Untukmu agamu, untukku agamaku.
Tiga hari libur awal puasa berakhir hari ini. Besok saatnya kembali beraktivitas seperti sedia kala. Sebagai pelajar, tentu saja kegiatan utamaku SEKOLAH. Ayey, akhirnya besok bisa menatap wajah-wajah Pasukan Sensor setelah tiga hari nggak ketemu, empat hari kalo ditambah Minggu...
Kangen Sensor! :'(
Hmm, ngomong-ngomong tentang sekolah, jadwal pelajaran besok :
Sosiologi (70 menit bersama Pak Sarono yang ngajak Pasukan Sensor berpikir kritis),
Bahasa Inggris (70 menit bersama Mama Hesti : "After i close the door, we aren't in Indonesia anymore. We're on New York or another foreign country. There isn't other language except English here. So, speak English, please!" Keren!),
Akuntansi (70 menit bersama Bunda Endar, our beloved mom), dan
Agama (70 menit bersama Bu Agustin, guru agama tercinta).
Aku nggak akan bahas, tiga pelajaran pertama. Aku mau cerita sesuatu yang berhubungan dengan pelajarannya Bu Agustin.
Dua minggu lalu, kami mendapat materi tentang Toleransi Antarumat Beragama. Disini, kami mendapat tugas untuk menghafal arti Surat Al Kafirun, surat ke 109 dalam Al Qur'an. Nah, esok hari ada penilaian hafalan. Mm, aku suka metode pelajaran kayak gini. Dengan begini aku bisa menghafal sekaligus memahami beberapa ayat/surat al qur'an yang mungkin sebelumnya nggak aku hafal, bagiku ini sangat berharga.
Kembali ke topik utama, Surat Al Kafirun yang berisi enam ayat itu artinya demikian :
Dari ayat tersebut, dapat kita ambil pelajaran bahwa Islam, agama saya, mengajarkan penganutnya untuk senantiasa bertoleransi anatarumat beragama. Bukan memusuhi, dan bukan berarti mengikuti. Kami, umat Islam diperintahkan untuk menghargai rang-orang yang berlainan agama, menghormati agama mereka dan tidak mengganggu mereka selagi agama kami tidak dihinakan mereka. Hal ini jelas terbukti dalam ayat terakhir yang berbunyi, "untukmu agamamu, dan untukkulah agamaku."
1. Katakanlah (Muhammad), "Wahai orang-orang kafir,
2. aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
5. dan kamu bukan pula penyembah Tuhan yang aku sembah.
6. Untukmu agamamu, dan untukkulah agamaku.
Saya sadari pengetahuan agama saya belum begitu mendalam, tapi marilah kita kuatkan jiwa toleransi antarumat beragama!!! :)
Semangat Bhineka Tunggal Ika :D
0 comments