twitter tumblr instagram linkedin
  • Home
  • ABOUT
  • CATEGORIES
    • DIY
    • TRAVEL
    • THOUGHTS
    • KOREAN WAVE
  • About
  • Contact

a wonderful life

HAPPY INTERNATIONAL WOMEN'S DAY!!!

Today, i meet this three lovely ladies. We had lunch at Warung Makan SS Monjali. We haven't been meet for long time and now, God give us this beautiful opportunity to meet each other.




I love this day! We have a random chit-chat and some nice conversations. I love talking with these lovely ladies :) And look, we accidentally wear the same stuff, two of us wearing pink and two others wear black haha (but, we didn't take an #OOTD photo :P). This day, I go home with the new spirit, happy thoughts, happy feeling, and of course happy tummy :)

Sometimes, we just need doing simple things to make us happy. I love gathering with my friends, especially when i can have a deep conversation with them. We don't need to meet in prestigious cafe, just restaurants with affordable price, and SS is enough. I am very grateful for it, I enjoy it. Thanks God for this wonderful day!

Mmm...so this day is The International Women's Day, right? Actually i have some thoughts about being woman, but it need long post to write it. Maybe, someday i'll post it here, or maybe...someday i'll tell and discuss it with someone wonderful...by doing deep conversation with her/him hehe.
Last but not least...keep being wonderful you, Ladies! :D


Magelang | March 8, 2016
when some people prepare themselves to see the total solar eclipse
that will be visible in some places in Indonesia tomorrow.
March 08, 2016 No comments
Jogjakarta selain dikenal sebagai Kota Pelajar, menurut saya juga merupakan Kota Seni dan Budaya. Di tempat ini, para pecinta seni diberi wadah yang cukup memadai untuk mengekspresikan diri mereka. Seni rupa, seni teater, seni musik, seni tari, seni kriya, dll semua memiliki kesempatan untuk menampilkan karya di Kota Istimewa ini. Partisipan dan penikmatnya pun tak melulu dari kalangan pecinta seni karena acara-acara ‘unjuk gigi’ tersebut seringkali dikemas dalam suatu kegiatan yang ‘orang awam’ pun dapat menikmatinya, bahkan membuat mereka sedikit melek seni. Saya sebagai salah satu dari ‘orang awam’ tersebut merasa bersyukur dapat tinggal di tempat ini. Terimakasih Jogja :)

Salah satu acara yang diselenggarakan di Jogja dalam rangka mewadahi karya para seniman adalah Pameran Seni ArtJog. ArtJog diadakan setiap tahun oleh Dinas Pariwisata DIY. Tahun ini, ArtJog yang dilaksanakan pada 07-30 Juni 2014 lalu dan mengusung tema Legacies of Power. Sebuah tema yang sesuai dengan kondisi politik Indonesia saat itu, dimana sedang terjadi (konon) Pesta Rakyat melalui Pemilihan Umum atas anggota DPR/DPD RI dan Presiden/Wakil Presiden RI untuk masa bakti 2014-2019.  ArtJog 2014 digelar di Taman Budaya Yogyakarta (TBY) dan buka setiap hari dari pukul 10.00-21.00 WIB. Harga Tiket Masuk bisa dikatakan sangat murah untuk acara sebesar ini, yakni Rp10.000,-.

Tiket Masuk ArtJog 2014

Memang ArtJog sudah berlalu beberapa bulan yang lalu, tapi tak ada kata terlambat rasanya untuk menuliskan sebuah cerita, untuk berbagi sebuah pengalaman. Berikut ini adalah beberapa foto karya-karya yang dipamerkan di ArtJog 2014 yang sempat saya abadikan ketika berkunjung ke sana. Foto di bawah ini menunjukkan karya seni, kemudian foto selanjutnya adalah semacam ‘caption’ karya tersebut, demikian seterusnya (foto karya diikuti caption). Beberapa foto, utamanya foto keterangan dari  karya seni sengaja saya edit agar lebih cerah. Ya, saya ke ArtJOg 2014 sebanyak dua kali..ketika malam dan ketika siang. Kamera yang saya gunakan untuk mengabadikan beberapa karya kurang bagus apabila digunakan memotret di malam hari, jadi khususnya foto yang diambil malam hari sengaja di-edit agar tidak terlalu gelap. Selamat menikmati :)

Penjelasan mengenai tema umum ArtJog 2014, Legacies of Power.

