twitter tumblr instagram linkedin
  • Home
  • ABOUT
  • CATEGORIES
    • DIY
    • TRAVEL
    • THOUGHTS
    • KOREAN WAVE
  • About
  • Contact

a wonderful life


when you have a lot of words you want to say
but the person to whom you want talk isn't here
sometimes you decide to write that words
then become a never send letter
sometimes you decide to talk to other person
then they just say, "be patient"
or sometimes you just keep it in silence and tears
because you know silence is the loudest scream, isn't it?

baby,
sometimes, the most precious thing you can give to someone
is your heart, then your time
then how many times you'll give them your precious thing?
baby,
i know it's never easy for us
and i never give up for this
but baby,
because this is about US
i cannot do it alone
you cannot do it alone
both, baby...both
WE gonna finish this together
do not give up one and another
i'll stand here, by your side
whenever you need my help
you know where you've to look for me

love you..



May 17, 2014 No comments

Perjalanan kali ini dimulai dari area plat AB menuju area plat H. Dari area 0274 menuju area 024. Dari Tugu Jogja ke Tugu Muda. Dari Daerah Istimewa menuju Kawasan Berikat. Ya, dari Jogjakarta ke Semarang. Empat orang yang sama sekali tak tahu menahu tentang Semarang nekat berangkat. Yeah, we gonna getting lost in Semarang :D 

Berbekal Google Map dari gadget yang kecanggihannya sedang-sedang saja, Avanza hitam hasil rental itu melaju membelah jalan-jalan aspal yang lumayan sesak pada weekend seperti kala itu, mencari arah menuju tujuan yang tak kami tentukan. Beruntung kawan kami yang mengemudi adalah sesabar-sabarnya makhluk di antara kami berempat. The driver was our greatest Harry :P

Setelah perjalanan yang demikian jauh dan macet, pemberhentian pertama adalah Masjid Raya Baiturrahman yang letaknya di sekitaran Simpang Lima Semarang. Kata pertama yang keluar begitu keluar dari mobil adalah: 'panas!'. Yeah, it much hotter than Jogja :3 Kami di sini untuk melaksanakan Shalat Dhuhur, niatnya juga mau mamam namun warung di sekitar situ tutup, ternyata warung-warung di sekitar Simpang Lima itu nggak buka pas siang hari. Kami menahan lapar menuju pemberhentian berikutnya.


Lawang Sewu


Itulah tempat yang kami kunjungi selanjutnya, tak beberapa jauh dari Simpang Lima. Tepatnya di salah satu sisi Tugu Muda. Awalnya kami sempat bingung dimana pintu masuk menuju Lawang Sewu, akhirnya kami temukan setelah mengitari Tugu Muda. Ahh, FYI kawan, dari informasi yang terpampang di dekat lampu lalu lintas di Tugu Muda, kami tahu bahwa suhu di Semarang saat itu adalah 42 derajat Celcius! Oh maan, di Jogja biasanya cuma 27-30 derajat Celcius -_- Makanya jangan heran kalo wajah-wajah kami di foto sudah berminyak dan memerah kepanasan :3


Tugu Jogja sudah sering, Tugu Muda juga sudah.
Kapan ke Tugu Pahlawan :3


setelah berhasil menemukan pintu masuk dan tempat parkir (yang agak aneh), kami masuk ke area Lawang Sewu dengan tiket seharga Rp10.000,-


Lawang Sewu dibangun sekitar awal tahun 1900-an oleh Belanda. Awalnya bangunan ini digunakan sebagai Kantor Perkeretapian Pemerintah Kolonial Belanda. Ketika Indonesia merdeka kemudian dimanfaatkan untuk Kantor Perusahaan Jawatan Kereta Api. Nggak heran kalau sampai sekarang pengelolaan pun masih di bawah PT KAI. Bedanya, seratus tahun setelah bangunan itu didirikan, Lawang Sewu beralih fungsi menjadi Museum Kereta Api. Di dalamnya, banyak menyimpan foto dan lukisan kereta api di Indonesia dari waktu ke waktu, ada beberapa diorama dan komponen kereta api kuno, ada juga sebuah ruangan yang memutarkan video sejarah perkeretapian. 


