232.4 kilometer

by - August 18, 2013

Katakan padaku, aku harus memulai darimana untuk mengisahkan perjalanan kita, kawan! Iya, kita. Izinkan aku memakai kata ‘kita’, karena ini bukan perjalananku, bukan pula perjalananmu. Tapi perjalanan kita. Harry, Aji, Rizqi, Nurul dalam dua ratus tiga puluh dua kilometer.

16 Agustus 2013
Tourism destination: Dieng Plateau, Wonosobo.
  • Berangkat dari rumahku jam 08.00, Magelang menuju Wonosobo lewat jalur Kaliabu, Salaman. Asyik banget, jalannya kayak sirkuit. Bukan ding..tapi lebih dahsyat dari sirkuit. Sirkuit kan cuma berkelok-kelok, yang ini nggak cuma berkelok-kelok, tapi juga naik turun dan holey alias berlubang. Iba banget rasanya liat Rizqi mati-matian mengendalikan motor yang shock breakernya udah diedit sedemikian rupa jadi...keliatannya nggak nyaman (sorry).
Mau Berangkat.

  • Transit bentar ke Ponpes adekku, PPTQ Al Asy'ariyah, Kalibeber. Nganter baju sama obat yang ketinggalan pas berangkat sehari sebelumnya.
  • Mampir ke Indom*r*t beli susu sama roti. Mas penjaga tokonya menjelaskan jarak Indom*r*t ke Dieng dalam da satuan yaitu waktu sama panjang. "Sekitar 15 menit, tapi kalo berapa kilo ya sekitar 50 kilo" Hmm...
  • Nggak jauh dari Indom*r*t, ada loket masuk kawasan wisata atau apalah, keluar uang Rp5.000 buat bayar tiketnya. Kami juga dikasih peta kawasan wisata Dieng juga looh.
  • Sampai di gapura yang ada tulisannya 'Kawasan Dieng Plateau' tentu saja kami berhenti. Buat apalagi kalo bukan buat foto-foto :D
Aji, Nurul, Harry, Rizqi in front of the Dieng Plateau Gate.


  • Ada orang yang tanpa malu-malu, tanpa bilang-bilang, dengan bahagianya dia foto pake motornya Rizqi. Kami nahan tawa.
  • By the way, meski kita berempat touring-nya pake dua motor Yamaha, tapi tetep dong kita Satu Hati B)
Dua rider hebat :D


  • Berhenti di sebuah masjid. Kaum Adam sholat Jumat sambil kedinginan. Gimana nggak? Kalo mereka dengan sholehnya wudhu pake air Wonosobo, di atas lantai masjid yang begitu beku mereka khusyuk mendengarka khotbah, dan tanpa jaket. You are great guys :D
  • Nunggu cowok pada sholat aku sendirian. Eh dapat kenalan anak cewek yang lagi nungguin pacarnya sholat. Namanya Nadila, dari SMA N 1 Wonosobo. Si Nadila ini dahsyat banget, di suhu yang begitu dingin itu dia dengan santainya pake baju dari bahan chiffon. Wonderwoman!
  • Pas udah sampai di atas, entah ketinggian berapa mdpl. Pas udah mulai kediginan kami ketemu loket lagi. Loket masuk tempat wisata. Sebenernya, per orang dikenakan biaya Rp18.000 untuk 4 obyek wisata. Alhamdillah, karena tadi pas sholat Jumat berdoanya khusyuk, petugas loketnya baik hati. Cuma Rp60.000 buat 4 orang :)
  • Disambut harumnya bau Sulfur di Kawah Sikidang. Kawah Sikidang terletak di sebuah dataran yang kayak padang rumput gitu. Dari sini kita bisa lihat pemandangan pegunungan di Dieng Plateau, bisa lihat langit biru, dan tentu saja lihat kawahnya dong. Ada kuda dan sepeda yang bisa disewa bagi yang berminat keliling sekitar kawah tanpa jalan kaki. FYI, uap panas dari Kawah Sikidang itu dimanfaatkan buat Pembangkit Listrik Tenaga Tenaga Uap di Dieng sana.



Aji, Nurul, Harry, Rizqi at Kawah Sikidang.
Power Ranger wanna be.

