twitter tumblr instagram linkedin
  • Home
  • ABOUT
  • CATEGORIES
    • DIY
    • TRAVEL
    • THOUGHTS
    • KOREAN WAVE
  • About
  • Contact

a wonderful life

Jika di tahun 2015-2016 adalah masa saya mendatangi sidang skripsi atau wisudaan teman-teman saya, hingga akhirnya saya sendiri yang sidang dan wisuda di penghujung 2016, maka tahun 2017-2018 ini tampaknya akan menjadi tahun dimana saya mendatangi pernikahan teman-teman saya.
Ya, semua ada masanya sendiri-sendiri, bukan?
Setelah minggu lalu saya datang ke nikahan Ela, minggu ini giliran saya datang ke nikahan Yudo, seorang teman SMA yang sempet dua tahun sekelas bareng saya di kelas Ilmu Sosial (IS) 2 Smansa Magelang lulusan 2012.

(Klik di sini kalau mau lihat kenangan-kenangan indah saya di Smansa)

Btw, jaman SMA dulu, setiap kelas punya nama unik, dan kelas kami namanya Sensor (Sensasi Sosial Loro). Sebenernya udah banyak alumni Smansa 2012 yang menikah, tapi Yudo menjadi orang pertama yang menikah diantara para penghuni Sensor lainnya. Seperti Hani dan Imad yang menikah setelah cinlok KKN, kalau tidak salah Yudo ini dipertemukan dengan jodohnya lewat momen KKN juga. Hmmm, KKN dua bulan memang yhaa.... :D

Selamat menempuh hidup baru,
Yudo dan Bianda
Semoga menjadi keluarga sakinah, mawaddah warohmah.


Grha Sabha Pramana, UGM. Sabtu, 06 Januari 2018.
Dalam pernikahan Yudo, lumayan banyak teman-teman alumni SMA N 1 Magelang lulusan 2012 yang diundang. Ya, bisa dilihat dari foto bareng di atas. Senengnya bisa ketemu lagi temen seperjuangan jaman SMA di acara nikahan yang diselenggarakan di Lantai 2 Gedung Grha Sabha Pramana, UGM ini. Saya berkesempatan untuk melakukan obrolan-obrolan singkat dengan banyak teman tentang aktivitas mereka sekarang.

Selain ngobrol, berfoto-foto ria adalah suatu keharusan. Habis, kapan lagi kan bisa ketemu temen-temen kayak gini. Saya banyak mengabadikan momen bersama teman-teman wanita kelas Sensor tentunya hehehe.

Groufie is a must!


Oh iya, sedikit selingan. Berhubung malam itu hujan, maka saya berangkat dari kosan temen bersama seorang teman lain naik Go-Car. Guess what? Saya dapet driver mas-mas kece. HAHAHA!! Trus dalam perjalanan yang lamanya sekitar setengah jam itu si mas driver ini memutar salah satu lagu favorit saya. Duh! HAHAHA. Nggak penting banget yaa, tapi ini pengalaman menyenangkan LOL.

Don't forget to take an OOTD-pic! HAHAHA.

Ini spot foto favorit para tamu, ada lampu-lampu cantiknya.
Antri banget nih kalau mau foto di sini hehehe.

Sebagian gadis-gadis Sensor Smansa12.
Kiriman blog kali ini memang diniatkan untuk mengunggah foto-foto kondangan plus reunian temen-temen Smansa 2012. Jadi, saya tidak banyak bercerita yaa hehehehe.
Terakhir nih, dulu datang ke sidangan teman-teman hingga akhirnya saya sendiri yang sidang dan didatengin. Sekarang, kondangan ke temen-temen yang nikah, nanti juga ada masanya saya nikah dan dikondangin ehehehe.




Yogyakarta, 08 Januari 2018

January 11, 2018 No comments
Hari pertama di tahun 2018 ini saya mulai dengan berkondangan ke Kebumen, mendatangi pernikahan salah seorang teman kuliah bernama Ela. Sang mempelai wanita pernah ngekos sekamar selama tiga bulan bareng saya. Sekarang sih, dia udah resmi jadi temen sekamar suaminya hahaha. Turut berbahagia buat Ela, semoga jadi keluarga sakinah mawaddah warohmah dan dikaruniai keturunan yang sholeh/sholihah. Amin.




