How's 2018?

by - December 07, 2018

Tahun 2018 tiba-tiba aja udah sampai di bulan terakhirnya, nggak kerasa ya. Sedih banget aku tu, tau-tau udah mau ganti tahun aja. Lewat tulisan ini, saya ingin sejenak melihat perjalanan blogging selama satu tahun terakhir. Iya, perjalanan blogging aja yang ditulis. perjalanan hidup mah biar jadi cerita pribadi aja.

Selama tahun 2018 (atau setidaknya sampai saat saya menulis ini) ada 26 tulisan yang berhasil saya unggah. Jumlah yang kalah jauh kalau dibandingkan dengan tulisan yang berhasil diunggah tahun lalu sebanyak 32 tulisan. Masuk akal sih, karena Januari tahun lalu, saya memaksa diri saya sok-sokan bikin proyek #10HariMenulis jadi di bulan awalnya aja udah ada sepuluh tulisan nangkring di blog. Dari segi kuantitas, proyek semacam itu sangat membantu buat nambah entry di blog. Namun dari segi isi materi tulisan, menurut saya tulisan tahun 2018 lebih tertata dan lebih pake effort daripada tahun-tahun sebelumnya hahaha.



Beberapa postingan emang saya bikin cukup niat hahaha, mulai dari take foto-foto buat pelengkap, edit foto atau cari foto di internet kalau butuh sumber eksternal). Ngurusin foto aja udah makan waktu. Trus, setiap tulisan pasti saya bikin draft kasarnya dulu di WordPad (biar irit kuota dong yaa) lalu baca...edit. Dipindah ke laman entry blogspot, setting, edit, insert foto-foto baru posting hehehe, makanya jarang banget tulisan bisa jadi sehari. Paling-paling dua sampai tiga hari-an laah bisa fix sampai diupload.

Tantangan berat nulis blog bagi saya, selain menemukan materi buat ditulis adalah untuk konsisten dan melawan segala mood kalau misal lagi nggak ada hasrat nulis sama sekali. Saya sudah pernah bahas kan kalau saya ikut proyek bareng temen yang namanya INKspiration, sebuah proyek yang membuat para membernya setor minimal satu tulisan dalam periode dua minggu. Alhamdulillah, saya berhasil memenuhinya selama setahun ini. Well, kadang ada bolongnya juga sih, tapi saya berusaha “bayar” pakai tulisan tambahan di lain waktu biar kalau dirata-rata yaa tetep setahun bisa skitar 24 tulisan hehe. Alhamdulillah, setiap bulannya bisa paling enggak satu tulisan, kecuali bulan Juni yang nggak nulis sama sekali huhu. Paling produktif yaa di bulan April karena saya hype banget abis nonton The Great Queen Seondeok dan harus saya lampiaskan di blog hahaha. Proyek INKspiration sangat membantu buat semangat nulis, meski saya juga tidak lantas menulis semata-mata untuk proyek ini. Saya menulis karena saya ingin dan saya butuh melampiaskan apa yang ada di kepala.


Dari 26 tulisan yang saya unggah tahun 2018, tulisan favorit saya adalah Friendship in Twenty Something (klik di sini untuk membaca), karena tulisan ini saya tulis sepenuh hati. Bukan berarti tulisan lain nggak saya tulis sepenuh hati ya, tapi materi tulisan ini tuh rasanya lebih personal. Jujur. Curhatan. Manusiawi. Hehehe apa sih. Tapi yaa memang gitu. Itulah yang saya rasakan dua-tiga tahun belakangan. Yang mungkin juga dirasakan temen-temen seumuran saya. Ketika teman-teman yang dulu biasa bareng-bareng kita sudah sibuk dengan jalan hidup masing-masing, pun diri kita. Nggak bisa dihindari lagi, yaudah emang suatu saat bakal sampai ke saat ini. Saat kita mulai menghargai betapa berharganya kenangan-kenangan indah bareng temen-temen dahulu. Saat yang pada akhirnya jadi teman perjalanan, yaa teman hidup kita nantinya. Eciyeeehhh....


