Kuliah Kerja Nyata,
sebuah kegiatan wajib berbobot 3 SKS yang tidak akan pernah terlupa.
Official cocard KKN-PPM UGM 2015 at SMP N 4 Membalong. |
Semua ini berawal dari kemunculan grup Facebook yang membahas KKN. Saat itu masih awal semester enam, seorang teman mengundang saya untuk bergabung dalam grup "Komunitas Bincang KKN UGM 2014/2015". Saya pun bergabung dalam yang ternyata berisi mayoritas mahasiswa angkatan 2012 yang dijadwalkan KKN antarsemester enam dan tujuh. Banyak posting yang berisi ajakan untuk membentuk Tim KKN, bahkan membuka open recruitment untuk masuk dalam tim yang sudah ada. Grup itu sempat 'menghebohkan' dan saya sendiri merasa aneh, "Itu grup resmi apa enggak yaa? Kalo iya, kenapa tidak ada pemberitahuan resmi dari pihak universitas tentang pembentukan Tim KKN?" pikir saya dalam hati. Cari aman, saya pun iseng menyetorkan nama dan nomor hape melalui kolom komentar di beberapa postingan. Ternyata, (meskipun tetap saja rasanya aneh) grup itu memang resmi dan mahasiswa dipersilakan membuat Tim KKN sendiri. Jadilah, saya mulai ikut berburu Tim KKN.
Perjuangan Mencari Tim KKN
Saya dan sahabat saya, Hani berencana untuk KKN bersama. Kami maunya satu paket, tidak terpisahkan. Bukannya sok geng atau apa, tapi hidup dua bulan alangkah lebih aman jika bersama setidaknya satu orang yang sudah dikenal bukan? Kami pun mendaftar KKN di beberapa tempat di luar Jawa. Ya, kami ingin merasakan hidup di luar Jawa. Banyak sekali tempat yang coba kami masuki, mulai dari Sabang, Karo, Anambas, Belitung, Berau, Sanggau, Bantaeng, Gorontalo hingga yang masih di Pulau Jawa yakni Garut. Dan taukah kaliah? Mencari Tim KKN tidaklah mudah. Apalagi jika dalam open recruitmen kebanyakan sudah mencantumkan kalimat "Diutamakan dari klaster AGRO dan MEDIKA." . Hal itu dikarenakan banyak tema KKN adalah tentang pertanian. Yaah, apalah daya saya yang berasal dari klaster SOSHUM dan Hani yang berasal dari TEKNIKA. Hal itu sempat memunculkan kritik, yaa bukankah KKN harusnya lintas klaster? Bukankah klaster SOSHUM juga punya kesempatan buat KKN? Hehe :B
Nah, lebih susah lagi ketika syarat yang diminta adalah "Laki-laki". Yaa, mengingat jumlah laki-laki di kampus ini lebih sedikit dari perempuan dan KKN kemungkinan kerja berat sangatlah besar, jadilah kaum Adam diburu para tim pengusul. Hhhh...apa saya dan Hani harus ganti jenis kelamin biar dapet Tim KKN?
