Sebuah Cerita dari Merbabu (1)

by - February 01, 2013

Lima hari di Merbabu itu...semangat terbarukan! *pinjemslogannyaPertamina

Rasanya bisa menemukan kembali rasa bahagia dan . . . .bertemu lagi dengan aku. Aku yang seutuhnya. Boleh kau kata itu berlebihan, silakan saja. Tapi sungguh, betapa lama aku nggak ketemu sama rasa yang demikian bahagia, betapa lama nggak mengukir senyum kayak gitu.

Bertemu dengan suasana alam pedesaan yang menenangkan. Menyusuri jalan-jalannya yang dikata ‘vertical limit’,  menjamah ladang-ladang kentang, seledri, brokoli, wortel, melihat hutan pohon-pohon conifer dari kejauhan, menikmati gemerlap Magelang kala malam, paginya tampaklah bahwa pemukiman padat dibawah sana dikelilingi Pegunungan Menoreh, dengan Gunung Andong dan Bukit Telomoyo di salah satu sisinya, juga Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro di batas yang lain, bertemu berbagai keunikan lokal yang tak ada di kota Jogja. Masyarakat yang ramah tanpa kepalsuan. Orang-orang pegunungan yang bersemangat lagi kuat. Anak-anak manis yang mengingatkan bahwa tiap orang pernah mengalami masa-masa polos begitu, masa-masa yang nggak tahu apa itu IP, apa itu patah hati, apa itu evaluasi, daaaan apa itu. . . nyrempet spion mobil *curhat. Menemukan rasa kebersamaan dengan kawan yang indahnya nggak terkatakan. Semuanya bikin semangatku terbarukan

pemandangan dari merbabu: gn.sumbing, gn.sindoro, bukit telomoyo

Lima hari di Merbabu itu...bikin kangen!
Bau asap yang khas. Rapat evaluasi yang selalu berhasil mencairkan kebekuan (baca: panas). Airnya yang berhasil membekukan kepanasan. *alay* Belajar bareng anak-anak, ada Riris, Dimas, Angga, Bayu, Bima, Raihan, Sugi, Agus, Agung, Santo, Dewi, Pipi, Kentri, dll. Maen bareng teman kecil dari Kesingan. Teh hangat di kala pagi. Markasnya Mbah Tjip. Kabut di kala sore. Permainan voli bareng pemuda Desa. Lagu “Syukur”, ilalang, minuman air kembang. Gerimis. Semua itu bikin aku kangen dan aku merasa sangat bersyukur, bisa mengenal kalian, bisa belajar banyak hal dari Merbabu. Maaf, belum banyak yang bisa kuberikan untuk alam, Kesingan dan Kapilawastu.


Tapi, together we’re invincible!
(selamat buat anggota muda Kapilawastu 2013 : Mas Wandha, Mas Mujib, Mas Ito, Mas Yerry, Mbak Ade, Mbak Pipit, Agung, Ella, Putri, Dzihan, Nata, Esti, Tata, dan Nurul)

Dharmaloka Jayamahe!

You May Also Like

0 comments