Catch Me If You Can



Dari Abu Kembali Menjadi Abu, Dari Debu Kembali Menjadi Debu



Keberangkatan Pengasingan Presiden Soekarno
oleh Belanda ke Pulau Bangka



Promises (From The Series of Silence, 2014)



Riding The Tigerish Goat



History Repeats Itself


Berikut ini adalah salah satu karya favorit saya. Sebuah kerajinan 'kristik' bergambar uang seratus dolar Amerika. Alasan saya menyukai karya ini sebenarnya adalah karena pada saat itu saya juga sedang membuat kerajinan serupa hehe

Frame of Faith



Pandora's Box


Unfinished Journey



A Hundred Hopes (tribute to Street Fighters)



Untittled


Another Picts

Kalau foto-foto di bawah ini adalah foto yang saya ambil tanpa sempat memotret caption-nya. Juga beberapa foto narsis saya ketika mengunjungi ArtJog 2014. Saya berkunjung kesana dua kali, pada malam tanggal 8 Juni 2014 bersama Hani dan pada 26 Juni 2014 bersama Ibu dan adik ketika siang hari :)


October 06, 2014 No comments

Kalian tahu Najwa Shihab kan? Jurnalis pinter lagi cantik yang punya acara talkshow berjudul Mata Najwa? Tahu kan? Tahu dong? Ada apa dengan Najwa? Begini ceritanya. Waktu aku masih awal-awal masuk kuliah, aku denger berita kalo Najwa bakal bikin talkshow live di Kampus UNS, Free! Aaak, mau banget waktu itu. Tapi berhubung aku tahunya itu cuma buat mahasiswa UNS dan UNS itu lumayan jauh dari Jogja, aku cuma bisa denger cerita dari temen-temen SMA yang dateng ke acara itu, sama lihat tayangan ulangnya di video dari Harry. #akurapopo

Nah, kemaren-kemaren ini aku denger kabar kalo Mata Najwa bakal bikin acara serupa kayak yang pernah dibikin di UNS tapi...di UGM. Denger beritanya aku langsung antusias. Tapi, aku nggak terlalu memperhatikan bakal kapan acaranya, gimana daftarnya, dimana tempatnya, dan bla bla bla. Sampai pada suatu pagi, aku iseng kepo akun twitter-nya @MataNajwa dan lihat twit tentang Mata Najwa on Stage yang bakalan digelar di Kampus UGM. Aku cuma retwit beritanya. Beberapa hari setelah itu, pas lagi lembur di kampus buat ngerjain tugas Manajemen Aset yang buanyak banget itu (yang tentu saja dikerjakan sambil twitter-an) aku melihat informasi kalo pendaftaran Mata Najwa on Stage sudah dibuka. Ternyata cara pendaftarannya kita harus kirim email kemudian nanti nunggu konfirmasi bakal dapet tiket atau nggak. Langsung deh, aku barengan sama Ucup dan Nurul Azizah mendaftarkan diri malam itu juga XD



Harap-harap cemas menunggu konfirmasi dari pihak panitia, akhirnya Ucup memberi kabar kalau kami termasuk dalam 6000 orang yang beruntung mendapatkan tiket Mata Najwa on Stage!!! Alhamdulillah, bahagianyaaa :D Kayak gini nih bentuk print-screen konfirmasi email-nya. Print-screen ini harus dicetak dan dibawa bersama kartu identitas ketika hendak menukarkan dengan tiket.


Ketika tiket Mata Najwa sudah di depan mata Nurul hahah

Oh iya, FYI kawan. Metro TV on Campus ini terdiri atas tiga rangkaian acara (seluruhnya FREE) yang dilaksanakan mulai dari tanggal 23-25 April 2014. Hari pertama acaranya adalah Open Mic, yaitu lomba Stand Up Comedy. Aku sempet nonton sebentar. Waktu itu kebetulan aku lagi ambil tiket yang lokasinya adalah di Gedung Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjosoemantri, UGM, tempat dimana Open Mic diselenggarakan. Setelah ambil tiket dan tentu saja foto-foto sebentar, kami menyempatkan buat nonton. Hahaha lumayan bikin ngakak. Kreatif-kreatif banget itu pesertanya. Hari kedua adalah Pelatihan Jurnalistik, sebenernya aku daftar ini juga. Sayangnya, email itu nggak kekirim dan masih di-draft jadi kami gagal ikut. Sedih siih, tapi nggak apa-apa deh kan masih punya tiket buat acara terakhir; Mata Najwa on Stage.

