Variety Show Traveler: I Wanna Travel Like That
Jika kalian suka jalan-jalan atau traveling ala-ala backpacker, variety show (VS) Traveler mungkin bisa jadi tontonan yang menyenangkan. Tayang di stasiun JTBC, variety show yang dibintangi Ryu Jun Yeol dan Lee Je Hoon ini bisa disaksikan juga di aplikasi Viu. Berdasarkan artikel yang saya baca di Soompi, Traveler adalah VS yang nggak pake script, jadi emang dibikin biar para cast-nya bener-bener bisa menjadi diri mereka sendiri selama jalan-jalan dan merasakan jadi traveler sejati. Lagi-lagi masih berdasar infonya Soompi, PD Traveler (yang juga merupakan PD-nya Knowing Brothers) mengungkapkan bahwa tujuan acara ini tuh bukan buat bikin pemirsanya mikir "I wanna go there" tapi lebih ke "I wanna travel like that". Saya rasa tujuan itu bener-bener tercapai setelah saya menyaksikan sembilan episode Traveler.
Salah satu aktor favorit saya adalah Ryu Jun Yeol. Selain karena baper pasca menyaksikan Reply 1988, sikap doi ketika traveling bareng Geng Ssangmundong di variety show Youth Over Flower edisi Afrika makin bikin saya jatuh cinta sama karakter doi yang dicitrakan di kamera. Maka, ketika mendengar kabar bahwa Ryu Jun Yeol bakal membintangi acara variety show bertema jalan-jalan saya semangat dong nunggu-nunggu tanggal rilisnya hahaha.
Alhamdulillah, Viu dengan baik hati berkenan menyediakan VS ini di platform mereka, jadi dengan mudahnya saya bisa mengikuti Traveler dari episode awal. Jun Yeol nggak sendirian, aktor lain yang dipasangkan sebagai travelmate-nya adalah Lee Je Hoon, mas-mas yang pertama saya kenal lewat film Architecture 101. Btw, ada kemiripan antara Jun Yeol di Reply 1988 dengan Je Hoon di Architecture 101, yaitu: sama-sama nggak gercep nyatain perasaan sehingga ceweknya diambil orang HAHAAHHA. Di tiga episode awal, Ryu Jun Yeol yang ternyata punya english name: Anthony masih solo travel ke Kuba. Pasalnya, Je Hoon masih ada jadwal nge-MC KBS Drama Awards, jadi doi dateng belakangan.
Seperti biasa, saya selalu bingung merangkai kata saking banyaknya yang ada di kepala kalau mau bahas sesuatu yang saya sukai. Maka saya akan membaginya dalam beberapa sub-judul dengan ketagori: hal-hal yang bikin saya bertahan nonton sembilan episode Traveler edisi Kuba dan siapa tau jadi gambaran juga buat kalian yang masih bingung mau nonton apa enggak HAHAHA. Well, smeoga membantu.
SEKILAS TENTANG KUBA
Negara yang menjadi tujuan pertama Traveler adalah Kuba, sebuah negara di Perairan Karibia. Nggak tanggung-tanggung mereka explore Kuba sekitar empat belas hari lamanya. Sekilas tentang Kuba yang saya lihat dari VS adalah bahwa negara dengan bahasa utama Bahasa Spanyol ini adalah kota yang 'tenang', orang berlalu lalang tapi tidak penuh sesak seperti kota besar di negara kita, ketika malam hari aktivitas luar rumah bahkan cenderung sangat sepi.
Once upon a day, in Cuba. Ryu Jun Yeol took photo of a street musician in Havana. |
Sebagai negara yang bahkan udah lebih duluan merdeka daripada Indonesia, Kuba tampak agak ketinggalan teknologi. Seriously, mereka bahkan masih kesulitan nyari sinyal internet, Wi-Fi nggak bisa didapat di sembarang tempat dan akses sinyal 3G internet untuk ponsel bahkan baru masuk negara ini pada penghujung tahun 2018, itupun sangat terbatas dan harganya mahal. Buat dapetin akses Wi-Fi, Jun Yeol dan Je Hoon harus beli semacam voucher dulu yang bisa dipake secara general dimana-mana. Jun Yeol harus ngantri dua jam buat beli voucher Wi-Fi itu. Perjuangan banget kan?