Kondangan sebenarnya adalah ajang reunian dan saya bahagia sekali bisa bertemu dengan teman-teman kuliah Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik (MKP) Fisipol UGM angkatan 2012 ini hahahaha. Terakhir kami ketemu berbanyak gini pada tahun 2015 ketika kami menyelenggarakan makrab angkatan di somewhere deket Pantai Glagah, Kulonprogo. Waktu itu tagline makrab kami adalah: Lupakan MPAN, Lupakan KKN, I will always love you! #Again. Ya, makrab itu diadakan di semester enam ketika kami disibukkan oleh mata kuliah Metode Penelitian Administrasi Negara (MPAN) yang isinya adalah riset-riset, yaa bisa dibilang ini pra-skripsi laah. Setiap mahasiswa wajib mengumpulkan judul riset dan menyusun proposalnya, bahkan sudah mulai dikasih dosen pembimbing. Selain itu, kami juga disibukkan dengan persiapan KKN, rapat-rapat KKN, jualan something alias danus-an buat nambah uang saku KKN, dan mungkin juga berurusan dengan LPPM. Jadi, makrab ini bener-bener sebuah short escape bagi kami kala itu. Kalau tentang I will always love you, sebenernya itu adalah nama makrab jaman kami maba dulu. Makanya di tahun 2015, makrab angkatannya dikasih tagline I will always love you #Again hahaha.

Sebagian kecil gadis-gadis MKP 2012 bersama manten.
Me? That one who wear royal blue dress.
Balik ke momen 1 Januari 2018. Hari itu ada tiga rombongan yang berangkat ke nikahan Ela. Sebenarnya kami harus berangkat jam 06.00 pagi, tapi tentu saja molor. Bahkan rombongan saya baru berangkat dari Jogja jam 09.00 pagi. Why? Tentu saja karena menunggu Lord Adam Calon Bupati Sleman bangun dari tidurnya, maklum doi tuh makhluk nocturnal yang akan lebih aktif saat malam gitu hahaha. Meski begitu, karena rombongan lain berhenti untuk sarapan dan mungkin juga dandan, jadilah tiga rombongan sampe lokasi dengan jeda waktu nggak jauh-jauh amat. Rombongan saya sih sampe sana ketika acara udah kelar hahaha.



Sampai disana, ngobrol-ngobrol-lah kami dan tentu saja foto-foto. Sama makan-makan juga, tapi saya udah nggak nafsu makan. Pada dasarnya saya udah nggak enak badan sejak dua hari sebelum berangkat, bahkan malam sebelum berangkat itu saya pusing banget dan mengandalkan pertolongan pertama dengan Tolak Angin. Ditambah rute Jalan Daendels yang penuh lubang membuat sang supir harus nyetir zig-zag demi menghidari lubang. Sungguh kombinasi yang kurang menyenangkan bagi kesehatan saya hehehe. Untungnya, saya bertahan hingga akhir meskipun dengan lemas hahaha.


Sempetin foto dulu di tengah keramaian Pantai Suwuk.

Pulang dari kondangan, seluruh rombongan memutuskan untuk mampir ke Pantai Suwuk yang hanya tiga puluh menit ditempuh dengan mobil dari lokasi nikahannya Ela. Mengingat ini adalah libur tahun baru, maka...pantai ini sungguh ramai. SANGAT RAMAI! Jadilah, kami hanya duduk-duduk sambil memesan makanan, ngobrol-ngobrol, dan nyanyi-nyanyi. Tapi meskipun "cuma" kayak gitu ternyata saya seneng hehe. Saya sendiri juga tadinya gak nyangka bakal bahagia gini hahaha. Cerita-cerita sama teman tentang aktivitas mereka sekarang, tentang perjuangan job-seeker (tentu saja) dan guyon-guyon receh ala jaman kuliah. Benar-benar bisa dibilang refreshing di tengah segala kesuntukan ini haha.

Alhamdulillah, thanks God for that amazing day!!

