Sudah sekitar sembilan bulan saya bergabung di Proyek Postcrossing. Sebuah proyek yang memungkinkan kita untuk mengirim dan menerima kartu pos dari berbagai negara. Tulisan tentang seluk beluk Postcrossing dan cara bergabungnya sudah pernah saya bahas di tulisan sebelumnya. Sekarang saya telah menerima sejumlah kartu pos dari berbagai negara yang masing-masing tentu saja memiliki kisah berlainan. Kali ini saya ingin menuliskan cerita unik yang dibawa beberapa kartu pos tersebut. Ada tujuh kartu pos favorit yang telah saya pilih untuk dibahas di sini. Semoga kalian juga suka kartu pos ini :)
Tulisan serupa:
Postcrossing: Cara Bergabung dan Seluk-Beluknya
1. Kartu Pos Istana Himeji (Jepang)
Kartu pos Istana Himeji dari Jepang. |
Sebagai penyuka kerajaan-kerajaan, saya senang sekali ketika menerima kartu ini. Istana Himeji ini tuh hampir kayak Neuschwanstein Schloss di Jerman, yaitu sama-sama ada di atas bukit gitu. Meski udah ada sekitar empat abad, istana ini masih sangat mempesona, konon Himeji Castle merupakan istana yang selamat dari gempuran musuh pas zaman perang dulu, makanya masih bagus. Postcrosser bernama Yoko yang mengirim kartu pos ini juga bercerita tentang pekerjaanya sebagai perawat dan hobi doi scrapbooking. Sebagai orang dari negara yang menggunakan huruf kanji, tulisan tangan Yoko dalam aksara latin sangatlah rapi hahaha. Yoko juga menempelkan perangko lucu untuk kirim postcard, yaitu sebuah perangko bergambar Nobita dan satu lagi bergambar ilustrasi makanan Jepang.
2. Kartu Pos Olimpiade Brazil 2016 (China)
Kartu pos edisi Olimpiade Rio Brazil 2016. |
Awalnya saya kira ini kartu pos dari Brazil, tapi ternyata seorang pelajar bernama Yangfang dari China yang mengirimkannya, yaa mungkin doi emang beli kartu pos yang edisi olimpiade kali ya. Yangfang tidak mengungkap hal lain selain bahwa dia seorang pelajar, tapi dia menempelkan banyak perangko dalam kartu pos ini. Ada lima perangko yang doi tempelkan, jadi bagian belakang kartu pos ini lebih banyak tertutupi perangko daripada tulisan. Kartu pos dari Yangfang adalah kartu yang dari segi kertas paling kaku dari semua yang pernah saya terima.
Kartu bergambar landmark kota Rio de Janeiro membuat saya mengenang momen di Olimpiade 2016. Apakah kalian ada yang menyaksikan pertandingan-pertandingannya? Kala itu, saya sempat nonton yang cabang olahraga voli putri, ketika tim tuan rumah berlaga. Wah, keren sekali tim voli putri Brazil ini, badannya tinggi dan atletis, skill-nya juga luar biasa, dan...mereka bermain dengan full makeup menghiasi wajah eksotisnya. Well-done, mbak! Saya juga menyaksikan ketika perenang muda asal Singapura, Joseph Schooling, akhirnya berhasil mengalahkan juara dunia Michael Phelps. Usia dua perenang itu terpaut sepuluh tahun, Schooling adalah penggemar berat Phelps sejak kecil. Nggak kebayang betapa terhormatnya ketika ia berhasil berlomba 'melawan' idolanya dan menang, saya yang nonton aja terharu apalagi masnya ya hahaha.
3. Kartu Pos Bubble Tea (Taiwan)
Bubble tea postcard, the cutest ever! |
This is the cutest postcard I ever received! Ada gambar bubble tea dan gambar wajah orang dari berbagai negara yang berisi komentar mereka tentang minuman ini, ada dari Indonesia juga loh. Kayaknya bubble tea ini memang sangat famous di Taiwan sana. Kalau dari "komentar" yang tertulis di postcard-nya sih, minuman ini ada semacam 'pearls' yang bisa dikunyah. Hmm...apakah ini semacam jenang mutiara kalau di Indonesia? Atau dawet, maybe? Hahaha. Entahlah, tapi ini kayaknya seger nggak sih hahaha. Oh iya, kartu yang dikirim sama seorang bernama Leah ini beda dari yang lain dari segi kertas, dia nggak glossy ataupun doff, lumayan tebel dan sedikit ber-tekstur. Nggak ngerti saya gimana membahasakannya, tapi ini unik dan saya suka material kertasnya.
4. Kartu Pos Sluck Sashes (Belarus)
Kartu pos kain tradisional Belarus, Sluck Sashes. |
Ketika pertama membaca kartu pos dari Anastasia ini, saya nggak bisa membayangkan Belarus itu terletak di sebelah mana. Dalam benak saya kala itu, yang ada Belarus pasti suatu tempat di Eropa tapi ntah sebelah mana. Setelah berselancar di Google, akhirnya ketemu kalau Belarus terletak di deketnya Ukraine dan Rusia.
