yang dipake IU. Tapi drama ini tuh ceritanya abu-abu, kayak nggak ada yang benar-benar baik dan nggak ada yang benar-benar jahat, semua puya motif yang mendasari perbuatannya.
Sebagai penyuka sageuk drama alias drama bertemakan sejarah, tentu saja saya harus input sageuk drama di tulisan ini. The Great Queen Seondeok dan Six Flying Dragons adalah dua drama yang bercerita tentang perjalanan meraih kekusaan. Sangat seru menurut saya hahaha. The Great Queen Seondeok tuh tentang wanita yang menjadi raja di Kerajaan Silla, ketika di masa itu wanita memimpin masihlah suatu hal yang tabu. Tapi Queen Seondeok berhasil menghimpun keuatan politik hingga meraih tahta. Drama ini yang bikin saya baca banyak artikel (bahkan jurnal) terkait Queen Seondeok hahaha. Dalam sejarah nyatanya, Seondeok ini menjadi salah satu pemimpin yang berpengaruh di era Silla. Dialog-dialog sama Seondeok dan lawan politiknya yang bernama Mishil menurutku sangat menari disimak hahaha.
Sementara Six Flying Dragons tuh ceritanya tentang periode akhir Goryeo (era setelah Silla), ketika raja-raja Goryeo mulai korup dan tidak dipercaya warganya, lalu banyak pemberontakan terjadi. Nah, ada sekelompok orang terpelajar yang kemudian merasa perlu ada perubahan di Goryeo agar bisa jadi negara yang adil ke rakyatnya lagi. Kelompok inilah yang setelah melalui perjalanan panjang berhasil mengangkat seorang jenderal menjadi raja. Di era raja yang baru ini Goryeo yang rusak dan korup dianggap tidak ada lagi sehingga nama kerajaannya diganti jadi Joseon.
Drama SKY Castle. |
Terakhir, drama agak baru berjudul SKY Castle yang menurut saya jalan ceritanya masih sangat jarang diangkat di drama-drama, yaitu tentang kompetisi para anak (dan orang tuanya) untuk mendapatkan akses pendidikan terbaik. Para orang tua di film ini menganggap pendidikan sebatas pada angka-angka tinggi di rapor. Mereka rela mengeluarkan duit dengan jumlah fantastis buat bayar guru les privat yang bisa menjamin anaknya dapet nilai tinggi dan masuk ivy league university di Korea. Para orang tua ini terlalu menekan anaknya agar mendapatkan angka tinggi di rapor dan mengabaikan kesehatan mental anak-anaknya, ,mereka juga lupa bahwa akhlakul karimah dan humanity juga penting bagi anak-anak untuk bertahan di dunia ini.
Pukul 22.51 dan belom selesai nulis. Saya tuh tadi lupa banget kalau lagi ada proyek nulis, gaes gara-gara malah keasyikan rebahan sambil nontonin video-video NCT yang bikin ngakak. Lain waktu mungkin aku bisa mengingat-ingat dan menulis tentang drama korea yang menurutku ceritanya bagus dan punya moral value menarik. Sementara itu dulu yang bisa aku tuliskan, mau melanjutkan overthinking aku tuh. Oiya, semua drama yang aku sebutkan itu bisa ditonton di Viu ya, gaes!
Eh terus, ada drama yang pengen banget aku tonton tapi belum keturutan. Judulnya Deep Rooted Tree. Yaa Allah, susah banget dicari itu drama. Kalo ada yang tau dimana aku bisa mendapatkannya tolong bantu aku, let me know. Itu drama lawas yang bercerita tentang Sejong Daewang (dae= besar, wang=raja) dan perjuangannya menemukan huruf korea atau biasa disebut Hangul. Raja ketiga kerajaan Joseon ini prihatin karena warganya banyak yang buta huruf, because aksara Cina susah dipahami. Maka ia bikin riset buat cari karakter huruf yang mudah dipahami oleh semua kalangan biar semua orang bisa baca. Akhirnya nemulah huruf Hangul yang dipakai sampai sekarang. Aku penasaran banget sama ceritanya gaes huhu.
Magelang, 29.09.20 | 23.03
I will come to you like the first snow