05 Januari 2018

January 08, 2018 No comments

Suatu hari kira-kira di tahun 2013, ketika saya sedang menemani teman pondok berbelanja buku di shopping Jogja, saya menemukan buku berjudul Diana: Her True Story. Sebuah buku tua berbahasa inggris yang diterbitkan tahun 1992. Si penjual di shopping pun menghargai buku itu...LIMA RIBU RUPIAH!!! Yah, saya membeli begitu saja karena murah dan karena Princess Diana hehehe. Saya membaca buku itu beberapa tahun setelah membeli, ketika saya benar-benar selo. Baru belakangan saya tahu bahwa buku karya Andrew Morton itu ternyata cukup kontroversial pada masanya. Konon, Princess Diana sendiri yang "memesan" buku itu kepada Pak Morton untuk ditulis. Pak Morton mengirimkan pertanyaan kepada Diana untuk modal dia menulis buku dan Sang Putri mengirimkan rekaman suara untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Tentu saja, isi buku itu membuat pihak istana berang karena mengungkapkan bagaimana Diana tertekan dengan kehidupan di istana. Ada beberapa hal yang mungkin mengejutkan diungkap dalam buku itu, dari sudut pandang Princess Diana.
Buku yang saya beli di shopping seharga Rp5.000,-. Iya, sudah serapuh itu.
#1
Diana sempat ingin membatalkan pernikahan dengan Charles karena ia cemburu dengan kedekatan Charles dan Camilla yang konon "cuma teman". Dia mengungkapkan keinginannya itu pada kakak kandungnya, Sarah. Saat itu, Sarah mengunjungi Diana di istana tempat ia tinggal sebelum menikah dengan Charles. (Yaa, sepertinya calon mempelai harus terlebih dahulu tinggal di istana sebelum menikah, seperti yang dilakukan Meghan Merkle, calon istrinya Pangeran Harry saat ini). Tapi kakaknya Diana bilang, tidak mungkin membatalkan pernikahan karena segalanya telah dipersiapkan. Kedekatan Charles dengan Camilla ini membuat Diana terus menerus cemburu bahkan hingga bertahun-tahun pernikahan. Selain itu, menurut Diana, Charles tidak menunjukkan support kepada dirinya. Suatu hari sebelum menikah, ketika menghadiri acara resmi kerajaan, diana bingung mau pakai baju apa. Akhirnya ia memilih memakai dress hitam, terinspirasi dari Audrey Hepburn. Dia yang saat itu masih canggung untuk menghadiri acara kerajaan justru ditambah mendapat komentar dari Charles bahwa baju hitam hanya cocok untuk pemakaman. How saad.... Saat itulah Princess Grace Kelly of Monaco yang juga berada di acara tersebut datang menghiburnya.

#2
Ada pula tentang papparazi yang menguntitnya kemana-mana. Ini bisa dilihat sih di video-video betapa begitu banyak papprazi mengikuti Dian, bahkan sejak sebelum ia resmi menikah dengan Pangeran Charles. Nah ini ada kaitannya juga sama cemburunya dia sama Camilla, suatu ketika Charles berkata pada Diana kalau dia prihatin dengan Camilla karena ditunggui papparazi di depan rumah. Lalu Diana tanya ada berapa banyak papparazi? Charles menerangkan bahwa ada empat papparazi. Diana jadi sebel, soalnya dia dikelilingi begitu banyak papprazi dan dia nggak pernah mengeluh.

Informasi buku dan daftar isinya.

#3
Diana mengidap bulimia, gangguan makan yang membuat penderita memiliki kebiasaan untuk menjaga berat badan dengan tidak makan sama sekali atau makan dalam jumlah kecil, kemudian makan dalam jumlah yang sangat banyak, lalu mengeluarkan makanan tersebut dari tubuh secara paksa dengan cara memuntahkannya atau menggunakan obat pencahar. Bulimia ini bermula ketika Charles menyentuh pinggangnya dan berkata "It's a little bit chubby here, aren't we?" Dan kalimat itu memicu Diana untuk diet. Menurut Diana, Bulimia ini adalah "gejala yang menunjukkan apa yang sebenarnya terjadi dengan kehidupan rumah tangganya". Komentar orang-orang di televisi ataupun majalah terkait penampilannya juga memicunya berdiet. Dia juga merasa punya low self esteem dan gak berarti. Sedihnya lagi, ketika dia meminta bantuan pada orang lain, orang lain cenderung menganggap bulimia itu karena Diana  tidak stabil alis labil.