Friendship. Sometimes, what I love about boy group is their friendship.
They became friend since trainee, work together, receive award together,
and maybe sad together. They growing old, together :') (pic source)

Saya seneng dan puas bisa nulis Friendship in Twenty Something itu. Saya bahkan rindu bisa nulis jujur kayak gitu. Buat saya, nggak mudah mengungkapkan isi hati dan pikiran di tempat umum, seperti di blog. Saya lebih pede mengungkapkan perasaan tentang oppa-oppa koriya daripada tentang hal-hal kayak gitu hehehe.

Sementara itu, tulisan yang paling banyak dikunjungi tahun ini adalah ketika saya bercerita tentang itinerary perjalanan saya ke Banyuwangi pada Februari lalu (klik di sini untuk membaca). Saat itu, saya membagi pengalaman jalan-jalan saya dalam tiga tulisan: gambaran umum (itinerary, dll), pendakian Gunung Ijen, dan Taman Nasional Baluran. Nggak nyangka, ternyata yang paling banyak dikunjungi adalah yang tentang gambaran umumnya, bahkan banyak yang minta itinerary yang sudah saya bikin vie email, dan mereka juga berlanjut tanya-tanya via email. Well, senang bisa membantu meski cuma tahu lewat blog. Semoga apa yang saya tulis itu cukup membantu.



Hmm...ngomongin tentang jalan-jalan jadi inget kalau tahun ini tuh saya pengen banget jalan-jalan ke Taman Kyai Langgeng dan Gembira Loka Zoo hahaha random banget kan saya? Tapi emang, itu cita-cita yang bahkan saya ungkapkan ke temen-temen saya, tapi kayaknya temen saya yang sudah pada dewasa itu nggak mau maen ke tempat-tempat random kayak gitu haha. Sebenernya udah rencana mau ke Gembira Loka Zoo bareng Nana sih, tapi kami cuma bisa ketemu weekend...dan weekend udah sama-sama capek pengennya gegoleran aja wkwkwwk. Pengen sih, aku kesana sama kamu tapi ya gitu hmm.


Di tahun 2018 ini, saya banyak bikin konten tentang per-korea-an. Saya yang semakin ter-hallyu ini bahkan bikin "menu" yang saya dedikasikan khusus untuk K-Drama di bagian menu bar blog saya. Iya, saya semakin suka Koreyaan dan saya butuh wadah untuk menyalurkan itu. Temen saya bahkan bilang, sekalinya masuk ke koreyaan: there's no way back! Hahahahaha. Belakangan, saya bikin blog khusus buat koreyaan dan postingan pertama saya (klik di sini untuk membaca) isinya curhatan tentang saya dan koreya.


Saya adalah fans Kate Middleton garis keras, tapi ternyata suka koreyaan tentu saja tidak bisa dipahami semua orang. Kate Middleton is Kate Middleton, sementara Koreya terlanjur dipandang gimana gitu haha. Suatu hari, saya pernah mengunggah review film Korea di Instagram dan seseorang berkomentar: "seleramu lho" *emoticon bola mata lihat ke atas yang item2 matanya ke atas semua* Film yang dikatain "seleramu lho" itu adalah The Throne, flag bearer-nya Korea di Oscar padahal :') Tapi yaa tentu beda banget genre-nya sama film selera dia (film-film Marvel). Sempet kzl sih saya hahaha, kenapa ini bocah nggak memahami kalo selera orang beda-beda? Tapi yowis sih, saya males debat. This person is the one who also commented about "plastic"-thing when I posted about Song Heung Min in World Cup 2018, jadi yowis.... Nggak cuma itu sih, pernah juga dikomentarin "kamu sekarang beda" pas saya posting review film lain di IG. Yaudah, di-read wae haha. Bahkan temen-temen deket pun be like rolling their eyeball knowing about me and this korean thingy hahah, jadi yowis...blog (dan twitter) memang terbaik buat koreyaan hahahaha.