Kartu pos bermodel ilustrasi seperti kartu pos gambar bubble tea, bedanya tentu saja cerita yang dibawakannya. Kartu pos ini bercerita tentang sashes (kalau di Indonesia semacam selendang kali ya), tepatnya sebuah kain tradisional bernama Sluck Shashes (Sluckija Pajasy). Sluck adalah nama kota tempat selendang ini awal-awal dibikin, atau lebih tepatnya Slutsk. Trus di kartu pos juga dijelasin kalo benda ini dibikin dari sutra alami, serta benang emas dan perak yang ditenun hanya oleh penenun pria. Kalau udah jadi, nanti dipakainya di pinggang kayak sabuk gitu. Info tambahan yang saya dapat dari Google, katanya Sluck Sashes punya motif-motif unik yang melambangkan suatu hal dan dulunya cuma dipakai kaum bangsawan. Sekarang sih, udah banyak dibikin duplikatnya dan dijadikan souvenir, tapi yang asli dari jaman-jaman dahulu masih tersimpan rapi di Museum Belarus. Sana kalau maen-maen hehe.
5. Kartu Pos Reichstag (Jerman)
Reichstag postcard from Deutschland. |
Pengirim kartu cantik ini adalah Das Jassi, dia mendeskripsikan bangunan di kartu pos sebagai "the building where our government recides". Pas saya cari di Google, ternyata ini adalah gedung parlemennya Jerman. Yang unik dari Reichstag adalah adanya dome kaca di bagian atap dan dari situ kita bisa melihat pemandangan Berlin. Ketika saya unggah foto kartu pos ini di Twitter, adminnya Postcrossing menimpali dengan menjelaskan bahwa pemandangan dari dome kacanya itu bagus dan masuknya juga gratis hahaha.
Oh iya, karena ini dikirim mendekati tahun baru, si pengirim nulis kalau tahun 2018 dia mulai tinggal di apartemen baru dan punya harapan indah yakni: "...most important I hope my boyfriend will propose to me *emot senyum*" Duh, Mbak...semoga kesampaian yaa resolusinya. Saya juga pengen sih, tahun ini di-propose boyfriend, cuma masalahnya, saya nggak punya boyfriend, Mbak...gimana dong? #LahCurhat
6. Kartu Pos Gereja Galveston (USA)
Sacred Heart Catholic Church postcard from Galveston, Texas. |
Ini tuh gambar gereja di Pulau Galveston, Texas, nama lengkapnya Sacred Heart Catholic Church. Kata si pengirim (yang namanya siapa nggak tertulis dengan jelas) Sacred Heart Catholic Church cuma berjarak satu jam perjalanan dari rumah dia. Di Galvestone memang banyak bangunan-bangunan vintage macam ini yang dipakai buat resort gitu. Si penulis juga cerita kalau Galvestone jadi semacam dermaga buat kapal-kapal pesiar yang akan menuju ke Kepulauan Karibia.
7. Kartu Pos Kiel Week (Jerman)
Kieler Woche Festival, Germany postcard. |
Satu lagi kartu pos dari Jerman. FYI, Germany has the most Postcrossing member so, I think I'll get more postcards from Germany. Kali ini, pengirimnya bernama Joachim (sayangnya bukan Joachim Loew) dia tinggal di pesisir Laut Baltik dan doi cerita kalau tiap tahun di bulan Juni bakal ada "Kieler Woche" alias "Kiel Week", sebuah festival berlayar di Kiel. Kalau saya baca lebih lanjut di TripAdvisor, acara ini bahkan diklaim sebagai festival musim panas terbesar di Eropa. Nantinya gak hanya ada kapal-kapal tradisional dari berbagai negara, tapi juga ada beragam acara hiburan musik, acara budaya, kuliner, dan festival anak. Kayaknya seru ya. Btw, Indonesia juga sering gabung ke acara ini loh, terutama buat mempromosikan pariwisata kita. Kalau parade kapalnya, hmmm kira-kira Indoneasia ikut gak ya? Kali aja KRI Dewaruci ikut festival kayaknya seru haha. Entah Indonesia dan KRI Dewaruci ada tidak, tapi yang jelas untuk tahun ini Kieler Woche bakal digelar tanggal 16-24 Juni 2018.
Sementara itu dulu ya, cerita dari Postcrossing kali ini. Salah satu serunya proyek Postcrossing adalah saya jadi bisa dapet pengetahuan-pengetahuan baru dari gambar yang tertera di kartu pos atau cerita yang ditulis pengirimnya. Ruang di kartu pos sangatlah terbatas untuk memberi banyak informasi, tapi saya biasa melanjutkan dengan browsing di Google untuk paham lebih lanjut. Nantikan cerita-cerita seru di balik kartu pos lainnya ya!
Magelang, 13 Mei 2018
Dua hari pasca erupsi freatik Gunung Merapi