#4
Diana pernah melakukan percobaan bunuh diri, setidaknya lima kali di tahun 80-an. "I was in a very bad way. I was so depressed, and I was trying to cut my wrists with razor blades." Kasihan sekali bukan, di balik senyum menawan dan sikapnya yang hangat, ia menyimpan keinginan untuk bunuh diri karena tidak tahu harus bagaimana menghadapi masalah kehidupan yang dialaminya.



Behind that lovely smile, who knows? (pic source)
Menyadari ada yang tidak membuatnya nyaman, Diana pun meminta bantuan ke psikiater hingga ia memperoleh penanganan khusus, termasuk diberi resep untuk mengkonsumsi valium dalam dosis tinggi. Ya, setelah segala hal yang membuatnya depresi, Diana memutuskan untuk meminta bantuan kepada ahlinya. Katanya “It took me six years to get comfortable in this skin, and now I’m ready to go forward.” Hal yang mungkin simple tapi ampuh adalah ketika Diana disarankan untuk memotong rambut. Ia pun menyetujui dan menurutnya ia sangat percaya diri setelah mendapat gaya rambut baru tersebut.
Setelah Diana mengakui kalau dia bulimia dan mencari bantuan untuk menanganinya, konon jumlah pengidap bulimia di Britania Raya yang memutuskan untuk berkonsultasi meningkat bahkan hingga lebih dari dua kali lipat. Pada zaman itu, bulimia lebih banyak disembunyikan pengidapnya, sehingga menjadi hal bagus ketika orang memutuskan untuk sembuh dengan berkonsultai terhadap ahli. "If the princess could be bulimic, so could they." Keberanian Diana mengakui penyakitnya dan meminta bantuan untuk sembuh, telah memicu penderita lain untuk melakukan hal yang sama, inilah kenapa disebut Diana's Effect.
Dua puluh tahun setelah Diana meninggal, tepatnya Agustus 2017 lalu, National Geographic membuat film dokumenter tentang Diana dengan memasukkan rekaman suara Diana saat diwawancara untuk buku Diana: Her True Story itu. Jika tertarik menyaksikan, kalian bias memutar video di bawah ini atau klik disini. Ini aku sengaja carikan video bukan resmi dari National Geographic (karena yang di NG dibuat banyak part) tapi aku kasih link yang sekalian versi lengkap.
SAMPAI JUMPA DI TULISAN BAGIAN SELANJUTNYAA!!! :D







28 Desember 2017
Sudah lama benget pengen nulis ini tapi selalu bingung mau disusun gimana
Semoga dengan rangkain seperti ini, tulisan ini bermanfaat dan tidak membosankan.
December 29, 2017 3 comments
Setelah sekian lama libur dari menulis di blog, hari ini saya sengaja meluangkan waktu untuk kembali berbagi cerita, dan setelah sekian lama itu pula, yang akan saya bahas masih tentang KKN. Kawan, tim KKN yang sudah berkali-kali saya bahas di blog itu menghasilkan satu pasangan yang awet hingga jenjang pernikahan. Tak lain adalah sahabat dekat saya, Hani, yang sejak November tahun lalu telah resmi menjadi istri teman KKN saya, Imad. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Terkadang, dua bulan bukanlah waktu yang singkat untuk cukup memantapkan hati pada satu nama #tsaaah. Cinlok KKN adalah salah satu 'hasil' KKN yang nyata! Haha.

Saya kebagian tugas jadi among tamunya Hani,
bersama sahabat Hani yang lain, Niswah.