Entah karena yang dilihatin di VS adalah kota-kota wisata atau emang semua kayak gitu. Jalan-jalan di Kuba tuh lengang gitu, nggak banyak mobil berkeliaran yang makin menambah polusi. Warga Kuba juga tampak ramah dengan para pelancong. Kadang, nuansa tradisional masih begitu terasa di Kuba. Di beberapa lokasi pedesaan, bahkan masih umum orang bepergian naik kuda ala koboi gitu.
TRAVEL DOCUMENTARY
Bagi teman-teman yang mungkin gemar menyaksikan cerita beralur cepat, mungkin bakal agak bosen nonton Traveler, soalnya menurut saya Traveler tuh alurnya lambat dan bener-bener menikmati perjalanan gitu. Dia dibikin kayak travel diary atau kalau bahasanya Jun Yeol: Travel Documentary. Jadi si Jun Yeol dan Je Hoon nggak cuma dateng ke suatu kota dengan segala fasilitas yang udah tersedia, dateng ke tempat wisata yang menarik, syuting-syuting bentar lalu pulang...enggak gitu.
TRAVELER: Lee Je Hoon & Ryu Jun Yeol menikmati pemandangan 'pasar' souvenir dari Menara Iznaga. |
Traveler memperlihatkan bagaimana dua aktor ini nyari penginapan, nyari transport dan nawar harganya, nyari tempat makan, belajar referensi tempat tujuan dari buku, ngobrol sama sesama pelancong, ngobrol sama warga asli Kuba, bahkan ngantre beli kartu Wi-Fi, dan segala drama-drama jalan bakal jadi bumbu menarik di VS ini. Sesekali, diselingi suara Jun Yeol dan Je Hoon yang seolah sedang membacakan buku catatan perjalanan mereka. Sisi-sisi kayak gitu diperlihatkan dengan cukup detail di Traveler, seolah membawa kamu merasakan suasana perjalanan yang sebenarnya halah.
MENGANGKAT NILAI SEJARAH
Suatu tempat nggak bakalan lepas dari nilai sejarah dan peradaban orang-orang terdahulu. Poin ini tidak dilewatkan begitu saja oleh tim Traveler. Sementara kita disuguhkan video Jun Yeol dan Je Hoon di sebuah tempat, suara salah satu dari mereka akan mengiringi dengan cerita sejarah dibaliknya. Seperti misalnya ketika Jun Yeol singgah di suatu kafe yang ada patung legendaris Ernest Hemmingway-nya, dia bakal cerita tentang Hemmingway dan sekilas tentang kafe tersebut.
Kuba juga nggak akan lepas dari nama Che Guevara dan Fidel Castro. Berhubung hampir semua tempat yang dikunjungi terkait dengan dua tokoh revolusi itu, maka nama keduanya bakal sering disinggung di Traveler.
Ryu Jun Yeol dan Lee Je Hoon di Revolution Square, Havana. |
Atau juga ketika mengunjugi Menara Iznaga yang konon dulunya digunakan penjajah Spanyol untuk mengawasi budak Afrika yang dipaksa bekerja di perkebunan tebu di sekitarnya. Bagaimana orang-orang Afrika itu bisa sampai Kuba bisa sampai kesana juga dibahas di VS.
Selain disuguhkan perjalanan, kita juga bisa belajar sejarah. Nggak cuma dari narasi yang dibacakan cast-nya tapi juga dari semacam video dokumenter atau ilustrasi yang membuat kita semakin mudah mereka ulang kejadian dalam benak. Sebagai penyuka sejarah, saya menganggap hal ini menjadikan perjalanan lebih berarti.