25 April 2014

Open gate buat acara Mata Najwa on Stage itu jam 11.30, ketika aku sama Nurul Azizah dateng jam 12 itu teras Gedung Grha Sabha Pramana udah penuh banget oleh manusia. Panas pula~ duh duh duh. Beruntung, barisan terdepan manusia yang antre tiket adalah adekadek tingkat kami heheh. Langsung deh, sambil antre di belakang kami hubungi mereka buat kalau bisa mencarikan dua seat untuk kami. Mereka menyanggupi heheh. Open gate agak molor, mungkin setengah satu baru dibuka dan kami berhasil dapet seat nomor dua dari depan berkat bantuan adek-adek tingkat kami. Aaaakk, makasih banget yaaa dek :D Rasa lelah, panas, dan bete itu ilang seketika ketika memasuki gedung GSP dan lihat panggung Mata Najwa. Ini ketiga kalinya aku masuh GSP, dan rasa merinding itu masih saja ada. Aura sakral-nya GSP :')


Crowded before open gate
 in front of Grha Sabha Pramana, UGM, Jogjakarta
Selfie duluuuuu sebelum acara dimulai wkwkwk
Sebelum acara inti dimulai, ada kegiatan flash mob bersama Kopiko 78, dan penjelasan produk dari pihak sponsor yaitu Kopiko 78 dan Bank CIMB Niaga. Ada juga penampilan dari Penta Boyz. Ada kalimat lucu yang dilontarkan MC ketika itu, "Jomblo nggak apa-apa yang penting bisa nonton Mata Najwa!" yang langsung menghebohkan GSP. Hahahah kemudian aku curiga, sepertinya yang nonton Mata Najwa ini emang jomblo semua hahaha XD

Acara dimulai sekitar pukul 15.00, Najwa Shihab muncul diiringi tepuk tangan meriah dari segenap hadirin. Yang aku maksud hadirin adalah tamu undangan, panitia, 6000 orang bertiket, dan puluhan atau mungkin ratusan yang tidak memiliki tiket yang diizinkan masuk selama kapasitas GSP mencukupi. Gaisss, Mbak Najwa ini aslinya lebih cuanteek daripada di tivi :3 Tepuk tangan semakin meriah ketika narasumber talkshow bertema "Dari Jogja untuk Bangsa" itu naik ke panggung. Mereka adalah; Sri Sultan Hamengku Buwono X, Mahfud MD, Anies Baswedan, Ridwan Kamil, dan Chairul Tanjung. Amazing! Orang hebat semua, dan aku ngefans berat sama Pak Mahfud :D

Gedung Grha Sabha Pramana sebelum acara dimulai.
a photo by Yulius Wimar, from 2nd floor GSP



Yang dibahas dalam talkshow tersebut lebih ke perjalanan mereka hingga dapat meraih kesuksesan seperti sekarang, tak lupa juga sedikit 'menyenggol' masalah politik. Terutama terkait pencalonan dua narasumber yaitu Pak Mahfud MD dan Pak Anies Baswedan sebagai Presiden RI periode 2014-2019. Di tengah-tengah acara, Mata Najwa membuat kejutan untuk penonton dengan hadirnya Sentilun alias Butet Kertarajasa dengan sentilannya yang khas. Sepanjang acara yang ada hanyalah terpukau dan terpukau. Hahah. Talkshow yang benar-benar mengisnpirasi. Bersyukur sekali bisa berada di acara tersebut :)

Ada beberapa kalimat yang sangat membekas dalam benakku ketika menyimak Talkshow "Dari Jogja untuk Bangsa" itu, diantaranya:

"...semua ini tidak ada apa-apanya tanpa doa Ibu."
_Ridwan Kamil

"...jangan mengukur apa yang dimiliki orang, tapi ukurlah seberapa banyak yang bisa kita berikan kepada orang lain."
_Chairul Tanjung

"...memilih jalan mendaki memang berat, tapi insyaallah itu akan mengantarkan ke puncak-puncak baru perjalanan kita."
_Anies Baswedan

Khas-nya Mata Najwa adalah selalu ada Catatan Najwa di akhir acara, bagi yang ingin membaca silakan klik Catatan Najwa dan monggo kalau mau menyaksikan video Mata Najwa on Stage (Kampus UGM)

Fasilitas yg didapat free dari Mata Najwa on Stage
ada seertifikat (blm ditulis namanya), notes, dan yg gak difoto ada snack.
Karena duduk di seat depan, dapet T-shirt dari Kopiko 78 juga, Thanks all!


