Dreiundzwanzig
Alhamdulillah, saya masih diberi kesempatan bertemu penghujung tahun lagi. Diberi kesempatan untuk kembali melihat aktivitas saya setahun terakhir. Wah, bisa dibilang tahun ini adalah tahun perjuangan. Ya, satu tahun berjuang sebagai job seeker, bukan waktu yang singkat sungguh. Saya sampai lupa udah melamar ke berapa perusahan, beberapa di antaranya gugur di tahap-tahap akhir. Pedih :') Menghadapi pertanyaan dari adik-adik tingkat, "Mbak, kok masih di kampus aja?" atau menghadapi mendengar pernyataan yang sungguh nyelekit dan menyakitkan (yang mungkin bagi yang mengucapkan biasa saja ahahaha), thanks for that by the way. Tapi alhamdulillah sampai saat ini masih diberi kekuatan untuk tidak menyerah hehehe. Saya juga bersyukur atas rezeki yang Allah SWT berikan untuk saya selama ini, mungkin saat ini jalan saya memang untuk disini. Untuk teman-teman yang masih berjuang, tetap semangat yaa! Jangan pernah patah! Semoga 2018 menjadi tahun kita menemukan jalan rezeki kita, amin.
My favorite photo in my 23, taken by Mas Iwang Cahyadi (ini IG-nya). |
Saya tidak akan membahas itu lebih dalam. Disini, saya ingin mengucapkankan terima kasih pada salah satu supporting system di dua puluh tiga ini yang telah membuat saya semakin semangat menulis blog. Terimakasih telah mengingatkan saya dan telah membaca tulisan-tulisan saya. Sempat ragu di awal, apakah saya bisa mengikuti proyek menulis INKspiration ini dengan keseharian saya yang biasa saja jadi mungkin nggak bisa banyak hal menarik buat ditulis hehehe, tapi ternyata saya cukup bisa mengikutinya. Semoga dua puluh empat saya nanti, saya bisa makin semangat nulis, makin banyak ide-ide segar muncul, dan makin produktif hehe. Terima kasih, Dida, Ria, Vempi, dan Voila :)
Di dua puluh tiga ini, ada beberapa keinginan yang belum dapat terwujudkan, salah satunya adalah jalan-jalan. Nggak bisa jalan-jalan sebenarnya karena saya terlalu takut buat jalan sendiri, buat solo travel hehehe. Sementara kalau menunggu teman itu, yaa ampun...susah banget di usia segini. Mana yang udah sibuk kerja, mana yang belum kerja tapi harap-harap cemas harus selalu standby kalau-kalau ada panggilan tes kerja, atau ada yang sebenernya selo dan bisa diajak tapi sayanya nggak sreg sama doi hahaha. Sebenernya saya sudah jauh-jauh hari merencanakan tamasya ke suatu tempat bersama seorang kawan KKN saya yang lucu dan menggemaskan, Princess Mojokertensis. Tapi apa daya, pada hari yang seharusnya kami berangkat tamasya, terjadi bencana alam yang membuat kami menunda perjalanan yang sudah disusun lengkap itinerary-nya itu. Entah, tertunda sampai kapan karena kami juga sudah susah buat menjadwalkan ulang hahaha. Maka dari itu, semoga pada dua puluh empat ini, saya keturutan buat jalan-jalan yaa. Aamin. Soalnya udah lama banget saya nggak jalan-jalan jauh ke suatu tempat, Afrika misalnya hehehe.
Hal menarik bagi saya adalah di dua puluh tiga ini, saya sempat merenungi kejadian demi kejadian di usia sembilan belas, dua puluh, dan dua puluh satu. Di dua puluh tiga ini saya mulai lebih memahami kejadian-kejadian di tahun-tahun itu. Pada momen itulah saya kadang merasa saya sudah agak dewasa (sedikit wkwkwkwk). Momen-momen ketika saya seolah bicara dengan Nurul muda. Kadang ada kejadian-kejadian yang membuat saya berpikir, "how childish I was, how silly I was" atau "how can I make that kind of decision? I can't believe it". Tapi ada juga kejadian-kejadian yang bikin saya memuji diri sendiri, "Oh I've done something good, I was brave enough to do that." Atau adakalanya keputusan-keputusan yang dulu saya jalani dengan berat hati, di dua puluh tiga ini saya menyadari kalau keputusan itu benar, tak ada yang salah dengan itu. Begitupun sebaliknya, yang dulu saya yakini adalah yang terbaik, sekarang saya malah bilang: Oh, seharusnya tidak melakukan itu. Tapi, semuanya sudah berlalu, saya tidak menyesali, saya hanya merasa lebih paham saja. Ya, seiring berjalannya waktu, saya mulai memahami hal-hal yang dulu masih sulit saya pahami. Life must go on dan itu jadi pelajaran-pelajaran untuk saya.
