Hari Bersejarah
Senin, 5 September 2016 menjadi salah satu hari besar dalam hidup saya. Pada hari itu, departemen menjadwalkan saya untuk sidang skripsi. Tak hanya itu, saya harus melakukan presentasi laporan kemajuan sebagai peserta Hibah Riset Fisipol UGM 2016. Saya juga mendapat satu lagi kesempatan istimewa dalam satu hari itu, yang suatu saat nanti mungkin akan saya bahas dalam satu posting tersendiri. Setelah seminggu lebih tertunda, baru kali ini saya berkesempatan menuliskan salah satu 'hari besar', hari bersejarah itu di blog. Selamat membaca.
Saya mengetahui jadwal sidang skripsi sekitar seminggu sebelum hari-H, sementara jadwal presentasi laporan kemajuan Hibah Riset baru saya ketahui dua hari sebelumnya. Beruntung, keduanya tidak jatuh pada jam yang bersamaan. Presentasi laporan kemajuan hibah Riset dilaksanakan pagi hari pukul 08.00 sementara sidang saya sore harinya, pukul 14.30. Jujur, saya sempat khawatir kalau-kalau saya down di presentasi paginya, sehingga memberi efek kurang baik pada sidang sore hari. Syukurlah, hal itu tidak terjadi. Meskipun ada beberapa masukan dari empat dosen yang membimbing pada laporan kemajuan Hibah Riset, tapi presentasi saya dapat dikatakan berjalan lancar. Hanya saja, waktu selesainya mundur jauh dari perkiraan saya. Ya, hari itu ada mahasiswa S3, S2, dan S1 yang mempresentasikan laporan kemajuan risetnya di hadapan Pak Suripto, Pak Subando Agus M., Pak I Made Krisnajaya, dan Pak Agus Pramusinto. Mahasiswa S1 mendapat giliran terakhir presentasi, sementara ada tiga hingga lima orang peserta Hibah Riset di masing-masing strata, jadilah saya baru keluar ruangan sekitar pukul setengah dua belas. Sedikit lega tapi entah kenapa lemas sekali rasanya, mungkin mulai nervous menjelang sidang hehe. Sebelum meninggalkan ruangan, seorang teman sempet menggoda, “Koe dino iki diuji dosen pitu.” (kamu hari ini diuji dosen tujuh) haha benar juga.
Sorry for the tired face hehe. Masih lemes efek kelamaan nervous :P Officialy, Nurul Latifah, S.IP. |
Saya makan siang di kantin Fisipol, semangkuk soto favorit hanya saya makan beberapa suap. Entah hanya terjadi pada saya atau mahasiswa lain juga mengalaminya, saya tak nafsu makan menjelang sidang. Saya bergegas sholat dzuhur dan mengganti pakaian dengan dresscode putih-hitam ala sidang. Ya, entah kenapa dresscode mau sidang ternyata serupa dengan dresscode mau ospek. Oke ini tidak penting. Sidang saya memang masih setengah tiga nanti, tapi saya sengaja bersiap lebih awal karena ada hal yang harus saya lakukan di Ruang BA 210 jam satu siang. Sehingga, selepas ganti baju saya segera menuju ruang BA 210 menemui Mbak Ian. Karena saya sudah menginformasikan bahwa saya akan sidang sore hari, maka ketika saya masuk ruangan Mbak Ian mempersilakan saya mempersiapkan sidang terlebih dahulu, nanti setelah sidang barulah kembali lagi. Saya mengiyakan dan segera menuju lobi Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik di lantai empat gedung BB Fisipol. Oh iya, tentang kenapa siang itu saya berada di BA 210 itulah yang tadi di awal saya katakan akan saya ceritakan di posting tersendiri suatu hari nanti hehe.
Saya punya waktu cukup lama antara jam satu hingga jam setengah tiga yang saya habiskan dengan duduk di lobi departemen. Ingin membaca lagi skripsi saya, ingin latihan presentasi lagi, ingin belajar lagi sebelum masuk ruangan…meskipun sudah saya siapkan dengan matang beberapa hari sebelumnya, tapi satu setengah jam yang tersisa saya hanya duduk saja sambil chatting dengan Ibuk, sesekali menyapa teman yang lewat. Saya benar-benar gugup dan keringat dingin, bahkan sedikit mual. Hanya bisa berdoa dalam hati, semoga sidang saya berjalan lancar.