THE (NOT SO) DEEP CONVO
Traveler, selain membawa Jun Yeol dan Je Hoon untuk lebih dekat mengenal satu sama lain juga pasti bakal penggemar bakal lebih tau tentang keduanya. Soalnya percakapan ngalor ngidul keduanya selalu ditampakkan dengan durasi yang lumayan panjang. Mereka ngobrol soal masa kecil, film-film yang mereka tonton, perjalanan karir hingga jadi kayak sekarang, senengnya mereka pas akhirnya kerja bareng atau ketemu aktor senior yang jadi panutan, pembicaraan keluarga, bahkan pekerjaan-pekerjaan part-time yang mereka jalani sebelum jadi aktor. Not an instan way of course, it's a very long story of struggle, apalagi Jun Yeol yang belum lama debut. Pemirsa bakal dibawa merasakan dua manusia itu secara lebih manusiawi halah halah bahasanya wkwkk.
Ngobrol sambil menanti sunset di Caleta Buena, Playa Giron. |
Ini jadi poin favorit saya sih. Karena bagi saya, perjalanan bareng partner tuh ya serunya disitu. Lebih dari sekadar dateng ke tempat baru atau tempat bagus tapi juga buat lebih mengenal partner kita lewat percakapan-percakapan berarti. Ngomongin kerjaan, sambat kehidupan, impian, insecurities, apaaa ajaa...syahdu banget kaan. Yang tak jarang justru sering pula bikin kita sejenak merenung dan memahami diri sendiri. Halah HAHAHAH. Kayak seru aja gitu liatin Jun Yeol dan Je Hoon gegoleran sambil lihat sunset di pantai dan cerita banyak....ugh, I really wanna travel like that. Apalagi, Jun Yeol ini yaa...meskipun lebih muda dari Je Hoon, dia tuh keliatan banget yang ngemong travelmate-nya gitu lho, nggak cuma itu dia juga always taking care para staff. Seru banget kayaknya tuh kalau jalan bareng pacarnya Mbak Hyeri ini HAHAHA.
PENGINAPAN LUCU
Lagi-lagi saya nggak paham, apakah memang karena lokasi-lokasi yang dikunjungi memang kota wisata atau memang semua daerah di Kuba kayak gitu, tapi nyari penginapan di Kuba bisa dibilang gampang. Perjuangannya mungkin nyari yang nggak penuh dengan harus jalan door to door kalau kita belum reservasi jauh hari sebelumnya. Disini penginapan disebut "kasa" dan setiap rumah/bangunan yang menyediakan fasilitas menginap bakal memasang logo khas kasa untuk memudahkan wisatawan. Gak ada reklame-reklame heboh yg semrawut karena logo-logo kasa menempel langsun di dinding bangunan dengan ukuran wajar.
Jun Yeol dan Je Hoon bisa dibilang selalu dapet penginapan menggemaskan dan bersih. Seperti umunya rumah-rumah di Kuba, kasa juga dicat beraneka warna terang, dengan interior yang semarak. Summer vibes- banget laah hahaha. Saya suka aja gitu lihat desain penginapan-penginapan di Kuba. Bahagia pasti kalo lagi plesiran terus dapet penginapan yang memanjakan mata kayak gitu HAHAHA.
KOTA YANG DIKUNJUNGI
I don't know much about Cuba, almost have no clue about this country. Jadi, justru saya bener-bener dapat insight baru dan nggak expect anything ke tujuan-tujuan wisatanya. Saya jadi kayak yang...yaudah sih, mau lihat sini kayak apa Kuba itu... Nggak ada kota tertentu yang bikin saya excited sebelumya, karena emang nggak pernah kepo Kuba. Saya juga jadi menemukan kejutan-kejutan di sepanjang perjalanan. Sesekali juga bikin saya tambah bersyukur.
Ryu Jun Yeol di Malecon, berlatar Morro Castle. |
Kota pertama yang menjadi tujuan tim Traveler adalah Havana, ibukotanya Kuba, tempat yang ada Revolution Square berhiaskan sclupture Che Guevara dan menyediakan transportasi mobil-mobil klasik yang cuma ada di Havana. Sampingan sama Havana ada Malecon, tempat favoritnya Jun Yeol buat lihat sunrise maupun sunset. Di Malecon, ada Morro Castle, benteng dan mercu suar yang dulunya dijadikan pertahanan buat menghalau bajak laut.