Salah satu bagian dalam Museum
yang berisi foto-foto Kereta Api dari zaman ke zaman.
Plus foto narsis bareng besties XD



Aku pribadi suka dengan bangunan vintage ini. berjalan di lorongnya berasa kayak Elizabeth Swann lagi jalan-jalan di rumahnya. Hahah oke ini lebay. Tapi, aku memang suka bangunan kuno seperti itu, pintu-pintunya yang tinggi, juga jendela-jendelanya. Dindingnya yang kokoh, lantainya, langit-langitnya. Di mataku yang seorang 'old fashioned girl' bangunan kayak gitu keren banget heheh. Makanya, Lawang Sewu sering dijadikan tempat untuk foto pre-wedding. Nggak percaya? Ini buktinya....


Pasangan yang sedang take foto pre-wed
di lorong Bangunan Lawang Sewu.


Pasangan tadi melanjutkan pengambilan foto pre-wed mereka
di halaman Gedung Lawang Sewu :P

Selain terkenal buat pre-wed, berhubung bangunan ini kuno dan banyak kelelawar di atap-nya, maka Lawang Sewu juga terkenal sebagai istananya kaum lelembut. Nggak heran acara-acara televisi yang hobi berburu hantu berkali-kali shooting di sini :o Makanya jangan macem-macem kalo ke Lawang Sewu, hiiii~~



Kelenteng Sam Poo Kong


Tempat yang kami kunjungi selanjutnya adalah Kelenteng Sam Poo Kong. Sebelum masuk area kelenteng, kami sempatkan mamam dulu di warung tenda depan Kelenteng.

Konon, bangunan bernuansa merah ini adalah tempat persinggahaan Laksamana Cheng Ho dari China ketika ia berlayar di Nusantara ratusan tahun silam. Meskipun Cheng Ho beragama Islam, namun hingga kini Kelenteng ini tetap difungsikan sebagai tempat beribadah kaum Konghucu. Hal tersebut terjadi karena warga setempat kala itu menganggap Cheng Ho adalah titisan dewa. Nama Sam Poo Kong sendiri konon adalah gelar kebesaran yang diberikan masyarakat sekitar pada Cheng Ho yang berjasa memberikan pengajaran tentang berbagai hal kepada mereka. Di dalam bangunan kelenteng, terdapat patung Laksamana Cheng Ho berukuran raksasa.

Bagi kalian yang ingin tahu lebih banyak tentang Cheng Ho, mungkin bisa nyari film 'Laksamana Cheng Ho' dimana dalam film tersebut, Cheng Ho diperankan oleh Mantan Menteri sekaligus Ahli Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra :)


Pintu Gerbang Kelenteng Sam Poo Kong

Bersanatai di halaman Kelenteng yang teduh
dengan angin yang berhembus sesekali.

Sebenarnya saat itu kami ingin mengunjungi Kota Lama Semarang yang letaknya berada di dekat Polder Air Tawang. Selama perjalanan tadi kami sempat melihat poster kalau hari itu, 26 April 2014 tengah diadakan semacam Festival Mobil Tua di Kota Lama, pas sekali kami ke Semarang sekalian bisa menyaksikan event tersebut. Sayangnya, Kota Lama justru ditutup karena ada Festival Mobil Tua itu. sempat kecewa sih, tapi tak apa. Mungkin pertanda untuk kami kembali lagi ke sini suatu hari nanti heheh. 

FYI lagi, Kota Lama ini bangunannya juga vintage. Sering digunakan untuk pemotretan majalah fashion gitu. Coba kalo pemenang GoGirl! Look 2011 lalu aku dan bukannya Chelsea Elizabeth, aku pasti sering pemotretan di situ :3

Kota Lama pernah digunakan untuk shooting film 'Gie' yang dibintangi Nicholas Saputra. Gie adalah mahasiswa sastra Universitas Indonesia angkatan '60-an yang kritis terhadap pemerintah, ia adalah seorang demonstran, pecinta alam, dan penulis puisi. Iya, Gie adalah Soe Hok Gie yang pernah menulis "...kita berbeda dalam semua, kecuali dalam hal cinta..." :') Kok jadi bahas Gie..lanjut aah lanjut.