Awal Juli ini, Hani dan Imad melangsungkan resepsi pernikahan mereka yang tentunya sekaligus menjadi ajang reuni bagi Tim KKN BBL-11 Pulau Seliu. Resepsi diselenggarakan di Museum Haji Widayat, Magelang dengan adat Minang, mengingat Hani adalah keturunan Minang-Jawa. Saya tak akan banyak menuliskan kata-kata, hanya ingin berbagi sejumlah foto dalam agenda "Kondangan Seliu" ini. Tulisan versi agak panjang mengenai "Kondangan Seliu" ini, izinkan saya berbagi tulisan team leader KKN Seliu, Vempi Satriya yang diunggahnya dalam Facebook, berikut ini:

Reuni Tim KKN BBl-11 dalam Kondangan Seliu.
Minggu, 2 Juli 2017 
Sehari bersama keluarga KKN BBL-11 Pulau Seliu di acara walimahan Hani-Imad, yang keduanya juga merupakan bagian dari keluarga BBL-11. 
Foto-foto ini merupakan dokumentasi acara berjudul "Kondangan Seliu" yang merupakan salah satu output program kegiatan Sub-Program 5: BaPer, yaitu program "Ci(n)lok satu KKN" dan program "Gagal Move On dari kenangan masa lalu". Dimana didalam acaranya berisi walimahan itu sendiri (baik salah satu saja ataupun keduanya yang dari Tim Seliu), reunian, dan halal bi halal serta ajang telling story nostalgila baper seliu, throwback kisah lucu nan menggemaskan selama KKN tahun 2015 silam. 
Program ini dilatarbelakangi oleh rentetan kisah drama dari tiga puluh mahasiswa yang hidup dua bulan bersama di pulau bernama Pulau Seliu. Berawal dari kisah itulah muncul ikatan kekeluargaan yang erat, hingga tingkatan tertingginya adalah ikatan akad nikah antar sesama punggawa BBL-11. Tingkatan ikatan tertinggi tersebut hanya bisa dicapai oleh beberapa orang saja, salah duanya adalah Imad dan Hani ini, yang juga sekaligus menjadi yang korban program yang pertama (ga tahu nanti bakal ada lagi atau enggak wkwk). 
Batas periode penyelesaian program ini adalah tidak ada, karena tidak akan permah dipertanggungjawabkan ke LPPM, atau hingga kita tlah tua nanti kalau kata Project Pop dalam lagu "Ingatlah Hari Ini" yang juga menjadi salah satu MARS Tim Seliu. 
Kegiatan ini bertujuan untuk menjalin tali silaturahim antar kita semua sekaligus ajang motivasi buat yang lain, agar segera menemukan serpihan tulang rusuk yang telah lama bersembunyi. Haha. 
Semoga acara "Kondangan Seliu" ini bisa berlanjut sampai penobatan kapal yang terakhir sekaligus mengakhiri pergiliran kepemilikan kapal, dan kemudian terus berlanjut hingga kita tua nanti. 
Hani dan Imad bersama Kapal Seliu yang jadi piala bergilir pernikahan Tim BBL-11.
Selamat dan semoga berkah untuk Hani-Imad, semoga rumah tangga kalian senantiasa tangguh mengarungi bahtera kehidupan setangguh Kapal Seliu dalam menaklukkan ombak selat Seliu-Padang Kandis, kuat sekuat Kapal Seliu yang mampu membawa muatan berat dari muatan orang, motor dan segala macam barang2 kebutuhan seluruh warga desa, serta lincah, selincah nelayan-nelayan Seliu yang hasil tangkapan ikannya selalu banyak, dan pasti enak dimasak jadi sayur gangan dan dimakan bareng-bareng dalam nampan (baca: berage).


Sejumlah kawan yang menyempatkan diri mampir ke rumah saya.

Terimakasih juga buat para sponsor, diantaranya Nurul: yang telah menyiapkan penginapan hotel bintang lima nan barakah + layanan korden sarung yang super prima, Ibunya Nurul: yang telah menyediakan konsumsi yang super enak dan melimpah buat kita semua, hingga membuat saya seharian mules kekenyangan, Okta dan Voila: yang sudah menyediakan transportasi Jogja-Magelang PP untuk ibu-ibu PKK Seliu, lalu Zakariya Ahmad Aji Pamungkas yang sudah menyediakan fasilitas gojek antar jemput + fasilitas nonton gratis tinju Pacman vs Jeff Horn (yang akhirnya dimenangkan oleh Jeff Horn), dan juga teman saya Miftakhul Arifin yang telah membantu dalam pengadaan miniatur Kapal Seliu dan setia menemani saya selama touring Magemlang dua hari ini, serta pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu-satu. 
Selamat jumpa lagi kawan-kawanku Tim KKN BBL-11 Pulau Seliu. Jangan lupa buat Hani-Imad dan teman2 seliu semuanya, kapalnya itu digilir ya, jangan dipek dewe lho. Biar nanti yang ngepek yang paling terakhir sendiri nikah, makanya kalo pengen memilikinya secara permanen, mending terakhiran aja nikahnya. Hahaha. 
See you guys.
Sekian penjelasan singkat tentang program "Kondangan Seliu" presented by tim KKN UGM BBL-11 Desa Pulau Seliu tahun 2015.
Maturnuwun.