Last, thanks Allah SWT telah memberikan kesehatan dan kesempatan, Alhamdulillah. Juga untuk Metro TV, Kru Mata Najwa, dan panitia yang ternyata adalah teman-teman se-fakultas, thanks teman-teman Komako (Korps Mahasiswa Komunikasi) dan Komap (Korps Mahasiswa Jurusan Politik Pemerintahan) Fisipol UGM. Great! :)


May 04, 2014 7 comments
Adakah di antaramu yang pernah baca bukunya Tere Liye yang judulnya Rembulan Tenggelam di Wajahmu? Aku pernah, sekitar empat tahun lalu. Salah satu buku yang dari dalamnya aku bisa banyak mengambil pelajaran. Tapi, aku bukan mau mebahas isi buku itu lebih jauh tapi ada kalimat menarik dari buku yang bercerita tentang sesosok pria bernama Ray, yaitu:

"Kalau Tuhan menginginkannya terjadi, maka sebuah kejadian pasti terjadi. Tak peduli seluruh isi langit-bumi bersekutu menggagalkannya. Sebaliknya, kalau Tuhan tidak menginginkannya, maka sebuah kejadian niscaya tidak akan terjadi. Tidak peduli seluruh isi langit-bumi bersekutu melakasanakannya."

Kalimat itu terdengar begitu benar. Manusia sungguh hanya bisa merencanakan, berusaha mewujudkan, selebihnya sudah mutlak kuasa Allah. Seperti itulah yang terjadi pada kami, beberapa anak manusia yang merencanakan sebuah perjalanan. Beberapa anak manusia yang bernama Harry, Rizqi, Dhita, Ajik, Nurul, Ajeng, dan Zen. Kami merencanakan sebuah perjalanan, mendaki Gunung Api Purba, melihat matahari terbit dari puncaknya bersama-sama. Rencana semula, kami mestinya berkumpul di Jogja tanggal 14 Februari 2014 pada sore hari. Aku dan Zen seharusnya berangkat dari Magelang, Harry sama Dhita dari Solo, lainnya sudah stay di Jogja karena mereka emang udah masuk kuliah.

Tapi sungguh, manusia hanya bisa berencana. Kamis, 13 Februari 2014 sekitar pukul 22.00 Allah menghendaki Gunung Kelud yang terletak di Kediri, Jawa Timur meletus, “mengeluarkan beban beban berat yang dikandungnya”. Hingga Jumat dini harinya, hujan abu dari efek meletusnya Gunung Kelud sampai ke Solo, ke Jogja, ke Magelang, dan sekitarnya. Cukup tebal kawan, cukup menganggu. Hingga subuh itu, kami berkomunikasi lewat pesan singkat, memutuskan menunda perjalanan kami untuk mengejar matahari.

Beberapa teman sempet kecewa, apalagi Ajeng udah packing. Aku berusaha menghibur mereka bahwa pasti nanti ada waktu yang lebih tepat, yang lebih indah. Tapi, tidak sekarang, harus bersabar. Aku sendiri entah kenapa sudah punya firasat perjalanan hari itu bakalan batal, Harry juga demikian, dia ngerasa gak semangat buat berangkat. Jadi aku lebih siap dengan batalnya perjalanan kami. Ah, tertunda lebih tepatnya.

Keadaan Jogja memang ngeri waktu itu. Beberapa teman mengirimkan foto keadaan Jogja setelah hujan abu Gunung Kelud via pesan whatsapp, ada juga yang upload di Twitter. Keadaan diperparah dengan hujan yang tak kunjung datang. Debu vulkanik dimana-dimana. Mengerikan~ Aku bersyukur, kami belum jadi berangkat. Nggak bayangin kalau hujan abu itu terjadi pas kami di tengah pendakian misalnya. Ah iya kan? Pasti ada hikmah di balik semua peristiwa, pasti ada yang bisa disyukuri. Kudu “titen” kalau kata Ayahnya Harry.