Masjid Agung Jawa Tengah


Ke Semarang tak lengkap rasanya jika tak mampir shalat di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). Masjid yang mungkin merupakan paling megah se-Jawa ini berarsitektur campuran Islam-Jawa-Romawi dan didesain oleh seorang arsitek bernama Ir. H. Ahmad Fanani. Pembangunannya memakan waktu sekitar enam tahun, mulai 2001-2006. yang unik dari bangunan seluas sepuluh hektare ini adalah keberadaan enam payung raksasa di serambi masjid, payung yang menyerepai payung-payung yang ada di Masjid Nabawi dan hanya di buka pada hari Jumat dan hari-hari besar agama Islam. Di bagian depannya, terdapat semacam gerbang dengan 25 pilar yang menyerupai kuil Athena. Jumlah pilar yang dua puluh lima melambangkan jumlah Nabi dan Rasul. Beberapa meter terpisah dari bangunan utama Masjid, terdapat menara setinggi 99 meter yang melambangkan Asmaul Husna. Dari lantai tertinggi menara, pengunjung dapat menyaksikan pemandangan kota Semarang.

Kami sampai di MAJT menjelang waktu Shalat Ashar, kami memutuskan untuk sekalian Shalat Maghrib di situ. Usai shalat Maghrib, kami menunggu menara dibuka lagi untuk pengunjung. Dengan tiket seharga Rp7000,- kami dapat menikmati pemandangan kota Semarang di malam hari dari ketinggian 99 meter. Subhanallah :')


Landscape MAJT yang difoto sama Harry :)


Masjid Agung Jawa Tengah dan sekitarnya dari Menara 99 meter.

Pulang dari Masjid Agung Jawa Tengah, kami sempat mampir ke Kawasan Pecinan Semawis. Suatu tempat berkumpulnya etnis China yang menjual makanan dan benda-benda maupun pakaian-pakaian khas China. Ramai sekali oleh pengunjung. Setelah berjalan-jalan sebentar kami makan malam tak jauh dari situ. Harganya jauh lebih mahal dibanding Jogja :( Tapi tak apa-apa, pengalaman, kebersamaan, dan kesempatan lebih mahal dari harga makananan itu kan? 

Sampai Jogja lagi jam satu dini hari. Let us say thanks to Harry, big thanks :')


tiket dan peta....

May 17, 2014 1 comments
Punya teman yang bisa diajak berpetualang,
memang menyenangkan
Punya teman yang bisa diajak nonton konser musik,
mungkin memang asyik
Punya teman yang bisa diajak mendukung tim sepak bola yang sama,
memang bisa bikin bahagia

Tapi, aku butuh teman bukan hanya untuk itu,
aku butuh teman hidup...
untuk melalui lebih banyak hal dari semua yang di atas itu
untuk tetap memaafkan dengan tanpa meninggalkan meski telah dikecewakan




May 10, 2014 No comments

Kalian tahu Najwa Shihab kan? Jurnalis pinter lagi cantik yang punya acara talkshow berjudul Mata Najwa? Tahu kan? Tahu dong? Ada apa dengan Najwa? Begini ceritanya. Waktu aku masih awal-awal masuk kuliah, aku denger berita kalo Najwa bakal bikin talkshow live di Kampus UNS, Free! Aaak, mau banget waktu itu. Tapi berhubung aku tahunya itu cuma buat mahasiswa UNS dan UNS itu lumayan jauh dari Jogja, aku cuma bisa denger cerita dari temen-temen SMA yang dateng ke acara itu, sama lihat tayangan ulangnya di video dari Harry. #akurapopo

