Nice Adventure: Mendaki Bukit Telomoyo

by - May 18, 2011


Minggu, 8 Mei 2011 lalu saya berpetualang, mendaki bukit Telomoyo. Setelah empat tahun tidak melakukannya, akhirnya Kanjeng Bunda mengizinkan saya naek bukit lagi.... Hihihi...sebenernya saya berangkat atas nama suborganisasi Redaksi Berita Smansa. Saya ditugaskan untuk meliput kegiatan besutan Pramuka Ambalan Cepaka ini. Saya berangkat bersama Sipit, kawan sebangku saya. Saya berangkat ke Telomoyo dalam keadaan sangat mengenaskan. Why??? Soalnya jempol kaki kanan saya memar gara-gara kejatuahan meja. Hehehehe...ini ceritanya puanjang. Jadi percaya aja ya! Saking mengenaskannya, saya nggak bisa naek gunung pake sepatu. Terpaksa pakai sandal jepit.. Pegel sih, tapi gimana lagi??? Udah terlanjur nafsu pengen menjamah sensasi rasa naik gunung soalnya. Saran saya...sumpah ini penting!!! Sangat disarankan untuk tidak naik gunung dalam keadaan memar di kaki. Kalaupun tidak memar, sebaiknya Anda memakai sepatu kalau tidak mau sandal jepit Anda pulang-pulang dalam keadaan "tepos"...hehe

Nah, petualangan dimulai. Saya berangkat menuju kaki Bukit Telomoyo yang berlokasi di Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang naik truk. Ahh,, elok sekali. Sekian lama nggak naek truk. Kangen rasanya ketika angin berdesir di atas kepala kita...juga ketika kita berteriak-teriak geje karena bahagia naek truk (apasih????)

Saya berjalan bersama Sipit, dan seorang Bantara Cepaka, Yogi. Kami berjalan di barisan belakang bersama adek-adek kelas yang membawa bibit-bibit pohon mahoni. Ya, disamping hiking, hari ini acaranya juga tanam pohon. Panitia udah menyediakan lubang-lubang buat nanem di sepanjang jalan. Adek-adek dipersilakan buat menanam di lubang manapun yang mereka suka...

Hmmm....pemandangannya di Telomoyo itu bagus banget.... Tapi jalannya jangan tanya...aspal sih aspal...tapi rusak. Hancur... Berlubang dimana-mana. Trus kemiringannya cukup curam,,jadi meskipun dari kaki bukit sampai puncak cuma tujuh kilo. Rasanya tetep aja,,terlelahkan!!! Dulu pas naik ke Merapi, saya mendaki 15 km, tapi nggak capek-capek banget soalnya nggak curam. 
Baru beberapa ratus meter jalan, Yogi udah nggak betah menunggu saya sama Sipit yang jalannya berkecepatan sedang. So, pelari itu memutuskan untuk jalan dulu. Di tengah perjalanan, kami bertemu kembarannya si Yogi, namanya Yoga. Yoga lebih sabar jalan bareng kami. Personil tambah satu lagi, Merita. Jadilah, sepanjang jalan kami bernyanyi-nyanyi riang dengan 4Lay-nya. Abis ada Yoga sih, semua lagu jadi alay kalo dia yang nyanyi. Tapi hepi kok. Dan karena saya begitu menikmati perjalanan, jempol kaki nggak terasa sakit lagi... Yeyeyey \^^/

Kabut kayak di Forks

Saya dan Fatimaharani aka Sipit dengan Gunung Merbabu di jauh sana
Pemandangan di sepanjang jalan juga bagus, ada kabut-kabutnya gitu..trus kalo lagi nggak berkabut, sekelilingnya cuma ijo ijo ijo ijo ijo ijo dan ijo. Merita bilang berasa di Forks, hehehe. Tapi emang iya lho. Yoga sama Sipit aja pura-pura jadi warewolf, mengaum gitu. (Emang serigala mengaum ya???)

Setelah dua jam melalui medan terjal. Yang saya rasakan adalah lelah. Sampai di puncak, saya bertemu Yogi, Dias tercinta, dan Yoga. Di atas itu nggak ada apa-apa, cuma ada kayak menara-menara gitu. Kecewa T.T Akhirnya, saya cuma makan di sini. Trus foto bareng Hermansyah Family, sayangnya nggak ada Pipi Gilang, dan Tante Risa. Tapi nggak apa-apa, nama mereka tetap kami tulis di monumen yang kami buat di jalan aspal deket puncak. Hehe... Nggak terpuji banget nih perbuatannya.

Sekitar jam satu, kami turun bukit. Jalan lagi. Mujur tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Hujan deras mengguyur bumi Telomoyo ketika kami menuruni bukit. Saya emang bawa jas hujan. Tapi cuma atasannya doang. Olala..... celana sayapun basah kuyup. Jangankan celana yang nggak ketutup jas hujan. Baju yang ketutup jaket, ditambah jas hujan pun basah kuyup sampai dalem dalemnya. Tapi...disinilah feel-nya, berasa berpetualang. Berasa asyik berat!!!! Sepanjang jalan yang berlubang-lubang tadi digenangi air. Rasanya kayak menyusuri sungai sepanjang 7 kilometer.... Ah suka suka suka.....

Sampai di kaki bukit, kami istirahat sebentar. Hujan udah reda, tinggal angin yang bertiup. Tau kan??? Kalau badan basah tambah kena angin tuh dinginnya kayak apa....
Nggak lama, kami kembali ke sekolah lewat Tegalrejo. Kembali naek truk dengan gagahnya.

Finish! Setelah berhujan-hujan.
Fotografer: Pak Edi, guru olahraga kami.

Sampai di sekolah jam lima dalam keadaan menjijikan. Badan yang tadinya basah oleh keringat tiba-tuba terguyur hujan. Baunya tidak luntur, tapi semakin menjadi.. Wuek!!!
Itulah kesan perjalannan saya mendaki indahnya bukit Telomoyo. Nice adventure !!!

You May Also Like

0 comments