Semester enam sudah berjalan tiga bulan, dan kami belum mendapat kelompok KKN. Kami berkali-kali ditolak. Kadang juga, saya diterima tapi Hani ditolak, atau sebaliknya. Padahal kami bersikeras untuk satu paket. Sebelum akhirnya pasrah pada plotting lokasi oleh LPPM, kami mendapat tawaran dari teman untuk mencoba mengirim CV ke e-mail KKN Belitung. CV terkirim~ tinggal menunggu respon tim pengusul. Beberapa hari kemudian, Koordinator Mahasiswa Unit (Kormanit) tim tersebut menghubungi kami, menanyakan bagaimana apabila mereka hanya bisa menerima salah satu dari kami? Akhirnya, saya dan Hani memutuskan untuk merelakan jika kami harus berpisah. Tapi, kami masih terus berdoa agar bisa satu lokasi hehe. Lalu, pada suatu malam kami mendapat SMS bahwa saya dan Hani sama-sama diterima di Tim KKN Belitung tersebut. Alhamdulillahirabbil'alamin, bahagia sekali rasanya :')
Menemukan Keluarga Baru
Jadilah, saya tergabung di Tim KKN-PPM UGM Unit BBL-11 Desa Pulau Seliu, Kecamatan Membalong, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung. Sekitar Januari 2015, saya dan Hani mulai terlibat dalam perjuangan tim ini untuk dapat sampai dan hidup dua bulan di pulau kecil di sebelah selatan Belitung yang bahkan baru saya dengar namanya, yaitu Pulau Seliu. Banyak yang harus dipersiapkan, mulai dari transportasi, rancangan program, konsumsi, logistik, dsb. Belum lagi kami harus mengakrabkan diri dengan sesama anggota tim. Berkali-kali rapat dan belum pernah sekalipun bisa lengkap tiga puluh orang yang hadir. Makrab pra-KKN di rumah Dida pun belum bisa full-team :') Bahkan, keberangkatan kami terpisah. Mayoritas anggota tim berangkat pada tanggal 29 Juni 2015 dari KPFT UGM menggunakan bus menuju Jakarta, dan beberapa orang lainnya baru bertemu di Jakarta. Barulah, kami bertemu lengkap tiga puluh orang ketika di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta.
Peta kepulauan Belitung dan lokasi KKN kami. |
Tim KKN-PPM UGM Unit BBL-11 di Bandara Soekarno-Hatta, menjelang keberangkatan. |
Tidak akan pernah terlupa, 30 Juni 2015. Tim KKN-PPM UGM Unit BBL-11 meninggalkan Pulau Jawa menuju Bandara Sultan Hanandjoeddin, Tanjung Pandang, Belitung. Menempuh perjalanan darat sekitar tiga jam untuk sampai di Teluk Gembira, kemudian menyeberang selama kurang lebih tiga puluh menit menuju tempat pengabdian kami selama dua bulan, Pulau Seliu. Pukul 15.00 kami tiba di pulau kecil berpenduduk sekitar 1.200 jiwa itu. Disini kami akan belajar bermasyarakat dan belajar banyak hal. Seperti yang dikatakan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kami, kurang lebih beliau pernah mengatakan bahwa daripada memberi ilmu yang kalian dapat di kampus, kalian akan lebih banyak belajar ilmu kehidupan selama KKN.
Pertama kalinya saya naik pesawat hehehe :B |
Hani dan saya, pasca landing di Bandara Sultan Hanandjoeddin, Tanjung Pandan. |
Penyambutan lima unit Tim KKN-PPM UGM oleh Wakil Bupati Belitung. = baca berita disini = |
Kini, sekembalinya dari Seliu setelah tepat dua bulan berada disana,
saya merasa sangat bersyukur berada di tim ini.
Mengenal orang-orang ini adalah anugerah.
Masing-masing anggota tim punya cerita tersendiri perihal 'perburuan tim KKN' sebelum akhirnya bersatu di KKN Seliu.
Kami berasal dari berbagai daerah, dari berbagai jurusan
tapi kami satu keluarga, Tim BBL-11.
Canda, tawa, bahagia bersama mereka.
Sesekali konflik ada, tapi saya tau masing-masing berusaha menekan ego mereka
demi tim. Masak dan makan bersama bahkan tidur berdampingan.
Saling mem-bully tapi juga saling curhat satu sama lain.
Allah Maha Baik menempatkan saya bersama Tim KKN-PPM UGM Unit BBL-11 ini. Terimakasih untuk dua bulan yang mengesankan :')
Saya jadi teringat, sebelum berangkat KKN ketika rapat Sub-Program 1 di salah satu gedung Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan UGM, Kormanit BBL-11 pernah berkata pada saya dengan bercanda, "Kamu bersama orang-orang yang tepat, Rul." Hahah. Iya, Vempi benar. Saya bersama orang-orang yang tepat, tak hanya itu...tapi juga di waktu yang tepat.
Ruang tamu rumah, 01.30 WIB
Magelang | 12 September 2015