Nah, kemaren-kemaren ini aku denger kabar kalo Mata Najwa bakal bikin acara serupa kayak yang pernah dibikin di UNS tapi...di UGM. Denger beritanya aku langsung antusias. Tapi, aku nggak terlalu memperhatikan bakal kapan acaranya, gimana daftarnya, dimana tempatnya, dan bla bla bla. Sampai pada suatu pagi, aku iseng kepo akun twitter-nya @MataNajwa dan lihat twit tentang Mata Najwa on Stage yang bakalan digelar di Kampus UGM. Aku cuma retwit beritanya. Beberapa hari setelah itu, pas lagi lembur di kampus buat ngerjain tugas Manajemen Aset yang buanyak banget itu (yang tentu saja dikerjakan sambil twitter-an) aku melihat informasi kalo pendaftaran Mata Najwa on Stage sudah dibuka. Ternyata cara pendaftarannya kita harus kirim email kemudian nanti nunggu konfirmasi bakal dapet tiket atau nggak. Langsung deh, aku barengan sama Ucup dan Nurul Azizah mendaftarkan diri malam itu juga XD



Harap-harap cemas menunggu konfirmasi dari pihak panitia, akhirnya Ucup memberi kabar kalau kami termasuk dalam 6000 orang yang beruntung mendapatkan tiket Mata Najwa on Stage!!! Alhamdulillah, bahagianyaaa :D Kayak gini nih bentuk print-screen konfirmasi email-nya. Print-screen ini harus dicetak dan dibawa bersama kartu identitas ketika hendak menukarkan dengan tiket.


Ketika tiket Mata Najwa sudah di depan mata Nurul hahah

Oh iya, FYI kawan. Metro TV on Campus ini terdiri atas tiga rangkaian acara (seluruhnya FREE) yang dilaksanakan mulai dari tanggal 23-25 April 2014. Hari pertama acaranya adalah Open Mic, yaitu lomba Stand Up Comedy. Aku sempet nonton sebentar. Waktu itu kebetulan aku lagi ambil tiket yang lokasinya adalah di Gedung Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjosoemantri, UGM, tempat dimana Open Mic diselenggarakan. Setelah ambil tiket dan tentu saja foto-foto sebentar, kami menyempatkan buat nonton. Hahaha lumayan bikin ngakak. Kreatif-kreatif banget itu pesertanya. Hari kedua adalah Pelatihan Jurnalistik, sebenernya aku daftar ini juga. Sayangnya, email itu nggak kekirim dan masih di-draft jadi kami gagal ikut. Sedih siih, tapi nggak apa-apa deh kan masih punya tiket buat acara terakhir; Mata Najwa on Stage.

25 April 2014

Open gate buat acara Mata Najwa on Stage itu jam 11.30, ketika aku sama Nurul Azizah dateng jam 12 itu teras Gedung Grha Sabha Pramana udah penuh banget oleh manusia. Panas pula~ duh duh duh. Beruntung, barisan terdepan manusia yang antre tiket adalah adekadek tingkat kami heheh. Langsung deh, sambil antre di belakang kami hubungi mereka buat kalau bisa mencarikan dua seat untuk kami. Mereka menyanggupi heheh. Open gate agak molor, mungkin setengah satu baru dibuka dan kami berhasil dapet seat nomor dua dari depan berkat bantuan adek-adek tingkat kami. Aaaakk, makasih banget yaaa dek :D Rasa lelah, panas, dan bete itu ilang seketika ketika memasuki gedung GSP dan lihat panggung Mata Najwa. Ini ketiga kalinya aku masuh GSP, dan rasa merinding itu masih saja ada. Aura sakral-nya GSP :')


Crowded before open gate
 in front of Grha Sabha Pramana, UGM, Jogjakarta
Selfie duluuuuu sebelum acara dimulai wkwkwk
Sebelum acara inti dimulai, ada kegiatan flash mob bersama Kopiko 78, dan penjelasan produk dari pihak sponsor yaitu Kopiko 78 dan Bank CIMB Niaga. Ada juga penampilan dari Penta Boyz. Ada kalimat lucu yang dilontarkan MC ketika itu, "Jomblo nggak apa-apa yang penting bisa nonton Mata Najwa!" yang langsung menghebohkan GSP. Hahahah kemudian aku curiga, sepertinya yang nonton Mata Najwa ini emang jomblo semua hahaha XD

