Tips Mempersiapkan Perbekalan KKN

by - June 10, 2016

Penghujung semester genap, memasuki masa-masa dimana tak lama lagi KKN UGM periode antarsemester akan diberangkatkan. Satu tahun yang lalu, saya juga terlibat dalam persiapan yang lumayan 'riweh' untuk menghadapi KKN. Nah, karena pernah merasakan repotnya mempersiapkan banyak perbekalan untuk tinggal dua bulan di tanah rantau dengan jumlah muatan yang bisa dibawa terbatas, kali ini saya ingin berbagi sedikit pengalaman untuk menghadapi per-KKN-an yang ooh betapa indahnya itu haha.

Persiapan yang saya tuliskan ini murni berdasarkan pengalaman pribadi yang saya alami, mungkin beberapa hal akan berbeda antara keadaan saya dengan keadaan teman-teman. Namun, semoga hal ini akan tetap dapat membantu :)

  1. Apabila lokasi KKN jauh dan mengharuskan naik pesawat terbang, sebaiknya berikan tanda yang sama pada seluruh barang yang masuk bagasi dan tidak dibawa ke kabin. Hal ini sangat berguna untuk memudahkan mengenali barang-barang kita saat pengambilan. Waktu itu, pada seluruh koper dan kardus milik Tim BBL-11 kami memasang pita merah dan stiker KKN Seliu, sehingga kami bisa langsung mengenali ketika barang kami keluar dari something yang ada rail-nya itu (entah apa namanya hahah). Ini sangat penting, karena jika tidak dilakukan akan sangat rawan tertukar. FYI, bahkan meskipun sudah diberi tanda...koper saya sempat terbawa oleh tim KKN Padang Kandis, Belitung ketika di Bandara Hanandjoeddin, Tanjung Pandan. Untungnya penumpang pesawat kala itu belum meninggalkan bandara, sehingga masih da kesempatan untuk mencari dan alhamdulillah ketemu.
  2. Bawalah makanan yang awet seperti abon, kering tempe, atau bumbu pecel. Percayalah, makanan-makanan itu akan sangat berguna sebagai teman makan nasi ketika benar-benar kepepet nggak ada yang bisa dimakan hehehe. Kalau bisa setiap individu bawa seperempat atau setengah kilo dari salah satu jenis makanan itu.
  3. Sebelum berangkat, rencanakan dengan baik teknis memasak, cuci piring, piket kebersihan, teknis belanja logistik, dan semacamnya. Pastikan rencana dikomunikasikan dengan baik dan mendapat persetujuan tim. Meskipun kemungkinan apa yang sudah direncanakan akan berubah ketika berada di lapangan...tapi ingatlah failing to plan is planning to fail! Jadi, perencanaan yang matang tentang hal-hal tersebut akan sangat membantu setidaknya pada awal-awal masa beradaptasi di lokasi KKN.
  4. Kalau KKN harus melewati masa lebaran yang membuat kalian tak bisa pulang ke rumah, bawalah kue lebaran hahaha. Tahun lalu, setiap anggota Tim BBL-11 wajib membawa kue lebaran sebanyak satu atau dua toples/bungkus. Why? Biar kalau lebaran kita tetep punya kue yang ditata begitu indahnya dan dapat dinikmati sebagai cemilan atau disuguhkan kalau-kalau ada tamu. Biar feel lebarannya kerasa haha. Iya sih, mungkin kita bakal dapet banyak jamuan dari warga ketika lebaran...tapi, hendaklah kita tidak terlalu mengharap pada sesuatu yang belum pasti kan yaa? *janganbaper*
  5. Hal-hal ini jangan lupa di-packing: gunting kuku, payung, senter, kabel rol, sisir, handuk, hanger (nulisnya gimana sih? Itu lho, yang buat nggantung baju. Iya, baju bukan perasaan ahahah). Barang-barang itu rawan terlupakan tapi penting untuk mendukung kehidupan selama di tanah rantau haha.
Hmmm...sementara itu dulu yang bisa saya bagikan hari ini, untuk melengkapi tantangan #20HariMenulis. Nggak usah banyak-banyak dulu yaa, biar materi tulisannya nggak cepet habis hahah. Selain itu, juga karena waktu menulis yang dimiliki juga terbatas mengingat begitu padatnya kegiatan saya bulan ini.

Semoga tips-tips itu bermanfaat dan selamat menempuh KKN!

Bantul, Juni 2016
catatan seorang pengurus logistik dan konsumsi Tim BBL-11

You May Also Like

0 comments