"...
dalam memanggil Ibu di waktu menderita atau pada saat yang gawat,
terketak penghormatan kami pada Ibu.
Mengapa kami tidak memanggil Ayah? Kenapa justru Ibu?
Karena naluri kami sejak kecil mengatakan bahwa Ibu itu berarti:
Cinta dan pengorbanan yang tiada habisnya!"
_kutipan surat yang ditulis R. A. Kartini (1902)_
0 comments