Learn to Say No, adalah sebuah tulisan yang saya unggah tahun 2016 ini banyak saya praktikkan di tahun 2017. Mengatakan tidak untuk hal-hal yang tidak sreg dengan hati nurani atau sekiranya akan membuat hati saya tidak nyaman ternyata menenangkan. Saya bahkan melakukannya di awal-awal tahun. Meskipun saya akui, kadang saya luluh juga oleh rasa segan atau apalah yang membuat saya menerima sesuatu yang tidak saya sukai, lalu dengan terpaksa menjalankannya. Di dua puluh empat nanti semoga saya makin bisa mengendalikan perasaan saya sendiri. Karena, kalau bukan saya, siapa lagi? The one who can avoid you from broken heart (nggak cuma soal cinta lho ya, apapun yang berpotensi menyakiti hatimu atau bikin mentalmu sakit) is only yourself.
Pertengahan dua puluh tiga juga menjadi awal saya jatuh hati...pada drama Korea. Akibatnya, saya nontonin beberapa judul drama, film, dan jadi kenal sama nama aktor/aktris Korea. Bahkan jadi belajar Hangul dan so far, udah bisa membaca teks Hangul dengan terbata tapi nggak tau artinya blas -__- Bisa nulis juga pelan-pelan ehehehe. Ya, setelah belajar Deutsch dengan tidak teratur, sekarang tambah belajar Hangul yang juga dilakukan jarang-jarang. Gak apa-apa, pelan-pelan kan yaa (menghibur diri). Oh iya saya juga beberapa kali nonton film di bioskop dan yang paling membekas itu sebuah film indie asli dari Indonesia berjudul Ziarah, cerita di film itu sungguh sangat sederhana tapi sangat mengena. Pantas saja film in meraih pengharaan internasional. Sebuah web series (iklan gula Tropicana Slim) berjudul Sore juga menarik perhatian saya, oh...begitu indahnya chemistry antara Dion Wiyoko dan Tika Bravani. Soundtrack-nya web series ini juga bagus. In case kalian belum nonton, sempatkanlah nonton di Youtube hahah.
Satu tahun di dua puluh tiga banyak diisi oleh kabar-kabar pernikahan sahabat dekat seperti Hani-Imad, atau pernikahan para tetangga yaitu Song Joong Ki dan Song Hye Kyo, juga teman bermain saya Raisa yang akhirnya menikah dengan Hamish, hingga foto-foto couple yang bagus punyanya Dion Wiyoko dan Fiona Anthony. Turut berbahagia dengan atas pernikahan kawan-kawan saya. Apakah di dua puluh empat saya akan menyusul? Hmm...tunggu saja catatannya di blog ini HAHAHA.
Terakhir, saya ingin mengucapkan selamat atas pencapaian teman-teman, baik dalam hal karir atau pendidikan selama satu tahun kemarin. Tetap semangat menghidupi hidup yaa! Kalau kalian menargetkan beberapa hal di tahun ini, semoga apa yang kalian targetkan berhasil. Begitu juga semoga di dua puluh empat saya, saya bisa melaksanakan beberapa target-target saya :)
Willkommen vierundzwanzig!! Viel Erfolg!!
Mulai ditulis tanggal 30 Desember 2017
tapi baru diselesaikan 2 Januari 2018
2 comments
I know it's not easy to be a job seeker, please endure it a little bit longer and believe when you didn't get it, it's not because you are lack on smth, itu hanya karena Allah sedang mempersiapkan sesuatu yang baik untuk kamu, yang penting tetap sabar dan sholat. Semoga rejekinya cepat datang ya. Semangat Nurul!!
ReplyDeleteAmin :')
DeleteThank you for encouraging me with your nice words, Mbak :)