Tugu Jogja ketika hujan abu akibat letusan Gunung Kelud 140214


Kampus Fisipol UGM ketika hujan abu akibat letusan Gunung Kelud 140214



…dan ketika Tuhan menghendaki sebuah kejadian terjadi, maka pasti terjadi

Sabtu, 8 Maret 2014
Kami memulai perjalanan itu. Sayang sekali minus Ajik dan Zen, karena mereka sedang punya kesibukan masing-masing :( 

Kami berangkat dari Jogja kota pukul 03.00 dini hari. Iya, sepagi itu demi mengejar matahari :DKatakanlah kami start dari Jalan Kaliurang KM 5. Sebenarnya diantara kami tidak ada yang tahu pasti jalan menuju obyek wisata Gunung Api Purba, hanya modal nekat sama semangat hahah. Aku cuma tahu sampai daerah Gunung Kidul, habis Polsek Patuk itu naik dikit ada plang arah menuju Gunung Api Purba. Iya, Cuma sampai situ selebihnya nggak tahu. Selepas dari plang itu kami sempat tersesat, untung nggak jauh. Kami balik lagi, berbekal insting kami mengikuti jalan yang minim penerangan, tapi cukup bagus jalannya. Sempat ragu sih bakal salah jalan... Ah bagai menemukan toilet saat kebelet pipis, lega banget waktu liat plang Selamat Datang di obyek wisata tersebut.
Sampai di pintu masuk gunung, kami parkir, beli tiket, dan memutuskan sholat subuh terlebih dahulu. Sekitar setengah lima baru kami mulai pendakian.

Trek yang harus ditempuh buat sampai puncak memang tidak terlalu tinggi, tapi lumayan menanjak dan ‘butuh perjuangan’. Jadi, aku sarankan kalian jangan pakai alas kaki yang bawahnya licin, mmm tapi aku pakai my beloved sandal Swallow biru aman kok :3 Nggak perlu takut tersesat meskipun tanpa pemandu, karena ada petunjuk jalan di sepanjang trek. Aku paling suka waktu melewati celah diantara dua batu besar heheh, rasanya kayak segolongan kaum yang hijrah ke negeri tetangga lewat celah misterius gitu hahah #lebay


Sunrise dari Puncak Utama Gunung Api Purba

Oh iyaa..jangan lupa slogan ini selama perjalanan >> "Take nothing but picture, leave nothing but footprints, kill nothing but time." :)

Sekitar empat puluh lima menit pendakian, sampai juga kami di puncak Gunung Api Purba. Ada sunrise-nya sih, tapi itu nggak se-spektakuler sunrise yang aku lihat di Selat Bali atau di Pantai Sanur beberapa tahun silam. Tapi, nggak kecewa-kecewa amat. Tetep seneng, pemandangannya bagussss njuk pengen lagi :3


Rombongan lain yang juga lagi 'Mengejar Matahari'

happy girl with her beloved sandal swallow biru~


Leren di salah satu pos dalam perjalanan turun
Selain ke Gunung Api Purba, kami juga sempat mampir ke Embung, sebuah Danau buatan yang tak jauh dari situ. Cuma sebentar. Why? Karena kami belum sarapan. Kami memutuskan sarapan di sekitaran Bukit Bintang.




mereka udah temenan sejak SMP,
sejak mereka partner-an jadi Sekretaris OSIS SMP hahah
happiness is more about journey than the destination

Begitulah, seringkali kata-kata adalah terbatas untuk menggambarkan sebuah perjalanan. Namun, bukankah sebuah perjalanan harus tetap dituliskan? Sebuah sejarah kawan, bahwa kita pernah melaluinya bersama :)





Hari itu terus bergulir..
dan terima kasih Tuhan, untuk sore yang hangat pada Sabtu delapan Maret dua ribu empat belas. I love that kind of afternoon~ So lovely and beautiful!


 Krapyak, YK. 30 Maret 2014
baru sempet nulis sekarang..