Sebelum Je Hoon nyusul ke Kuba, Jun Yeol sempet main ke Vinales, tempat para petani tembakau dan produksi cerutu. Kuba konon adalah penghasil cerutu terbaik di Amerika. Jun Yeol bahkan sempet naik kuda menuju salah satu kebun tembakau di Vinales. Menurut saya, Vinales yang dikelilingi pegunungan ini adalah yang paling sejuk dari semua kota yang dikunjungi Traveler. Di Vinales ini pula, Jun Yeol dihadapkan pada tradisi tahun baru yang unik. Kalau mau lihat lengkapnya, tonton aja episode dua Traveler hihihi. Bakal terpesona sama luwesnya Jun Yeol ketika solo traveling wis hahaha.
Jun Yeol menikmati suasana pagi nek nggak sore ya itu, dari rooftop kasa di Vinales. |
Berkuda ke perkebunan tembakau di Vinales. |
Kota yang selanjutnya dikunjungi adalah Playa Giron. Disini, mereka berjuang cari penginapan dan baru berhasil di detik-detik terakhir hahaha. Siangnya mereka sepedaan dan mainan air di Pantai Caleta Buena sepanjang hari.
Dari Playa Giron, Jun Yeol dan Je Hoon naik bus ke Trinidad. Di kota ini mereka memutuskan buat jalan sendiri-sendiri. Si Jun Yeol jalan keliling kota sambil motret-motret suasana kota, sedangkan Je Hoon memilih belanja ke semacam pasar tradisional. Nah, abis itu drama terjadi di episode ini, dimana mereka nggak bisa menemukan satu sama lain hihihi.
Sepedaan menuju Caleta Buena. |
Main air di Caleta Buena. |
Dengan menaiki kereta api super unik yang kayak udah jadul banget gitu, Jun Yeol dan Je Hoon pergi ke Menara Iznaga, yang dulu dipake buat mengawasi budak perkebunan Tebu. Pemandangan dari menara ini beneran bagus banget. Bisa lihat lembah dan pegunungan tanpa terhalang bangunan-bangunan tinggi. Tapi entah kenapa pemandangannya mengingatkan pada Perbukitan Menoreh di Borobudur hahahaah.
Kota terakhir yang jadi tujuan wisata Traveler episode Kuba adalah Varadero. Di kota ini mereka nggak lagi menikmati liburan ala backpaker tapi udah liburan lux di hotel bagus HAHAHA. Ini tuh kayak bonus setelah empat belas hari hidup menggembel di Kuba sebelum melanjutkan ke negara berikutnya, Meksiko. Berhubung saya baru nonton sampai episode sembilan, saya belum tau mereka ngapain aja di varadero selain menikmati sunset di pantai deket hotel. Kayaknya sih, mereka juga bakal sky diving di Varadero jadi yaa...beneran menikmati hari-hari terakhir di Kuba dengan berwisata layaknya orang bergelimang harta. Yaa, gimana yha...Mas Jun Yeol ini kan salah satu sumber duitnya sebagai brand ambassador Cadillac, masa nggak punya harta kekayaan wkwkwk.
MOBIL TUA
Salah satu hal yang mungkin ikonik dari Kuba adalah keberadaan mobil-mobil tua berwarna-warni di Havana. Ya, mereka cuma ada di Havana dan nggak ada di tempat lain. Jun Yeol sempat dua kali menikmati perjalanan jauh pake mobil tua. Pertama adalah dari Havana ke Vinales, dan selanjutnya ketika Je Hoon dateng doi juga pake mobil tua ke Playa Giron. Sementara di hari pertama kedatangan Je Hoon di Kuba, keduanya memutuskan keliling kota naik mobil merah yang bagus dan berakhir menyaksikan matahari tenggelam di tepi pantai.