Sekitar pukul 14.15, Mbak Yuli staf Departemen MKP, mempersilakan saya masuk ruang sidang dan menunggu dosen datang. Tak lama, dosen pembimbing saya, Pak Hadriyanus Suharyanto datang disusul oleh dosen penguji pertama, Ibu Bevaola Kusumasari. Dosen penguji kedua, Pak Samodra Wibawa datang lima menit kemudian. Sidang skripsi dimulai pukul 14.35 WIB. Syukurlah, ketika masuk ruang sidang saya sudah berhasil mengatasi rasa gugup saya dan sudah lebih tenang. Saya mempresentasikan slide demi slide hasil penelitian saya selama lima belas menit. Alhamdulillah, para dosen juga mengapresiasi presentasi yang saya sampaikan. Bu Bevaola dan Pak Samodra memberikan beberapa masukan untuk perbaikan skripsi. Setelah dosen berdiskusi beberapa saat dan saya diminta menunggu di luar ruangan, Pak Hary, Sang Dosen Pembimbing memanggil saya masuk ruangan. Ketenangan tiba-tiba menguap begitu saja, dan saya kembali gugup. Ketika Pak Hary memberikan ucapan karena saya dinyatakan lulus dengan nilai yang cukup memuaskan, saya terharu dan entah kenapa tiba-tiba jadi deg-degan lagi. Saya mengucap hamdalah dan tak lupa berterima kasih kepada para dosen di ruangan dan segera memberi kabar kepada orangtua di rumah. Alhamdulillah :’) Lima September, akan jadi hari bersejarah dalam perjalanan hidup saya.
Thank you, my friends... for your presence, for all the wishes, for the gifts, and for caring. |
Ketika saya keluar ruang sidang, beberapa kawan dekat datang mengucapkan selamat. Bahkan hingga sesi foto-foto bersama teman-teman itu saya masih terus saja keringat dingin dan deg-degan. Ada rasa haru sekaligus bahagia dapat sampai ke tahap ini. Setiap akhir mengantarkan pada awal-awal yang baru dan saya bersiap untuk itu. Welcome to the real world, demikian beberapa kawan berkata. Ya, sebentar lagi saya akan masuk pada lembaran baru, mari menikmati prosesnya. Saatnya mewujudkan impian-impian selanjutnya Tapi, di penghujung tulisan ini, izinkanlah saya menuliskan ucapan terimakasih.
Thanks To:
Alhamdulillah, satu tahapan telah terlewati. Empat tahun lebih perjuangan saya belajar di Departemen MKP Fisipol sebentar lagi resmi berakhir. Terimakasih kepada Ibuk dan Bapak yang doa-doanya untuk kedua putra putrinya tak pernah berhenti dipanjatkan ke langit. Terimakasih kepada dosen-dosen saya di Fisipol, semoga ilmu yang saya peroleh selama ini berkah dan mendatangkan manfaat bagi saya dan orang-orang di sekitar saya. Tak lupa kepada Pak Damanhuri, sosok menginspirasi yang sangat membantu dalam penelitian saya di lapangan. Terimakasih kepada teman-teman yang telah begitu banyak berbagi pengalaman bersama saya selama berjuang di kampus biru tercinta.
Source: yaochengdesign.com |
Sista-sista Civilization yang kadang tipis tapi hampir setiap hari selalu ada di kelas-kelas mata kuliah, di jam-jam makan, di perpus, di room chatgroup, merelakan kosnya jadi tempat nginep, etc...luv you :*
Terimakasih Keluarga di PP Al Munawwir Komplek Q, Krapyak yang telah begitu banyak berbagi ilmu, cerita, hingga makanan (hehe) selama tiga setengah tahun pertama saya hidup di Jogja…thank you, segala tentang Krapyak sungguh akan selalu terkenang sepanjang hayat.
Terimakasih keluarga BBL-11, meskipun selempangnya gitu amat, tapi kalian sungguh memberi warna baru dalam hidup saya selama satu tahun terakhir…love you beyond the words.
Terimakasih The Hary’s Angels (teman-teman seperbimbingan) yang selalu setia bimbingan bersama, berbagi suka duka perskripsian, Pempem ayok semangat selesaikan risetmu!
Terimakasih Image Special Orbs yang selalu punya guyonan-guyonan yang bikin ngakak.
Special thanks to Bang Jik yang begiituuu banyak membantu selama hidupku, terutama empat tahun terakhir…nanti kamu tak hadiahi kembang desa Kebonsari wis haha.
Dan Hani yang selalu merelakan kontrakan dan kosnya jadi tempat transitku, yang sekali lirik udah saling paham apa yang ada di otak kita bwahahaha, alhamdulillah yaa kita insyaallah wisuda bareng :*
Terimakasih juga kepada teman seperjuangan MKP 2012 yang well sekali.
Dan teman-teman yang memberi pelajaran berharga dalam hidupku, semua yang tak dapat saya sebutkankan sau-satu. Semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian. Jazakumullahu ahsanal jaza’.
Oh iya, terimakasih juga “titipannya”, i really love every single details of it hehe :P
Magelang, 17 September 2016
with love,
Nurul
0 comments