Itulah tulisan team leader KKN Seliu atau yang lazim disebut Kormanit (Koordinator Mahasiswa Unit). Kalau tertarik baca tulisan-tulisan beliau, boleh lho mampir ke blog-nya Vempi.

Sekedar penjalasan tambahan:

  • Lagu Projet Pop yang berjudul "Ingatlah Hari Ini" merupakan salah satu lagu yang kami nyanyikan bersama-sama pada malam perpisahan KKN. Selain itu, kami juga menyanyikan lagu darah Belitung yang berjudul "Berage", sebuah persembahan kecil untuk warga Seliu. Anak-anak Seliu-lah yang mengajari kami menyanyikan lagu tersebut :')
  • Kami membuat miniatur kapal khas Seliu untuk menjadi 'piala bergilir' pada setiap pernikahan anggota Tim KKN Seliu. Hmm...kapan yaa kra-kira kapalnya sampai rumah saya? Hahah.
Oh iya, ada tulisan lain selain dari Vempi, yaitu dari kawan saya yang lain terkait euforia Kondangan Seliu dan sebuah tangkapan layar status Facebook pribadi. Saya dibuat speechless dengan tulisan Choiri di kolom komentar unggahan foto seorang kawan (Ria) ini :') 


"Sometimes pengen kembali waktu baru kenal kalian, jaman menghadiri rentetan rapat tiap malam. Meskipun hal yg paling jauh di hidup kita adalah masa lalu, tapi setiap mengenang masa lalu kita, aku jadi merasa semakin deket sama kalian :')). Dan dalam perjalanan di kereta pulang ke mojokerto kemaren yg tidak se-excited perjalanan berangkat, aku jadi ingin mengulang hari-hari sebelum aku pergi ke magelang. Rasanya tiap hari excited bgt kek ada yg ditunggu tunggu. Setelah direnungkan ternyata yg bikin bergairah adalah harapan ya, harapan yg bikin semangat bgt buat nunggu hari sabtu brgkt ke klaten ketemu kalian. Wahai kawan kawan kuuuh, sejauh apapun nanti kita berpisah dalam jarak geografis, semoga tidak memberikan harapan palsu untuk saling bertemu wkwkwkwkw 😜. Haha semoga tetap ada harapan menjaga silaturahmi yg intim ya, yg nantinya bisa menumbuhkan kerinduan, mengalirkan dan mempertemukan kita bersama ke sebuah muara bernama : keluarga BBL-11 :')). Duh dowo nan. Alay ga sih? whatever lah yg penting ♥ kalian!"


Yaa, Kondangan Seliu ini pun menjadi suatu hari yang saya tunggu-tunggu, seperti halnya Choiri. Tetap semangat menghidupi kehidupan masing-masing, keluarga BBl-11 :)
I will miss you, till we meet again!!




Ruang tamu rumah, 05 Juli 2017
Ketika netizen sedang heboh dengan 
pengumuman pernikahan Song Joong Ki-Song Hye Kyo
Pengumuman pernikahan kita kapan?
July 05, 2017 No comments
Memasuki usia dimana teman-teman seangkatan mulai menapaki jenjang pernikahan. Pembicaraan pun beberapa kali mengarah ke tema pernikahan, entah terkait hal-hal bersifat emosional yang menyertainya hingga semacam warna gaun apa yang ingin dikenakan di hari pernikahan nanti. Yah, meski seringkali berujung kalimat; "tapi kan belum ada jodohnya" haha. Chat group juga beberapa kali ramai oleh ucapan selamat atas pernikahan seorang teman, membicarakan si A yang baru saja menikah, saling bertanya siapa saja yang mendapat undangan pernikahan si B, dan sejenisnya.