Acara dimulai sekitar pukul 15.00, Najwa Shihab muncul diiringi tepuk tangan meriah dari segenap hadirin. Yang aku maksud hadirin adalah tamu undangan, panitia, 6000 orang bertiket, dan puluhan atau mungkin ratusan yang tidak memiliki tiket yang diizinkan masuk selama kapasitas GSP mencukupi. Gaisss, Mbak Najwa ini aslinya lebih cuanteek daripada di tivi :3 Tepuk tangan semakin meriah ketika narasumber talkshow bertema "Dari Jogja untuk Bangsa" itu naik ke panggung. Mereka adalah; Sri Sultan Hamengku Buwono X, Mahfud MD, Anies Baswedan, Ridwan Kamil, dan Chairul Tanjung. Amazing! Orang hebat semua, dan aku ngefans berat sama Pak Mahfud :D

Gedung Grha Sabha Pramana sebelum acara dimulai.
a photo by Yulius Wimar, from 2nd floor GSP



Yang dibahas dalam talkshow tersebut lebih ke perjalanan mereka hingga dapat meraih kesuksesan seperti sekarang, tak lupa juga sedikit 'menyenggol' masalah politik. Terutama terkait pencalonan dua narasumber yaitu Pak Mahfud MD dan Pak Anies Baswedan sebagai Presiden RI periode 2014-2019. Di tengah-tengah acara, Mata Najwa membuat kejutan untuk penonton dengan hadirnya Sentilun alias Butet Kertarajasa dengan sentilannya yang khas. Sepanjang acara yang ada hanyalah terpukau dan terpukau. Hahah. Talkshow yang benar-benar mengisnpirasi. Bersyukur sekali bisa berada di acara tersebut :)

Ada beberapa kalimat yang sangat membekas dalam benakku ketika menyimak Talkshow "Dari Jogja untuk Bangsa" itu, diantaranya:

"...semua ini tidak ada apa-apanya tanpa doa Ibu."
_Ridwan Kamil

"...jangan mengukur apa yang dimiliki orang, tapi ukurlah seberapa banyak yang bisa kita berikan kepada orang lain."
_Chairul Tanjung

"...memilih jalan mendaki memang berat, tapi insyaallah itu akan mengantarkan ke puncak-puncak baru perjalanan kita."
_Anies Baswedan

Khas-nya Mata Najwa adalah selalu ada Catatan Najwa di akhir acara, bagi yang ingin membaca silakan klik Catatan Najwa dan monggo kalau mau menyaksikan video Mata Najwa on Stage (Kampus UGM)

Fasilitas yg didapat free dari Mata Najwa on Stage
ada seertifikat (blm ditulis namanya), notes, dan yg gak difoto ada snack.
Karena duduk di seat depan, dapet T-shirt dari Kopiko 78 juga, Thanks all!


Last, thanks Allah SWT telah memberikan kesehatan dan kesempatan, Alhamdulillah. Juga untuk Metro TV, Kru Mata Najwa, dan panitia yang ternyata adalah teman-teman se-fakultas, thanks teman-teman Komako (Korps Mahasiswa Komunikasi) dan Komap (Korps Mahasiswa Jurusan Politik Pemerintahan) Fisipol UGM. Great! :)


May 04, 2014 7 comments
Newer Posts
Older Posts

About me

About Me

Live in small and lovely town, Magelang. Enjoy making DIY project, especially hand-embroidery. Really love writing here, share some thoughts, experience, and everything that popping in my mind.