March 30, 2014 No comments
Selamat Pagi, Nusantara :D
dari Pantai Parangtritis, Jogjakarta aku mengucapkannya....
Jumat, 24 Januari 2014


Pagi ini, bangun tidur tiba-tiba diajak temen pondok buat maen ke pantai. Awalnya males, apalagi pantainya adalah Parantritis yang tentu saja tak seelok pantai-pantai di Gunung Kidul. Tapi, daripada liburan nggak ada kerjaan aku memutuskan untuk ikut aja. Yuuuk cuus, pagi-pagi udah manataiiiii B)

Kami berenam pun berangkat. Pondok pesantrenku, PP Al Munawwir Krapyak memang tak jauh dari Pantai Parangtritis, sekitar empat puluh lima menit perjalanan menggunakan motor. Jalan menuju kesana juga nggak se-ekstrem jalan menuju pantai-pantai di Gunung Kidul. Jadi, kami para rider wanita ini nggak perlu khawatir. Mantep aja laah, yang penting baca basmallah heheheh

baru aja sampai pantai, sepi rek!
Parangtritis pagi hari nggak seramai kayak waktu terakhir aku kesini beberapa tahun lalu. Parangtritis pagi hari itu sepi. Bahkan, cuma ada kami berenam sebagai pengunjung pantai, selebihnya adalah penduduk setempat. Seneng bisa menikmati pantai di pagi hari, belum ramai dan belum panas. Nyaman :) *takeadeepbreath*



Aku - A'yun - Dyah - Farida - Halimah - Mbak Airin

Dari tempat parkiran, kami berjalan menyusuri pantai ah suasananya enak banget. Di sebuah tebing tepi pantai Parantritis, terdapat air terjun. Beberapa teman memutuskan buat mainan di air terjun, foto-foto di situ. Tapi aku enggak, aku nggak seneng basah-basahan heheh. Kalau sedang berada di pantai, cukup bagiku menikmati suasananya, keindahan alamnya. Nggak ada basah-basahan! Dan aku suka pantai saat api. Aaaak, jadi pengen nge-camp di pantai lagi :3









Berada di pantai tentu saja nggak boleh melewatkan kesempatan buat foto-foto dong :p Dengan outfit-ku yang cetar membahana dan lumayan aneh itu aku masih cukup punya kepercayaan diri yang tinggi buat foto-foto. Yaaah, namanya juga dadakan pake baju seadanya aja. Liat training yang aku pakai...is that look familiar? Yes. because itu adalah training olahraga Smansa :p Celana yang menurutku selalu eksis dipakai para alumnus hahah. Itulah 'keunggulan' celana olahraga almamater kami >> tidak mencantumkan tulisan Smansa, jadi nggak keliatan banget kalo itu seragam heheh. Trus juga my beloved swallow sandal. Aaaak, itu adalah benda yang emang selalu setia menemaniku kemanapun pergi. Cek aja posting-postingan sebelumnya kalo nggak percaya. Mulai dari Merbabu, Pantai Siung, makrab, kuliah lapangan kualitatif, bahkan jalan-jalan ke Solo aja sandal itu ngeksis diapake Mbak Nisa :D Cintaku nggak cuma sama sepatu ternyata, sama sandal japit swallow juga, dan kudu yang warna biru putih B)




Tak lupa juga aku nulis-nulis di pasir pantai kayak anak galau masa kini, Eits, tapi aku nggak lagi galau, cuma pengen nulis ini aja. Especially for you, cause you're completely accepted :) Hihihi jadi maluuu...


HAPPY HOLIDAY EVERYONE!!!
Travelling-lah selagi kamu masih muda, beda, dan berbahaya :D
Karena Soe Hok Gie pernah berkata 
"Seseorang hanya bisa mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal obyeknya, dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat"




January 25, 2014 1 comments
Older Posts

About me

About Me

Live in small and lovely town, Magelang. Enjoy making DIY project, especially hand-embroidery. Really love writing here, share some thoughts, experience, and everything that popping in my mind.