Meskipun mobilnya jadul, tapi mesin yang dipasang tentu saja sudah diperbaharui. Seorang pengemudi bahkan dengan bangga menunjukkan kepada penumpangnya yang berkebangsaan Korea bahwa mobil Chevrolet-nya (atau apa itu mereknya lupa) bermesih Hyundai hahaha. Konon keberadaan mobil-mobil tua ini nggak lepas dari pengaruh embargo AS kepada negara komunis Kuba, yang bikin warga yang udah terlanjur beli mobil nggak bisa beli spare part mobil ataupun mobil baru karena harganya mahal dan dipatok pajak mahal pula. Jadi, pilihannya cuma memperbaiki mobil jadul atau utak-atik mesinnya.
BERTEMAN MATAHARI
Di setiap kota yang dikunjungi, hampir selalu duo travelmate ini menyempatkan buat lihat sunrise dan sunset. Mulai dari niat banget bangun pagi-pagi buat mendaki gunung di Trinidad sampai yang sekedar naik ke atap kasa buat menikmati sore. Senja-senja indah di pantai juga selalu menemani perjalanan mereka. Jadi kalau in case kita lagi nggak sempet jalan-jalan dan belom punya cukup duit, tonton ini dulu deh...dibikin mabuk senja kamu hahaha.
Pada suatu senja di Malecon. |
Matahari terbit di sebuah gunung di Trinidad. |
SABOR A MI
Well, sebenarnya ini nggak terlalu related dengan unsur utama variety show, tapi menjadi salah satu pelengkap yang memorable bagi saya. Selama empat belas hari di Kuba yang dirangkum dalam sepuluh episode, entah sudah berapa kali lagu Sabor a Mi dijadikan backsound Traveler. Hal ini tuh bikin saya teringat perform-nya anak-anak EXO pas acara Music Bank Meksiko, dimana mereka menyanyikan lagu ini diiringi alunan gitar Park Chanyeol, hahaha. Sebagai fangirl anyaran saya jadi terbayang ekspresi Do Kyungsoo pas nyanyi lagu berbahasa spanyol ini di panggung hahahah. Oh, apa? Kalian mau lihat perform-nya para main vocal juga? Click below WKWKWKW
Nah, gimana? Kelihatan kan kalau dari gambar-gambarnya aja, Traveler emang nggak menampilkan tempat-tempat tamasya yang extravagant. Jadi menurutku, acara ini emang fokus membawa pemirsa untuk menikmati feel perjalanannya...gimana ya, susah menggambarkan dengan kata-kata, tapi semoga kalian menangkap maksudku. Kayak diajak untuk merasakan suka duka jalan-jalan gitu wkwkwk. Sepertinya negara selanjutnya yang bakal jadi tujuan Traveler adalah Meksiko. Entah kenapa ini kekoreyaan lagi suka sama negara-negara Amerika Latin yaa. Kemarin Park Bo Gum - Song Hye Kyo syuting drama juga di Kuba, SMTOWN di Chile, Music Bank di Meksiko, dan sekarang Traveler. Ah..itu mungkin cuma cocoklogiku aja kali ya hahaha.
PS: all pictures are from JTBC.
PS: all pictures are from JTBC.
Minggu, 11 Mei 2019
Lega banget rasanya bisa mencurahkan pikiran dan isi hati
lewat tulisan ini. LUV!!
4 comments
Wah aku baru tau ada vashow ini. Udah lama banget ga ngikutin varshow. Thanks for nice info :)
ReplyDeleteSama-sama, selamat menikmati variety show jalan-jalan ini yaa. Semoga sukaa hehehe
DeleteDo this hack to drop 2lb of fat in 8 hours
ReplyDeleteOver 160 thousand men and women are trying a easy and SECRET "water hack" to drop 1-2 lbs each night while they sleep.
It's painless and works on anybody.
Here's how you can do it yourself:
1) Go grab a clear glass and fill it half full
2) And then use this strange HACK
you'll become 1-2 lbs thinner the very next day!
Hayuuu teh urang melancong seperti mereka😇. Nunggu aya babaturan nu wani berangkat 😂
ReplyDelete