Teringat Masa SMP

by - June 19, 2010

Haiiii.....akhirnya aku bisa nge-blog lagi....

Aku pengen cerita nih tentang sesuatu yang mengingatkanku pada masa-masa indah di SMP. SMP N 1 Kota Mungkid, almamater-ku tercinta.

Rabu, 16 Juni 2010 lalu sekolahku sedang ada acara workshop bikin film. Berhubung itu adalah kegiatan pasca semesteran maka banyak murid yang masuk siang. Termasuk aku. Bahkan, sebelum berangkat menuju sekolah yang terletak sekitar 15 km di sebelah utara rumahku, aku harus mengantarkan ibukku tercinta ke kantornya, sekitar 4 km di sebelah timur rumahku. Dalam perjalanan mengantar ibuku ini, aku lewat SMA Negeri 1 Kota Mungkid. SMA yang bersebelahan dengan SMP-ku. Dan suatu pemandangan menakjubkan tampak di depan SMA, suatu pemandangan yang menurutku sangatlah amazing! Empat truk pasir parkir di tepi jalan depan SMA. Dan bagi kami, Kota Mungkid'ers empat truk parkir di depan sekolah merupakan indikasi adanya kegiatan ke-Pramuka-an.

Benar saja, di dekat truk itu ada beberapa oknum Provost Dewan Ambalan yang tampak sibuk, dan beberapa anggota Pramuka yang berlalu lalang di sekitar truk. Tentu saja aku berani menyebut mereka Pramuka karena mereka memakai sragam Pramuka. Hari itu adalah jadwal perkemahan tiga hari mereka.


Ya, pemandangan Rabu pagi yang kulihat beberapa detik itu mengingatkan aku ketika SMP, ketika aku masih aktif berorganisasi di bidang ke-Pramuka-an. Saat hari pertama menjadi anggota Gudep 12-17/18 dengan kostum yang...yah, tentu saja kalian tahu. Setelah peristiwa bersajarah yang embarassing itu, aku mendapat banyak materi kepramukaan. Aku mulai menyukai Pramuka, sampai pada awal kelas VIII dibuka pendaftaran Calon Dewan Penggalang. Dan aku mendaftar, singkatnya aku diterima.

Agenda pertama Dewan Penggalang (DP) adalah mengikuti kegiatan Perkemahan Besar se-kecamatan. Ini jadi awal kebersamaan indah kami, aku masih ingat ketika regu-ku nggak bisa tidur, gara-gara Pembina dari tenda sebelah berisik membicarakan 'cinta' sekali lagi 'CINTA' dan benar-benar jelas mereka membicarakan itu. Aku masih ingat ketika ikut wide game menjelajahi 18 pos. Oh my God, jauuuuh sekali kami berjalan hingga jam 3 sore baru kembali ke tenda. Sampai regu putra mencari kami. Lebay tapi so swit!

Aku juga masih ingat ketika malam terakhir di perkemahan stok makanan dan uang ludes, dan apa yang kami makan? Regu putri memasak sesuatu atas usulan oknum regu putra untuk dimakan bersama regu putra. (sengaja aku rumitin kok, sorry). Panaskan wajan di atas kompor (belum ada kompor gas tiga kiloan subsidi pemerintah), masukkan lembaran kubis yang sudah dipotong, beri garam. Jadi deh! Enaknya rasa kebersamaan.

Bebrapa Minggu setelah Perkemahan itu, kami baru dilantik. Kami harus menjalani wide game lagi, lewat medan yang keren! Lewat jembatan kecil nan tinggi untuk menyeberangi sungai, games seru dengan DP angkatan sebelumnya. Kebersamaan lagi.

kembali ke empat truk yang parkir tadi, mengingatkan aku ketika DP, Pembina bersama adik-adik kelas VII hiking ke Curug Silawe. Medannya sepi, miring, berbatu, di satu sisi jurang dan sisi lainnya tebing. Lebih ngeri daripada hiking ke Gunung Merapi 4 tahun lalu. Waktu itu, kami diangkut dengan truk pasir dan diturunkan di kaki gunung.

Empat truk itu juga mengingatkan aku pada Perkemahan Akhir Tahun DP bersama kawan-kawan kelas VIII di Bumi Perkemahan Gedongan, Borobudur. Dimana saat itu, medan wide game adalah di Pegunungan Menoreh, kalau tidak salah di suatu bukit bernama Watu Kendil. Dan Perkemahan ini, saaaangaaat berkesan bagiku. Kedekatan dengan teman seangkatan, kebersamaan dan lelah fisik yang meninggalkan kenangan indah.

Hhhh, it's unforgetable experience !!!

You May Also Like

0 comments