(pic soruce)
Konten-konten Koreya di blog ini juga merupakan konten favorit saya karena saya juga bikinnya dengan perasaan yang bahagia hehehe. Artikel tentang Queen Seondeok bahkan saya bikin pake acara baca jurnal segala saking penasarannya sama sejarah salah satu ratu terkuat di era Silla itu, chingu. Micin emang aku tu kalo udah suka sama sesuatu, apalagi suka sama kamu. Dan saya juga nggak nyangka aja, tulisan tentang Queen Seondeok, yang merupakan drama lawas banget itu ternyata masuk dalam daftar tulisan yang paling banyak dikunjungi tahun ini. Heran tapi juga seneng berarti paling nggak di luar sana masih ada yang pensaran sama Seondeok hahaha. Padahal menurut saya tulisan pertama tentang Queen Seondeok (total saya bikin empat tulisan bahas satu drama doang hiks) tuh kurang tertata, karena saya terlalu hebih dan pengen menjejalkan enam puluh episode drama dalam satu materi tulisan hahaha.

Selain Korea-an, "menu" yang saya tambahkan di menu bar blog adalah Postcrossing, sebuah proyek bertukar kartu pos yang saya mulai awal tahun 2018 ini. Sebuah proyek yang agak kuno dan tampak unfaedah tapi menyenangkan. Seru juga loh ternyata, ketika pulang kerja lalu tiba-tiba dapet kartu pos lucu dan pesan menyenangkan dari si pengirim. Atau ketika dapat ucapan terima kasih via email ketika kartu pos yang kita kirim sudah sampai ke tujuan. Iya sih, memang bisa aja kita cari gambar suatu negara di internet di era digital ini, tapi mendapatkan dari negaranya langsung dengan gambar-gambar yang nggak terduga is really something. Bahkan saya dapat beberapa DM dari temen yang tertarik juga dengan proyek ini dan memutuskan bergabung. Seorang blogger yang suka nulis per-postcrossing-an dari Kanada bahkan DM saya via Instagram karena lihat hasil foto-foto saya terkait postcrossing yang menurut dia menarik dan doi minta izin untuk me-repost-nya di blog dia, pakai nama saya tentu saja. Yay, so glad!!

Dalam setahun, belum banyak kartu pos yang saya kirim maupun saya dapatkan, karena saya cuma ngirim kalo lagi selo dan lagi ada duit hahaha. Stock postcard di rumah masih banyak sih sebenernya, perangko juga tapi lagi kurang mood aja ngurusin per-postcrossing-an. Semoga tahun depan bisa lebih banyak kirim kartu pos dan dapet beragam kisah seru dari kartu pos berbagai negara. Aamiin. Oh iya, silakan klik di sini kalau tertarik untuk join Postcrossing, saya sudah bahas caranya di artikel itu.


Eh iya, di akhir saya mau cerita terkait style nge-blog. Saya memutuskan untuk konsisten menggunakan kata "saya" di blog sejak 2015 kayaknya, alasannya waktu itu yaa karena lebih nyaman nulis pake "saya" aja. Tapi, di beberapa postingan terkahir, saya selalu otomatis nulis kata "aku" setiap kali bikin postingan dan baru nyadar setelah ngetik beberapa kalimat, lalu barulah saya ganti kata "aku" dengan "saya". Kadang, ngerasa beda aja gitu feel-nya ketika yang otomatis saya tulis dengan "aku" saya ganti dengan "saya" atas nama konsistensi. Tapi rasanya kayak jadi nggak alami. Tapi yaudah sih, bukan masalah besar juga kan ya? Atau mungkin suatu saat harus dicoba posting tulisan pake "aku" kali yaa, biar bisa dibedakan feel-nya. Yaa, sepertinya hanya "aku" dan "saya" yang bakal saya pakai, karena kalau saya pakai "gue" jatuhnya geli membayangkan logat saya dipake ngomong "gue" hahaha.


Itu tadi sedikit catatan tentang garis besar perjalanan saya nge-blog selama tahun 2018, semoga tahun depan bisa lebih banyak menghasilkan konten yang lebih bermanfaat dan lebih menyenangkan untuk dibaca hehehe. Jangan lupa mampir ke blog saya lho ya! Hihihi.

Jumat, 07 Desember 2018 | 22:03
Alhamdulillah teaser-nya Chan-Baek lebih menutup aurat
daripada Se-Kai kemaren malem hahaha 

You May Also Like

0 comments