Follow Us

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan

Popular Posts

  • [K-Drama] Queen Seondeok: Kisah Cinta Deokman, Kim Yu Shin, dan Bidam
    Sebuah drama yang tanpa kisah percintaan sepertinya akan terasa hambar, sehambar hidup tanpa cinta mungkin #halah maka The Great Queen Seon...
  • [K-Drama] Queen Seondeok: Drama vs Realita
    The Great Queen Seondeok adalah sebuah drama yang dibuat berdasarkan sejarah tapi dengan menyisipkan tokoh dan cerita fiksi di dalamnya. T...
  • [K-Drama] Tokoh Favorit dalam Drama "The Great Queen Seondeok"
    Nonton K-Drama berjudul  The Great Queen Seondeok (QSD)   telah membuat saya begitu excited atau apalah perasaan ini namanya, saya kurang ...
  • Kenangan Masa Kecil
    Berkumpul bersama keluarga KKN Seliu selalu menjadi kebahagiaan tersendiri dan ajang mengisi ulang semangat. Senin lalu, kami memutuskan un...
  • Review Film 'A Taxi Driver': Peran Supir Taksi dalam Membangkitkan Demokrasi di Korea Selatan
    Mumpung masih bulan April dan masih konsisten sama postingan per-korea-an, saya mau menulis tentang A Taxi Driver . Sudah lama banget saya ...
  • Perkara Memasak
    Seminggu lebih berlalu setelah Hari Raya Idul Adha dan baru hari ini saya sempat memasak daging kurban. Tak lain, adalah karena pada Hari R...
  • Tepat Waktu
    Suatu sore di Masjid Pogung Dalangan, sambil menunggu waktu sholat Maghrib, saya berbincang-bincang dengan seorang kawan. Kami membahas kes...
  • Jajan MakeUp yang Bikin Hepi
    Bulan Mei lalu, saya jajan tiga barang belanjaan yang bikin hepi. Ada eyeshadow, blush on , sama lipstick. Udah saya pake beberapa minggu, s...
  • [K-Drama] Ringkasan Drama The Great Queen Seondeok: Perjuangan Wanita Meraih Tahta
    [ WARNING : Tulisan ini bakal sangat panjang, karena emang banyak yang harus dibahas dan karena saya begitu antusias. Nggak tahu lagi g...
  • Jalan-jalan ke Banyuwangi (3): Pendakian Gunung Ijen
    Setelah puas menikmati pesona Taman Nasional Baluran di Situbondo (seperti yang telah saya tuliskan sebelumnya), saya sholat kemudian ma...

Labels

  • DIY Project
  • Drama Korea
  • Jalan-jalan
  • KKN
  • Korean Wave
  • Life Story
  • Something Wonderful
  • Thoughts

recent posts

Blog Archive

  • ▼  2025 (1)
    • ▼  June (1)
      • Jajan MakeUp yang Bikin Hepi
  • ►  2022 (4)
    • ►  December (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  March (1)
  • ►  2020 (10)
    • ►  November (1)
    • ►  September (5)
    • ►  July (2)
    • ►  April (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2019 (4)
    • ►  October (1)
    • ►  May (2)
    • ►  February (1)
  • ►  2018 (29)
    • ►  December (5)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (2)
    • ►  July (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (7)
    • ►  March (2)
    • ►  February (4)
    • ►  January (4)
  • ►  2017 (35)
    • ►  December (7)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (3)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  May (1)
    • ►  April (3)
    • ►  March (4)
    • ►  January (11)
  • ►  2016 (28)
    • ►  December (4)
    • ►  November (3)
    • ►  October (4)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)
    • ►  July (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (5)
    • ►  January (2)
  • ►  2015 (9)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (2)
    • ►  September (2)
    • ►  April (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2014 (38)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (5)
    • ►  September (1)
    • ►  August (2)
    • ►  June (4)
    • ►  May (4)
    • ►  April (5)
    • ►  March (3)
    • ►  February (1)
    • ►  January (11)
  • ►  2013 (46)
    • ►  December (3)
    • ►  November (3)
    • ►  October (9)
    • ►  September (8)
    • ►  August (8)
    • ►  July (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (6)
    • ►  January (2)
  • ►  2012 (7)
    • ►  December (4)
    • ►  November (1)
    • ►  October (2)
  • ►  2011 (19)
    • ►  October (1)
    • ►  August (4)
    • ►  June (1)
    • ►  May (4)
    • ►  April (1)
    • ►  March (8)
  • ►  2010 (5)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  February (1)
FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by ThemeXpose