Follow Us

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan

Popular Posts

  • [K-Drama] Queen Seondeok: Drama vs Realita
    The Great Queen Seondeok adalah sebuah drama yang dibuat berdasarkan sejarah tapi dengan menyisipkan tokoh dan cerita fiksi di dalamnya. T...
  • [K-Drama] Queen Seondeok: Kisah Cinta Deokman, Kim Yu Shin, dan Bidam
    Sebuah drama yang tanpa kisah percintaan sepertinya akan terasa hambar, sehambar hidup tanpa cinta mungkin #halah maka The Great Queen Seon...
  • Review Film 'A Taxi Driver': Peran Supir Taksi dalam Membangkitkan Demokrasi di Korea Selatan
    Mumpung masih bulan April dan masih konsisten sama postingan per-korea-an, saya mau menulis tentang A Taxi Driver . Sudah lama banget saya ...
  • [K-Drama] Tokoh Favorit dalam Drama "The Great Queen Seondeok"
    Nonton K-Drama berjudul  The Great Queen Seondeok (QSD)   telah membuat saya begitu excited atau apalah perasaan ini namanya, saya kurang ...
  • Jajan MakeUp yang Bikin Hepi
    Bulan Mei lalu, saya jajan tiga barang belanjaan yang bikin hepi. Ada eyeshadow, blush on , sama lipstick. Udah saya pake beberapa minggu, s...
  • [K-Drama] Ringkasan Drama The Great Queen Seondeok: Perjuangan Wanita Meraih Tahta
    [ WARNING : Tulisan ini bakal sangat panjang, karena emang banyak yang harus dibahas dan karena saya begitu antusias. Nggak tahu lagi g...
  • Bulan Istimewa di Tanah Istimewa
    Hari kemerdekaan Republik Indonesia sudah berlalu sekian hari. Mungkin agak terlambat menuliskan cerita ini, namun anggap saja ini semaca...
  • Surga di Negeri Liu-Liu
    Sekali lagi saya merasa bersyukur telah menjadi bagian dari Keluarga KKN-PPM UGM Unit BBL-11 di pertengahan tahun 2015 ini. Jika harus menu...
  • Dua Puluh Dua
    this lovely handlettering is created by my besties , Icha. Makasih chaak * hug * Bismillahirrahmanirrahiim :) So, here is my very f...
  • Jalan-jalan ke Banyuwangi (3): Pendakian Gunung Ijen
    Setelah puas menikmati pesona Taman Nasional Baluran di Situbondo (seperti yang telah saya tuliskan sebelumnya), saya sholat kemudian ma...

Labels

  • DIY Project
  • Drama Korea
  • Jalan-jalan
  • KKN
  • Korean Wave
  • Life Story
  • Something Wonderful
  • Thoughts

recent posts

Blog Archive

  • ►  2025 (1)
    • ►  June (1)
  • ►  2022 (4)
    • ►  December (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  March (1)
  • ►  2020 (10)
    • ►  November (1)
    • ►  September (5)
    • ►  July (2)
    • ►  April (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2019 (4)
    • ►  October (1)
    • ►  May (2)
    • ►  February (1)
  • ►  2018 (29)
    • ►  December (5)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (2)
    • ►  July (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (7)
    • ►  March (2)
    • ►  February (4)
    • ►  January (4)
  • ►  2017 (35)
    • ►  December (7)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (3)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  May (1)
    • ►  April (3)
    • ►  March (4)
    • ►  January (11)
  • ►  2016 (28)
    • ►  December (4)
    • ►  November (3)
    • ►  October (4)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)
    • ►  July (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (5)
    • ►  January (2)
  • ►  2015 (9)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (2)
    • ►  September (2)
    • ►  April (1)
    • ►  January (2)
  • ▼  2014 (38)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (5)
    • ►  September (1)
    • ►  August (2)
    • ►  June (4)
    • ▼  May (4)
      • i'm human too!
      • Getting Lost in Semarang
      • Teman Hidup
      • Mata Najwa on Stage (Metro TV on Campus UGM)
    • ►  April (5)
    • ►  March (3)
    • ►  February (1)
    • ►  January (11)
  • ►  2013 (46)
    • ►  December (3)
    • ►  November (3)
    • ►  October (9)
    • ►  September (8)
    • ►  August (8)
    • ►  July (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (6)
    • ►  January (2)
  • ►  2012 (7)
    • ►  December (4)
    • ►  November (1)
    • ►  October (2)
  • ►  2011 (19)
    • ►  October (1)
    • ►  August (4)
    • ►  June (1)
    • ►  May (4)
    • ►  April (1)
    • ►  March (8)
  • ►  2010 (5)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  February (1)
FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by ThemeXpose