Power Ranger wanna be. @RizqiIzzuddin11 @nurul_latif @HarryHartasa
Kawah Sikidang, Dieng.
  
  • Melanjutkan perjalanan ke Dieng Plateau Theater. Di sana kami disuguhi film dokumenter berdurasi 23 menit yang menggambarkan tentang keadaan alam dan kebudayaan di Dataran Tinggi Dieng. Ya, selain dijelaskan kondisi alamnya dijelaskan pula tradisi masyarakat sekitar, misalnya tradisi potong rambut anak gimbal. Sebuah tradisi unik yang yang memperkaya khazanah budaya Nusantara :)
  • Di Dieng Plateau Theater, kami ketemu sama temen kampusnya Rizqi. Dua orang cewek kece asli Wonosobo.
  • Telaga Warna juga nggak kalah keren. Kata mamah, dulu waktu mamah kesana (pas mamah masih muda) air di telaga warna itu warnanya kayak pelangi. Tapi pas kemaren kesana warnanya hijau doang. Ternyata, itu disebabkan karena kandungan belerang di Telaga Warna semakin meningkat. Meski begitu, Telaga Warna tetap jadi suatu tempat dengan pemandangan yang begitu elok :)
Telaga Warna, Dieng.
  • Udah jam tiga sore dan kami belum makan. Lapar dan dingin jadi satu, jadinya ke Komplek Candi Arjuna pun cuma sebentar. Udah keburu pengen turun, cari makan :s
Komplek Candi Arjuna, Dieng.
  • Pulangnya, aku cuma bisa kasih komen satu kata "dingin". Yak, jalan berkelok-kelok dan kabut mulai turun. Rasanya kayak lagi di hutan Forks, tempat syutingnya Twilight hehe
  • Masuk waktu ashar, kami berhenti di sebuah mushola kecil. Mushola ini mengingatkan aku pada Smansa Magelang. Why? Karena lantai mushola pakai kayu, mirip sama lantai kayu Gedung Induk Smansa Magelang. Karena terbuat dari kayu inilah, lantainya jadi nggak begitu dingin.
  • Maen ke Wonosobo nggak lupa dong buat mampir beli makanan khas Wonosobo: Carica! Yah, meskipun yang beli cuma Rizqi. Tapi Rizqi dengan baik hati mau berbagi sama kami bertiga. Thanks Riz :D
  • Mampir makan udah mau maghrib. Trus sholat di sebuah SPBU.
  • Pulangnya lewat jalur Temanggung yang bisa dibilang lebih 'halus' dari jalur Kaliabu. Ngelirik speedometer-nya Harry, dia jalan 60 km/jam, tapi rasanya para rider itu ngebut banget. Hoho
  • Kembali lagi ke rumahku jam 20.30.
  • What a nice two hundred and thirty two kilometers trip :)
Akhirnya bisa katam juga nulis kisah perjalan kita, kawan. Kok jadinya panjang banget yaa? Apa gara2 kebiasaan nulis esai kali yaa? Hahah. Ah biarin, 232.4 km emang nggak bisa diceritakan secara singkat. BIar saja kisahnya panjang gini, siapa tahu bisa jadi catatan perjalanan kayak punya Marco Polo atau Laksamana Cheng Ho.
Hehe.
Last, amazing trip! Tahun depan semoga kita bisa menjelajah indahnya alam pertiwi lagi, tempat yang berbeda tentunya. Amin :)


    Perjalanan kita :)

    Cinta satukan hatiKuatkan jiwa menghadapi duniaSegala cinta dan lukaKuatkan semua persahabatan

    Kita penantang impianDi atas awan kita kan menangKita penakluk duniaDi atas awan kita kan menang, menang

    Bila kau merasa sedihIngatlah bahwa kau tak sendiriTanpamu tak akan sama, tanpamu semua berbedaKisahmu juga kisahku, selalu bersama. . .Nidji - Di Atas Awan
    Kaliurang, Yogyakarta
    Minggu, 18 Agustus 2013 15.27 WIB
    DIrgahayu Republik Indonesia!!!

    You May Also Like

    0 comments