Dari beragam kisah pernikahan kawan, selalu saja ada hal yang menarik yang bisa saya jadikan pelajaran. Yang pertama jelas, bahwa jodoh itu sepenuhnya kuasa Allah SWT. Kisah orang-orang di sekitar saya yang bertemu jodohnya ini sungguh menarik. Bagaimana tidak, ada yang sebelumnya telah berpacaran lama dengan A, tiba-tiba menikahnya dengan B. Ada yang dikenal berpacaran dengan C, lalu D, lalu E, balikan lagi sama C, eh taunya menikah justru dengan si G yang baru dikenal beberapa lama. Yang bertahun-tahun menjalin kasih dengan si K, ternyata dicampakkan, lalu melabuhkan cinta pada sahabatnya sendiri. (Sorry, so much alphabet I use here hehe) Ada pula yang track record pacarannya clean sheets, alias nggak pernah pacaran lalu dijodohkan dengan seorang pilihan orangtuanya. Sungguh, suatu bukti nyata bahwa jodoh sepenuhnya rahasia Allah yang dipertemukan dengan ita melalui beragam jalan. Kita, manusia hanya bisa berdoa dan berusaha menjadikan diri terbaik untuk pasangan kita kelak.

Source: pinterest.com

Dari beragam kisah pernikahan pula, saya belajar tentang mengikhlaskan. Tentang beberapa orang yang ikhlas menerima kehendak-Nya, bahwa apa yang telah kita rencanakan kadangkala harus pupus. Ada kejutan indah dari Allah yang menanti di masa kelak.

Di usia-usia ini sering pula seorang kawan menggoda, dengan sebuah pertanyaan; kamu kapan? Cukup sering, bukan? Haha. Saat pertanyaan seperti itu ditujukan kepada saya, biasanya saya akan menjawab sambil berkelakar atau tersenyum nyengir hehehe.
Pertanyaan seperti itu, biasanya akan dilanjutkan dengan obrolan nikah-nikah yang mengalir dengan asyiknya. Saya termasuk yang sesekali membahas dengan beberapa kawan. Tapi, sejujurnya saya tak pernah benar-benar dapat mengungkapkan hal-hal yang ada dalam benak saya tentang sebuah pernikahan. Tentu saja, saya punya impian-impian untuk membangun rumah tangga kelak. Saya punya rencana, pemikiran, dan pertimbangan tersendiri atas hal bermakna besar ini. Namun saya sering merasa kurang nyaman membahasnya. Saya hanya ingin membahas pernikahan dengan orang yang sungguh saya percaya :') (That’s my introvert side, maybe…)

Ah, pernikahan. Begitu berartinya sesuatu yang dimulai dari kalimat ikrar yang diucap barang lima menit saja. Mitsaqon gholidzo. Begitu agung arti kata itu, tentang dua insan, dua keluarga besar, tentang membangun keluarga dan generasi penerusnya. Ladang ibadah, tempat kebahagiaan diperoleh dari berbagai hal sederhana di dalamnya, tapi juga sesekali kekhawatiran menyertainya. Tentang menjaga bahtera tetap kokoh berlayar ketika sesekali godaan dan cobaan menguji kekuatannya. Semoga kita senantiasa diberi kekuatan lahir dan batin untuk mempersiapkan diri mengikuti sunah Rasul dan menghidupi janji suci itu nantinya. A long live learning. Dan semoga Allah SWT mengirimkan jodoh terbaik untuk kita :)


belated birthday girl,

Nurul :)
January 01, 2017 No comments
Older Posts

About me

About Me

Live in small and lovely town, Magelang. Enjoy making DIY project, especially hand-embroidery. Really love writing here, share some thoughts, experience, and everything that popping in my mind.

Follow Us

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan

Popular Posts

  • [K-Drama] Tokoh Favorit dalam Drama "The Great Queen Seondeok"
    Nonton K-Drama berjudul  The Great Queen Seondeok (QSD)   telah membuat saya begitu excited atau apalah perasaan ini namanya, saya kurang ...
  • [K-Drama] Queen Seondeok: Kisah Cinta Deokman, Kim Yu Shin, dan Bidam
    Sebuah drama yang tanpa kisah percintaan sepertinya akan terasa hambar, sehambar hidup tanpa cinta mungkin #halah maka The Great Queen Seon...
  • [K-Drama] Queen Seondeok: Drama vs Realita
    The Great Queen Seondeok adalah sebuah drama yang dibuat berdasarkan sejarah tapi dengan menyisipkan tokoh dan cerita fiksi di dalamnya. T...
  • Kenangan Masa Kecil
    Berkumpul bersama keluarga KKN Seliu selalu menjadi kebahagiaan tersendiri dan ajang mengisi ulang semangat. Senin lalu, kami memutuskan un...
  • Perkara Memasak
    Seminggu lebih berlalu setelah Hari Raya Idul Adha dan baru hari ini saya sempat memasak daging kurban. Tak lain, adalah karena pada Hari R...
  • Tepat Waktu
    Suatu sore di Masjid Pogung Dalangan, sambil menunggu waktu sholat Maghrib, saya berbincang-bincang dengan seorang kawan. Kami membahas kes...
  • Review Film 'A Taxi Driver': Peran Supir Taksi dalam Membangkitkan Demokrasi di Korea Selatan
    Mumpung masih bulan April dan masih konsisten sama postingan per-korea-an, saya mau menulis tentang A Taxi Driver . Sudah lama banget saya ...
  • Tell Them!
    Karena menyampaikan satu kalimat pujian yang tulus dari hati itu tak mengurangi apapun darimu, and...see that bright smile in their fac...
  • [K-Drama] Ringkasan Drama The Great Queen Seondeok: Perjuangan Wanita Meraih Tahta
    [ WARNING : Tulisan ini bakal sangat panjang, karena emang banyak yang harus dibahas dan karena saya begitu antusias. Nggak tahu lagi g...
  • A Drama that So Much Impress Me
    Saya tidak banyak menonton drama Korea, beberapa drama yang pernah saya tonton hanyalah Boys Over Flower , The Moon That Embraces The Sun ...

Labels

  • DIY Project
  • Drama Korea
  • Jalan-jalan
  • KKN
  • Korean Wave
  • Life Story
  • Something Wonderful
  • Thoughts

recent posts

Blog Archive

  • ▼  2025 (1)
    • ▼  June (1)
      • Jajan MakeUp yang Bikin Hepi
  • ►  2022 (4)
    • ►  December (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  March (1)
  • ►  2020 (10)
    • ►  November (1)
    • ►  September (5)
    • ►  July (2)
    • ►  April (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2019 (4)
    • ►  October (1)
    • ►  May (2)
    • ►  February (1)
  • ►  2018 (29)
    • ►  December (5)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (2)
    • ►  July (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (7)
    • ►  March (2)
    • ►  February (4)
    • ►  January (4)
  • ►  2017 (35)
    • ►  December (7)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (3)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  May (1)
    • ►  April (3)
    • ►  March (4)
    • ►  January (11)
  • ►  2016 (28)
    • ►  December (4)
    • ►  November (3)
    • ►  October (4)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)
    • ►  July (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (5)
    • ►  January (2)
  • ►  2015 (9)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (2)
    • ►  September (2)
    • ►  April (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2014 (38)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (5)
    • ►  September (1)
    • ►  August (2)
    • ►  June (4)
    • ►  May (4)
    • ►  April (5)
    • ►  March (3)
    • ►  February (1)
    • ►  January (11)
  • ►  2013 (46)
    • ►  December (3)
    • ►  November (3)
    • ►  October (9)
    • ►  September (8)
    • ►  August (8)
    • ►  July (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (6)
    • ►  January (2)
  • ►  2012 (7)
    • ►  December (4)
    • ►  November (1)
    • ►  October (2)
  • ►  2011 (19)
    • ►  October (1)
    • ►  August (4)
    • ►  June (1)
    • ►  May (4)
    • ►  April (1)
    • ►  March (8)
  • ►  2010 (5)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  February (1)
FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by ThemeXpose